JOANA Sniper Cantik dan Ganas, Sudah Bunuh 100 Prajurit ISIS: Rela Setop Kuliah Demi Bertempur
TRIBUNJAMBI.COM - Kalau mendengar kata Sniper (penembak jitu) dalam benak kita tentulah terbayang seorang
Jejak tembaknya pun semakin menunjukan kekuatannya.
Baca: Semua Gugatan 02 Ditolak, Refly Harun Anggap MK Hindari Status Maruf Amin: Agak Dilematis
Ia dianggap sebagai sniper paling mematikan dalam sejarah.
Saat tur di Amerika pada 1942, ia pun sempat mengaku telah membunuh ratusan orang di hadapan banyak orang.
"Saya berusia 25 tahun, dan saya telah membunuh 309 orang fasis sekarang," ujarnya.
Lyudmila Pavlichenko kemudian diberikan pernghormatan sebagai pahlawan Uni Soviet.
Baca: Jadwal Lengkap MotoGP Belanda 2019 Mulai Hari Ini, Race 30 Juni 2019, Valentino Rossi Mampu Podium?
Ia bahkan menjadi pelatih dan melahirkan generasi sniper andal selanjutnya.
Selain itu, Lyudmila Pavlichenko melanjutkan studinya yang sebelumnya terbengkalai.
Selain dikenal sebagai Sniper, Lyudmila Pavlichenko pun dikenal sebagai sejarawan. (Tribun Jabar/Widia Lestari/Yudha Maulana)
Baca: ANGGOTA Kopassus Ditempeleng Teman Sendiri, Bahkan Diminta Sembunyikan Istri Panglima GAM
Baca: KISAH Ibu Beri Pil KB kepada 2 Anaknya Pasca Diperkosa Ayah Kandungnya: Takut Tidak Ada Menafkahi
Artikel ini telah tayang di Tribunjambi.com dengan judul Sosok Sniper Wanita Paling Mematikan di Dunia, 300 Target Dilumpuhkannya dengan Satu Peluru,
(Intisari-Online.com/Moh Habib Asyhad)
Berita ini telah tayang di Tribunstyle.com dengan judul Tinggalkan Kuliah dan Bunuh Ratusan Anggota ISIS, Joana Palani Jadi Sniper Paling Dicari
Artikel ini telah tayang di bangkapos.com dengan judul 100 Prajurit ISIS Tewas di Tangan Joana Palani, Sniper Berdarah Dingin yang Rela Berhenti Kuliah,