Kisah Militer
Kehebatan Menembak Denjaka Pasukan Elit TNI Gabungan Kopaska dan Taifib, Umbar Peluru Dari Dekat
Adapun prajurit Denjaka berasal dari personel Batalyon Intai Amfibi (Yontaifib) dan Komando Pasukan Katak (Kopaska)
Tidak mudah untuk bisa mendapatkan pelatihan dengan nilai sempurna, mereka harus mendapatkan pendidikan superketat dan keras, melakukan penyusupan dengan terjun payung, bergerak dengan cepat di dalam laut dan bertahan hidup di daratan.
Terpaan ombak di Laut Banyuwangi yang baisanya menghanyutakan perahu para nelayan harus bisa diatasi, mereka harus bertahan sekaligus menyelamatkan diri sendiri dan anggota lainnya.
Bahkan mereka kerap dilatih dengan kaki dan tangan yang terikat.
Baca: Ingat dengan Ponari, Dukun Cilik Fenomenal dengan Batu Ajaibnya? Putus Sekolah dan Ini Kesehariannya
Baca: Mindo Tampubolon Mantan Petinggi Polda Kepri Ditangkap, Terpidana Seumur Hidup Kasus Bunuh istri
Baca: TERSIAR Kabar Pernikahan Angelina Sondakh Dengan Raden Brotoseno di Tahanan, Benarkah?
Baca: Seorang Diri, Pratu Suparlan Anggota Kopassus Habisi Ratusan Fretilin di Timor Timur
Setelah berhasil melawan ganasnya ombak di lautan, hal selanjutnya yang perlu calon anggota lakukan adalah bertahan hidup di dalam hutan, perbekalan yang diberikan pada para anggota pelatihan hanyalah garam.
Bahkan air minum pun tidak dibekali. Mereka benar-benar harus mencari sendiri di dalam hutan.
Sementara proses pelatihannya biasanya dilakukan di Alas Purwo.
Tepat di tengah hutan, mereka harus bisa bertahan hidup selama berhari-hari.
Tak jarang mereka memutuskan untuk berburu binatang buas, seperti ular.
Kalau mereka hanya mampu menangkap seekor monyet, maka binatang itulah yang akan menjadi santapannya.
Bukan hanya sampai di situ, ada latihan udara yang harus dilalui para prajurit.
Ya, mereka akan melakukan terjun payung. Mereka diharuskan terjun bebas pada malam hari, tujuannya adalah agar bisa memberikan pelatihan pada mereka jika sewaktu-waktu harus masuk ke lokasi musuh pada malam hari memakai parasut.
Kemampuan lain yang harus dimiliki seorang Denjaka seperti penggunaan kompas yang tepat sasaraan.
Biasanya proses pelatihan menggunakan kompas akan dilakukan di Banyuwangi sampai ke Surabaya.
I