JOANA Sniper Cantik dan Ganas, Sudah Bunuh 100 Prajurit ISIS: Rela Setop Kuliah Demi Bertempur

TRIBUNJAMBI.COM - Kalau mendengar kata Sniper (penembak jitu) dalam benak kita tentulah terbayang seorang

Editor: ridwan
Instagram @Joanna Palani
Joanna Palani, sniper dewi kematian ISIS 

Kala itu, Rusia mengalami krisis karena serangan Jerman.

Akibatnya, pasukan militer Rusia semakin keteteran.

Baca: Rekonsiliasi Antara Prabowo dan Jokowi Bisa Saja Direstui Kubu 02, Namun Gerindra Ajukan Syarat Ini

Akhirnya, direkrutlah para perempuan untuk diikutsertakan dalam pertempuran.

Para perempuan ada yang bertugas di belakang layar, ada pula yang terjun di medan perang.

Ada 800 ribu perempuan yang dilibatkan dalam peperangan tersebut.

Namun, hanya dua ribu perempuan yang dipilih menjadi sniper.

Baca: Ini Alasan Kades Singkawang Belum Mulai Pembangunan Meski Dana Desa Telah Masuk Rekening

Lyudmila Pavlichenko pun ngotot meminta dimasukan menjadi bagian pasukan perang.

Padahal, ia ditugaskan menjadi perawat.

Akhirnya, ia diberi kesempatan untuk menguji kemampuannya.

Lyudmila Pavlichenko ditugaskan menembak dua orang Rumania di atas bukit.

Ternyata, usahanya tak sia-sia. Ia secara mudah mmbidik targetnya.

Baca: Terungkap Awal 2019 Song Hye Kyo Mulai Berubah, Berat Badan Turun 5 Kg, Upaya Selamatkan Pernikahan

Lyudmila Pavlichenko pun dipercaya masuk ke Divisi Rifle Chapayev.

Jejaknya dalam berbagai pertempuran, membuat ia semakin lincah menarik pelatuk.

Kurang dari setahun, Lyudmila Pavlichenko berhasil menaklukkan 300 targetnya.

39 orang di antaranya adalah sniper Jerman.

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved