Kisah Militer RI
Kisah Mendebarkan Pramugari Garuda Disiksa & Dianiaya Teroris, Sampai Kopassus Datang Menyelamatkan
Kisah Mendebarkan Pramugari Garuda Disiksa & Dianiaya Teroris, Sampai Kopassus Datang Menyelamatkan
Kecurigaan sebenarnya telah terbersit oleh para Pramugari melihat gelagat aneh lima orang penumpang yang naik pesawat dari Palembang.

Tribunjambi.com melansir dari berbagai sumber, sebelum beraksi satu diantara pembajak sebelumnya meminta koran kepada pramugari yang bertugas.
Pramugari pun memberikan koran yang disediakan bagi penumpang selama dalam perjalanan.
Ketika pramugari tengah membagikan makanan, beberapa penumpang bangun, berlari ke bagian depan kabin.
"Jangan bergerak! Jangan bergerak! Siapa yang bergerak akan saya tembak!"
Baca: Siapa Sebenarnya Joanna Palani? ISIS Beri Imbalan Bagi yang Bisa Menangkapnya Untuk Jadi Budak Seks
Baca: Ranperda Pemkab Kerinci Tahun 2019 Disahkan, Sejumlah OPD akan Dimerger
Terlihat lima orang pria yang membawa senjata dan granat nerlarian ke arah depan pesawat melancarkan aksinya membajak pesawat.
Nasib pramugari yang berada dalam pesawat waktu itu jadi sasaran para pembajak.
Satu diantara pramugari Retna yang ketakutan dan menunjukkan gelagat kalut membuat tak senang pembajak.
Pembajak pun menghampirinya dan menyepaknya.
Melihat rekannya dikasari, Lydia membela rekannya tersebut, namun perlakuan dari teroris tak kalah kasar, Lydia dimarahi oleh pelaku pembajakan pesawat.
Baca: Jadwal Lengkap Jakarta Fair 2019, dari Harga Tiket hingga Konser Sampai Rute Naik Bus TransJakarta
Baca: Walikota AJB Sampaikan Ranperda Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD Tahun 2018
Selama proses pembajakan tak henti-hentinya teroris melakukan kekerasan terhadap penumpang, mereka juga mengancam meledakkan pesawat.
Sempat ketakutan dan panik ketiga pramugari ini akhirnya bisa menguasai keadaaan, bahkan Deliyanti mulai berani menyindir pelaku pembajakan.
Tiba kesempatan untuk melakukan perlawanan saat pistol pembajak digeletakkan sembarangan, namun hal tersebut urung dilakukan mengingat risiko tinggi yang mesti dihadapi jika gagal.
Bahkan para pramugari ini juga sempat merencanakan menggunakan obat tidur untuk membius para pelaku teror, namun rencana tersebut juga tak dilakukan.
Hingga akhirnya pasukan Kopasandha atau Kopassus datang menyelamatkan mereka.
Pembajak meminta pesawat Woyla diterbangkan ke Sri Lanka.
Baca: Saksi dari Kubu 02 Prabowo-Sandi di MK Dijebloskan ke Penjara, Ternyata Ini Alasannya
Pilot Herman Rante menolak dengan alasan bahan bakar tak akan cukup bila harus melintasi bagian utara Samudera Hindia.
Maka pesawat Woyla dibelokkan rutenya menuju Penang, Malaysia, dan kemudian diarahkan ke Bangkok, Thailand.