Kisah Militer RI

Perwira TNI AL Ditugaskan SBY Basmi Perompak Somalia, 8 Tahun Kemudian Nasibnya Berubah Drastis

Perwira TNI AL Ditugaskan SBY Basmi Perompak Somalia, 8 Tahun Kemudian Nasibnya Berubah Drastis

Editor: Andreas Eko Prasetyo
IST/Dinas Penerangan Korps Marinir
Upacara penyambutan Komandan Korps Marinir, Mayjen TNI Suhartono yang pernah menjadi sosok pembasmi pembajak Somalia di tahun 2011 

Perwira TNI AL Ditugaskan SBY Basmi Perompak Somalia, 8 Tahun Kemudian Nasibnya Berubah Drastis

TRIBUNJAMBI.COM - Kisah pasukan gabungan TNI antara TNI AL dan TNi AD pernah terjadi dikala Indonesia harus berjuang membebaskan sandera dari perompak Somalia.

Peristiwa itu merupakan pembajakan Kapal MV Sinar Kudus oleh perompak Somalia pada 16 Maret 2011.

Saat itu, Denjaka, Kopaska dan Kopassus dikirim ke perairan Somalia untuk menyelesaikannya.

Perompak Somalia yang terkenal ganas dibasmi habis oleh pasukan elite TNI.

Kala itu Presiden Indonesia masih dipimpin oleh Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), sesuai perintahnya pasukan mengerikan ini diterjunkan.

Ilustrasi Denjaka
Ilustrasi Denjaka (Merahputih)

Ternyata tak banyak yang mengetahui, sosok pria bernama Suhartono berperan penting.

Kala itu Satgas Muhibah Duta Samudra Somalia 2011 dikirim.

Baca: Kisah Mendebarkan Pramugari Garuda Disiksa & Dianiaya Teroris, Sampai Kopassus Datang Menyelamatkan

Baca: Haris Lantik 18 Pejabat, 14 diantaranya eselon II, Berikut Nama-nama yang Dilantik

Baca: Komisioner KPU Sebut Saksi dari Kubu Prabowo-Sandi Terlalu Banyak Drama: Ini Membahayakan!

Baca: Peringati HANI, Fasha Kukuhkan Relawan Anti Penyalahgunaan Narkoba, Diminta Ikut Berantas Narkoba

Suhartono yang saat itu berpangkat Kolonel, merupakan Komandan Denjaka, Detasemen Jala Mangkara, pasukan elite Marinir TNI AL. 

Dia merupakan satu di antara perwira TNI yang dikirimkan untuk operasi pembebasan sandera kapal di perairan ganas dunia pelayaran.

Beberapa tahun setelah peristiwa itu, Suhartono menjadi Komandan Paspampres, kemudian menjadi Komandan Korps Marinir (Dankomar).

Denjaka pasukan pilihan

Denjaka merupakan satuan yang disebut-sebut sebagai pasukan paling andal untuk menangani teror, yang dimiliki TNI AL. 

Kehebatan pasukan elite Marinir ini dapat dilihat saat pembebasan WNI yang yang disandera bajak laut Somalia pada 2011.

Operasi pembebasan sandera itu disebut-sebut mirip film Captain Phillips.

Captain Phillips merupakan film garapan Hollywood yang diangkat dari kisah nyata disanderanya kapal MV Maersk Alabama, sebuah kapal peti kemas tak bersenjata dari Pelabuhan Salalah di Oman. Kapal berlayar melalui Teluk Aden ke Mombasa, Kenya.

Kapal itu dikejar dan akhirnya disandera perompak Somalia bersenjata berat, yang meminta tebusan.

Mayjen TNI (Mar) Bambang Suswantono, S.H., M.H., M.Tr (Han) bersama Kepala Staf Angkatan Laut Laksamana TNI Siwi Sukma Adji,  S.E., M.M, dan Komandan Korps Marinir Mayor Jenderal TNI (Mar) Suhartono, M. Tr (Han)
Mayjen TNI (Mar) Bambang Suswantono, S.H., M.H., M.Tr (Han) bersama Kepala Staf Angkatan Laut Laksamana TNI Siwi Sukma Adji, S.E., M.M, dan Komandan Korps Marinir Mayor Jenderal TNI (Mar) Suhartono, M. Tr (Han) (IST/Dinas Penerangan Korps Marinir)

Selain melakukan negoisasi dengan kelompok perompak, Pemerintah Amerika Serikat juga melancarkan operasi militer yang melibatkan tim Navy SEAL DEVGRU.

Akhirnya para perompak berhasil dilumpuhkan dan Captain Phillips berhasil diselamatkan.

Memburu sampai bibir pantai

Kapal Indonesia pun pernah mengalami hal yang sama.

Kapal MV Sinar Kudus yang dioperasikan PT Samudera Indonesia dibajak di perairan Somalia pada 16 Maret 2011.

Kala itu, Presiden SBY memerintahkan agar dilakukan langkah untuk melindungi WNI yang disandera dan membebaskan MV Sinar Kudus melalui berbagai opsi.

Markas Komando Korps Marinir pun telah menerbitkan buku setebal 184 halaman tentang keberhasilan pembebasan sandera tersebut.

Dalam buku itu, dibeberkan lengkap bagaimana rapat-rapat dijalankan, latihan dilakukan, hingga keputusan diambil Komandan Satgas Merah Putih Mayjen TNI (Mar) M Alfan Baharudin untuk menyergap para perompak tersebut.

Penyelesaian secara militer

Dalam pembebasan ini dibentuklah Satgas Merah Putih. 

Satuan tugas militer ini dibentuk untuk menyelamatkan awak kapal MV Sinar Kudus yang dibajak perompak, secara milter.

Satgas melibatkan dua kapal fregat, yakni KRI Abdul Halim Perdanakusuma-355 dan KRI Yos Sudarso-353, satu kapal LPD KRI Banjarmasin-592 dan satu helikopter, “sea riders” dan LCVP.

Personel yang dikerahkan terdiri atas pasukan khusus dari Kopassus (Satuan 81/Penanggulangan Teror), Korps Marinir (Denjaka) dan Kopaska.

Denjaka TNI AL
Denjaka TNI AL 

Kapal MV Sinar Kudus milik PT Samudra Indonesia (persero) dibajak Perompak Somalia pada tanggal 16 Maret 2011 dan membawa 20 ABK.

Kapal berbobot 8.911 ton itu membawa feronikel dengan tujuan Belanda.

Ketika dibajak, MV Sinar Kudus berada di Perairan Somalia tepatnya di sekitar 350 mil laut tenggara Oman.

Tugas pokok dari satgas merah putih adalah Menyelamatkan 20 WNI membawa kembali atau membebaskan kapal Sinar Kudus, bebas ke Indonesia atau melanjutkan pelayaran ke Eropa seperti rencana sebelum dibajak dengan pengawalan TNI.

Operasi penyelamatan pun dimulai, pada 23 Maret 2011 melalui surat perintah Panglima TNI saat itu Laksamana Mar Agus Suhartono.

Strategi pun diatur, helikopter Bolkow yang berpangkalan di KRI Yos Sudarso melakukan pengintaian pada 4 April 2011.

Sempat tercetus untuk melakukan operasi pada malam hari dengan memanfaatkan kegelapan malam.

Namun, keberhasilan fifty fifty karena lokasi para ABK belum diketahui.

Satgas Muhibah yang melakukan pengintaian terus memberi laporan perkembangan.

Selain penyiapan operasi militer, pihak PT Samudera Indonesia juga melakukan negosiasi dengan para perompak, mengingat keselamatan ABK harus diutamakan.

Akhirnya pada 30 April, pembayaran dilakukan PT Samudera Indonesia kepada para perompak.

Namun, di tengah para perompak terjadi perselisihan, pembebasan kapal dan ABK menjadi kian tak pasti.

Ada kemungkinan, setelah dibebaskan akan ada kelompok lain yang menyandera.

Saat itu, pasukan Denjaka segera mengejar para perompak yang turun dari MV Sinar Kudus, sekaligus mencegah pembajakan ulang.

Sejumlah perahu milik perompak dikejar dan ditenggelamkan.

Para perompak juga dihabisi.

Satgas Merah Putih Melakukan operasi militer dan juga melakukan pengejaran hingga ke garis pantai Somalia setelah para sandera dibebaskan

Atas keberhasilannya membebaskan seluruh ABK, Kolonel Laut (Pelaut) Achmad Taufiqoerrochman diberikan kenaikan pangkat satu tingkat lebih tinggi menjadi Laksamana Pertama TNI.

Presiden juga memberikan tanda jasa Santi Dharma masing-masing kepada Letkol (Infanteri) Sabri (Danton Ban Sat-81/Gultor), Kolonel (Marinir) Suhartono, (Dandenjaka) dan Letkol (Penerbang) Ronald Lucas Siregar (Pilot Boeing 474-400) yang bertugas dalam misi pembebasan itu.

Karier Suhartono

Delapan tahun setelah peristiwa pembajakan Kapal MV Sinar Kudus, Suhartono berada di pucuk pimpinan Korps Marinir.

Mayor Jenderal TNI Suhartono mi menerima tongkat komando kepemimpinan Korps Marinir.

Dia mengemban jabatan Komandan Korps Marinir (Dankormar), menggantikan Mayjen TNI Bambang Suswantono.

Upacara serah terima jabatan dilangsungkan di Lapangan Apel Bhumi Marinir Cilandak Jakarta Selatan, Kamis (27/12/2018).

Sebelum menjadi Komandan Korps Marinir, Suhartono merupakan Komandan Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres).

Ilustrasi Denjaka TNI AL
Ilustrasi Denjaka TNI AL (Suara.com)

Jenderal Marinir bintang dua ini lahir di Batang , 15 April 1966.

Mayjen TNI (Mar) Suhartono, M.Tr (Han) merupakan Alumni AAL 34 tahun 1988.

Pengalaman tugas Mayjen Suhartono:

- Satgas pembebasan sandera Somalia KM Sinar Kudus

- Satgas Arujaya (Lusitania Expresso) Timor Timur tahun 1992.

- Satgas Khusus Perbatasan Kalimantan Timur tahun 1995

- Satgas Ratsus Timor Timur tahun 1995

- Satgas Khusus Aceh tahun 1998

- Satgas Rencong Pamungkas III tahun 2000.

Tanda Jasa

Tanda jasa yang dimiliki Marinir berbintang dua ini adalah

- Bintang Yudha Pratama

- Bintang Yudha Dharma Nararya

- Bintang Jalsena Pratama

- Bintang Jalasena Nararya

- Satya Lencana Wira Dharma

- Satya Lencana Dharma Nusa

- Satya Lencana Kesetiaan VIII

- Satya Lencana Kesetiaan XVI

- Satya Lencana Kesetiaan XXIV

- Satya Lencana Dwidya Sistha

- Satya Lencana Ksatria Yudha,

- Satya Lencana Kebaktian Sosial

- Satya Lencana Wira Karya

- Satya Lencana Wira Nusa

- Satya Lencana Wira Siaga.

Mayjen TNI (Mar) Suhartono menyelesaikan Pendidikan S-2 Strategi dan Kampanye Militer di Universitas Pertahanan tahun 2015, Dikreg XL Sesko TNI tahun 2013 dan Dik Seskoal Angkatan – 39 tahun 2002.

Beberapa Pendidikan dan Kursus di luar negeri yang pernah diikuti Mayjen Suhartono antara lain

- Dik Counter Terrorism di Korea Selatan tahun 2003

- Sus Terrorism Device Threat and Response tahun 1999

- Sus Post Incident Intelegence Collection tahun 1996

- Sus Navy Seals Guam Amerika Serikat tahun 1997

- Sus Commando Marines Perancis tahun 1997

Baca kisah-kisah Denjaka, Kopaska, Kopassus, Paskhas dan pasukan elite TNI di Tribunjambi.com. (*)

Baca: Kehebatan Menembak Denjaka Pasukan Elit TNI Gabungan Kopaska dan Taifib, Umbar Peluru Dari Dekat

Baca: Kehebatan Menembak Denjaka Pasukan Elit TNI Gabungan Kopaska dan Taifib, Umbar Peluru Dari Dekat

Baca: VIDEO: Tentara Asing sampai Ngeri Lihat Latihan Kopassus, Ditembaki, Dibanting & Disuruh Gigit Ular

Baca: Perompak GAM Dibuat Malu Kopaska, Nyamar Jadi Pegawai Bank & Mampu Bebaskan Sandera Lewat Penyamaran

Baca: Seorang Diri, Pratu Suparlan Anggota Kopassus Habisi Ratusan Fretilin di Timor Timur

IKUTI KAMI DI INSTAGRAM:

NONTON VIDEO TERBARU KAMI DI YOUTUBE:

Sumber: Tribun Jambi
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved