Pilpres 2019
Rekonsiliasi Antara Prabowo dan Jokowi Bisa Saja Direstui Kubu 02, Namun Gerindra Ajukan Syarat Ini
Rekonsiliasi Antara Prabowo dan Jokowi Bisa Saja Direstui Kubu 02, Namun Gerindra Ajukan Syarat Ini
Rekonsiliasi Antara Prabowo dan Jokowi Bisa Saja Direstui Kubu 02, Namun Gerindra Ajukan Syarat Ini
TRIBUNJAMBI.COM - Rekonsialiasi antara Prabowo Subianto dan Joko Widodo (Jokowi) dapat saja terjadi, namun ada pengajuan syarat yang diminta Gerindra saat rekonsiliasi itu terjadi.
Anggota Dewan Pembina Partai Gerindra Maher Algadri mengatakan Calon Presiden Prabowo Subianto akan menolak adanya rekonsiliasi.
Penolakan tersebut bukan tanpa alasan dan memberikan satu syarat.
Maher mengatakan proses rekonsiliasi tak akan pernah terjadi jika kubu Capres Joko Widodo (Jokowi) membahas soal koalisi.
"Kalau saya bilang jangan (bertemu), proses demokrasi itu adalah pemilihan," ujar Maher di kediaman Prabowo, Jalan Kertanegara nomor 4, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Kamis tengah malam, (27/6/2019).
Baca: Terungkap Awal 2019 Song Hye Kyo Mulai Berubah, Berat Badan Turun 5 Kg, Upaya Selamatkan Pernikahan
Baca: Guru Besar Ini Minta Prabowo Tidak Jadi Bagian dari Pemerintah: Sebut Kekuasaan Bisa Ubah Orang
Baca: VIDEO: Sayangi Diri Sendiri dengan Menjauhi Narkoba, Yuk Dengerin Pesan Rahma Amelia
Baca: Partai-partai Koalisi Prabowo Gabung ke Jokowi, Pengamat: Rakyat Dipermainkan dengan Pilihan Politik
Baca: Hasil Putusan Sidang MK, Jokowi-Maruf Resmi Terpilih, Ahok BTP Bilang Begini Sebut Pancasila di NKRI

Dalam negara demokrasi idealnya menurut Maher pihak yang menang berada di pemerintahan, sementara yang kalah menjadi oposisi.
Sehingga, ada check and balance dan menjalankan roda pemerintahan.
"Jadi yang kalah biar tetap kalah, yang menang, (tetap) menang. Biar yang kalah di luar menjadi oposisi, kalau enggak, bukan demokrasi. Masa semua pada kongko-kongko. Jangan, yang sehat dong. Selalu ada check and balance, jadi yang kuasa dikontrol oleh oposisi," katanya pada Tribunnews.
Apalagi menurutnya, Prabowo didukung oleh 45 persen pemilih di Indonesia. Jumlah tersebut bukan lah kecil. Amanat 45 persen pemilih tersebut yang harus tetap dijaga.
Baca: Pasukan Khusus Ini Diselamatkan Harimau Setelah Empat Hari Bertempur dan Berusaha Lolos Dari Musuh
Baca: Terjawab, Azka Anak Deddy Corbuzier Ikut Siapa Setelah Ayahnya Mualaf, Atta Halilintar Merinding!
Baca: Fakta Dibalik Mas Kawin 3 Butir Telur Ayam dari Pria yang Menikahi Kekasihnya di Lombok Tengah
Baca: Bupati Masnah Minta Perusahaan Ikut Perbaiki Jalan Rusak di Muarojambi
"Oposisi serius loh. 45 persen itu bukan kecil. Besar sekali, makanya, ini kan bukan masalah Prabowo atau apa, ini masalah 45 persen itu 70 juta lebih. Harus dihargai," katanya.
Terkait kabar adanya internal Gerindra yang menginginkan adanya rekonsiliasi dan masuk koalisi pemerintah,menurut Maher merupakan hal yang biasa di negera demokrasi.
"Dimana mana itu selalu ada yang pro kontra. Namanya negara demokrasi engga ada yang diberangus, oh, lo pro atau lo kontra. Lo pun bebas, lo boleh kasih pendapat, engga ada yang menolak (melarang)," pungkasnya.
Baca: Tahun Ini Dinas PUPR Alokasikan Rp 200 Miliar Untuk Perbaiki Jalan dan Infrastruktur di Tanjab Timur
Baca: Mantan Pemain Man United Ungkap Kelemahan Pemain Rekrutan Liverpool yang Baru
Baca: Perbaikan Jalan Desa Rukam, Manis Mato, Bupati Muarojambi Masnah Busro Minta Partisipasi Perusahaan
Baca: Kopassus Masuk 7 Pasukan Komando Terbaik Dunia Deretan Tentara Mematikan Spesialis Serangan Mendadak
Artikel ini telah tayang di Tribunwow.com dengan judul Gerindra Ajukan Syarat agar Tercipta Rekonsiliasi antara Prabowo dan Jokowi
IKUTI KAMI DI INSTAGRAM:
NONTON VIDEO TERBARU KAMI DI YOUTUBE:
IKUTI FANPAGE TRIBUN JAMBI DI FACEBOOK: