Kisah Militer RI

Paskhas Menanti Musuh, Kekuatan Elit TNI AU Ini Tak Diketahui, Sampai Pasukan Khusus SAS Terkejut

Paskhas Menanti Musuh, Kekuatan Elit TNI AU Ini Tak Diketahui, Sampai Pasukan Khusus SAS Terkejut

Editor: Andreas Eko Prasetyo
Pasukan Paskhas TNI AU 

Paskhas Menanti Musuh, Kekuatan Elit TNI AU Ini Tak Diketahui, Sampai Pasukan Khusus SAS Terkejut

TRIBUNJAMBI.COM - Sejarah Indonesia melalui kekuatan pasukan militernya sangat banyak untuk dikupas.

Pasukan TNI sudah memiliki nama dalam deretan militer dunia yang ditakuti. Nama Kopassus TNI AD dan Denjaka serta Kopaska TNI AL sudah jadi perhitungan militer asing untuk diwaspadai.

Namun siapa yang menyangka, satu pasukan militer yang disebut jarang mau ikut bergabung dalam latihan militer bersama ini lebih ditakuti karena belum diketahui kemampuannya.

Mereka adalah pasukan elite dari TNI AU.

Baik Paskhas, Satuan Bravo 90 dan elit lainnta di TNI AU disebut sangat minim informasi kekuatannya.

Baca: Perwira TNI AL Ditugaskan SBY Basmi Perompak Somalia, 8 Tahun Kemudian Nasibnya Berubah Drastis

Baca: Jelang Tahun Ajaran Baru, Seragam dan Peralatan Sekolah Laris Dicari

Baca: Kisah Mendebarkan Pramugari Garuda Disiksa & Dianiaya Teroris, Sampai Kopassus Datang Menyelamatkan

Baca: Haris Lantik 18 Pejabat, 14 diantaranya eselon II, Berikut Nama-nama yang Dilantik

Baca: Komisioner KPU Sebut Saksi dari Kubu Prabowo-Sandi Terlalu Banyak Drama: Ini Membahayakan!

Karena minim tersebut, pasukan elite TNI AL bisa disebut dengan pasukan khusus paling misterius di dunia.

Namun beberapa artikel serta pasukan asing ada yang menyebut, elite TNI AL setara kekuatannya dengan pasukan udara Inggris yang dikenal dengan nama Special Air Service (SAS).

Ya itu disebutkan untuk Paskhas TNI AL.

Sejumlah operasi pun telah dilaksanakan oleh pasukan khusus TNI AU atau dikenal dengan Paskhas

Pasukan Paskhas TNI AU
Pasukan Paskhas TNI AU 

Pasukan khusus pada satuan militer dibentuk untuk memenuhi tugas-tugas yang berat.

Dengan memikul nama "khusus" tentunya tanggung jawab yang dipikul juga berbeda dengan pasukan lainnya.

Begitu juga dengan Pasukan Khas (Paskhas) TNI Angkatan Udara.

Berawal dari pasukan penerjun untuk membantu wilayah Kalimantan, Paskhas TNI AU akhirnya terbentuk pada 17 Oktober 1947.

Baca: Peringati HANI, Fasha Kukuhkan Relawan Anti Penyalahgunaan Narkoba, Diminta Ikut Berantas Narkoba

Baca: STIE Muhammadiyah Resmi Berganti Menjadi Universitas Muhammadiyah Jambi

Baca: Sambut HUT Polri ke-73, Polres Muarojambi Gelar Turnament Futsal dan Donor Darah

Baca: Halal bihalal dengan Guru se Kota Jambi, Walikota Fasha Ingatkan tak Ada Pungli di PPDB

Dengan kemampuan dan kompetensi yang mempuni dalam bidang lintas udara, prajurit Paskhas TNI AU juga telah melakukan serangkaian operasi di lapangan, baik itu untuk melakukan misi khusus melemahkan musuh ataupun melakukan pembebasan.

Dilansir dari Kompas.com, berikut adalah beberapa operasi-operasi yang pernah dilakukan oleh Paskhas TNI AU:

1. Penumpasan RMS, DI/TII dan PRRI/Permesta

Muncul gejolak perlawanan ketika Indonesia baru merdeka.

Perbedaan visi dan misi membuat sejumlah kelompok lebih memilih lepas dari NKRI, salah satunya adalah DI/TII.

Ketika itu terjadi pemberontakan DI/TII di Jawa Barat. Sebagai pasukan dengan kategori khusus, Paskhas TNI AU langsung diterjunkan ke lapangan.

Mereka bersigap untuk melaksanakan sebuah misi pengejaran.

Tak hanya di Jawa Barat saja, Paskhas TNI AU juga mengerahkan satu kompi untuk penumpasan Republik Maluku Selatan (RMS) pada 1952.

Mereka melakukan perlawanan di kendari dan Pulau Buru, Maluku.

Operasi selanjutnya juga berkaitan dengan Pemerintah Revolusioner Republik Indonesia (PRRI) di wilayah Sumatera.

Bersama dengan Resimen Para Komando Angkatan Darat (RPKAD)/Kopassus, pasukan Paskhas juga melakukan operasi untuk memperkokoh NKRI.

Baca: Per 1 Juli, Nama Calon Sekda Tanjab Barat Mengerucut dari 6 Jadi 3 Nama

Baca: Ini Prediksi Mahfud MD soal Bunyi Putusan Sidang MK Dalam Sidang Sengketa Pilpres 2019, Apa Isinya?

Baca: Saksi dari Kubu 02 Prabowo-Sandi di MK Dijebloskan ke Penjara, Ternyata Ini Alasannya

2. Operasi Trikora

Operasi ini merupakan rangkaian usaha yang dilakukan oleh Pemerintah Indonesia untuk membebaskan wilayah Papua bagian barat, dari cengkeraman Belanda

Ketika itu, Mayor Jenderal Soeharto diangkat sebagai panglima dalam operasi ini.

Ketika terjadi gejolak yang panas tentang status Irian Barat, Paskhas TNI AU ikut ambil bagian untuk melakukan sebuah operasi.

Mereka membantu operasi yang sering disebut dengan Trikora.

Sekitar 532 personel Paskhas dikirim menuju irian Barat.

Setelah beberapa kali melakukan penerjunan, terdapat kisah heroik.

Kali pertama bendera Merah Putih dikibarkan di Irian Barat oleh pasukan Paskhas.

Leo (kanan) sebagai Wakil II Panglima Komando Mandala bersama Mayjen Soeharto, melihat peta Pulau Irian di dalam pesawat saat Operasi Trikora.
Leo (kanan) sebagai Wakil II Panglima Komando Mandala bersama Mayjen Soeharto, melihat peta Pulau Irian di dalam pesawat saat Operasi Trikora. (Mylesat.com)

Pada 19 Mei 1962 terjadi saling serang antara regu penerjun dengan tentara Belanda.

Peristiwa yang terjadi itu merenggut hampir 53 orang anggota Paskhas.

Akhirnya untuk mengenang, dibangunlah sebuah monumen di Teminabuan, Sorong dengan nama Tugu Merah Putih.

Total dilakukan sembilan kali penerjunan yang dilakukan Paskhas selama operasi Trikora.

3. Operasi Dwikora

Operasi Dwikora dilakukan saat Indonesia melakukan konfrontasi dengan Malaysia.

Slogan Soekarno saat itu, "Ganyang Malaysia", menjadi pertanda untuk melakukan operasi militer terhadap negara itu.

Berbeda dengan operasi sebelumnya yang bergabung dengan pasukan lain, kini Paskhas melakukan operasi tunggal penerjunan.

TNI-AD dan Marinir juga mengirimkan beberapa batalion dalam serangan ini. Peristiwa nahas terjadi ketika Paskhas TNI AU melakukan penerjunan.

Paskhas TNI AU
Paskhas TNI AU (Tribun Jogja)

Pesawat C-130 Hercules yang diterbangkan Mayor (U) Djalaloedin Tantu terjatuh di Selat Malaka.

Pesawat itu terjatuh karena terbang terlalu rendah untuk menghindari deteksi radar musuh.

Jumlah personel Paskhas yang gugur/hilang selama operasi ini sejumlah 83 orang dengan 117 tertangkap dan terluka.

4. Operasi Seroja

Operasi ini dilakukan oleh Paskhas pada 7 Desember 1975 di Timor Timur (kini Timor Leste).

Dalam operasi ini, Paskhas tak berfungsi sebagai pasukan pemukul, hanya untuk pengendali tempur, pengendali pangkalan, dan membentuk pangkalan udara.

Tugas Paskhas adalah membebaskan lapangan terbang Baucau, atau lebih populer dengan Villa Salazar dalam bahasa Portugis.

Selain itu, Paskhas juga melaksanakan Operasi Pembentukan dan Pengoperasian Pangkalan Udara Depan (OP3UD).

Ketika berada di Timor-Timur, Paskhas bersama dengan pasukan lain melakukan koordinasi dengan satuan lainnya untuk meredam kekacauan di sana.

Markas Paskhas dijadikan perlindungan rakyat untuk menghindari konflik bersenjata.

Baca: Mau Masak Enak Tanpa Repot? Ini Kuncinya, Tiarapot Produk Terbaru Polytron

Baca: Ada Bangunan Ilegal di Dalam Pasar, Dewan Kota Jambi Minta Pemerintah Tegas dan Segera Dibongkar

Baca: Walikota Jambi Syarif Fasha Gelar Halal bi Halal Bersama Masyarakat Jambi asal Jawa

Baca: Sekda M Dianto Harap Kafilah STQ Nasional XXV Harumkan Nama Jambi di Tingkat Nasional

5. Operasi Trisula dan Operasi Saberkilat

Operasi Trisula merupakan lanjutan dari pembersihan Gerakan 30 September 1965.

Operasi ini dilakukan pada 1967 di Blitar Jawa Timur. Paskhas turut andil dalam operasi ini dengan mengerahkan satu kompi pasukan.

Hasilnya, banyak anggota PKI yang tertangkap. Tulang punggung kekuatan udara, yaitu pesawat Pengebom B-26 Invader dan tiga pesawat pemburu P-51 Mustang ikut diterjunkan.

Sedangkan Operasi Saberkilat merupakan untuk meredam pergolakan di Kalimantan Barat.

Pergolakan terjadi karena dimotori kelompok yang dikenal dengan Pasukan Gerilya Rakyat Sarawak (PGRS) dan Pasukan Kalimantan Utara (Paraku).

Apa Itu Pasukan Paskhas 

Paskhas (Bahasa Indonesia : Korps Pasukan Khas ) adalah pasukan infanteri angkatan udara dan pasukan khusus Angkatan Udara Indonesia (" TNI-AU "). 

Korps juga dikenal sebagai Baret Jingga ( Baret Jingga dalam bahasa Indonesia ) dari warna tutup kepala layanan mereka. 

Paskhas dilatih untuk merebut dan mempertahankan lapangan udara dari pasukan musuh yang dikenal sebagai Operasi Pembentukan dan Pengoperasian Pangkalan Udara Depan (OP 3 UD), Operasi Pangkalan Udara Depan dan Operasi Manajemen, operasi udara, dan operasi militer khusus lainnya dalam lingkup Udara Indonesia. Memaksa.

Paskhas ditugaskan untuk melaksanakan tujuan dan pertahanan objek strategis Angkatan Udara, pertahanan udara, operasi khusus dan operasi militer tipikal lainnya di bawah kebijakan Panglima TNI. 

Paskhas memiliki banyak kemampuan tempur yang berorientasi udara, seperti tim kontrol-tempur, kontrol dan pertahanan lapangan terbang, pencarian dan penyelamatan tempur , penerjun lompat , kontrol udara di darat , maju, dan terjun payung militer di ketinggian tinggi . 

Mereka juga dapat beroperasi sebagai Pengendali Lalu Lintas Udara (ATC) dalam situasi tertentu.

Paskhas memiliki unit khusus yang ditugaskan untuk melakukan operasi khusus seperti menanggapi pembajakan pesawat dan misi khusus lainnya yang ditugaskan pada korps, unit ini dikenal sebagai Bravo Detachment 90 ( Satbravo 90 ).

IKUTI KAMI DI INSTAGRAM:

NONTON VIDEO TERBARU KAMI DI YOUTUBE:

IKUTI FANSPAGE TRIBUN JAMBI DI FACEBOOK:

Sumber: Tribun Jambi
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved