Kisah Militer
Kehebatan Menembak Denjaka Pasukan Elit TNI Gabungan Kopaska dan Taifib, Umbar Peluru Dari Dekat
Adapun prajurit Denjaka berasal dari personel Batalyon Intai Amfibi (Yontaifib) dan Komando Pasukan Katak (Kopaska)
Kala itu, Duane D Thiessen sedang berkunjung ke markas Marinir di Cilandak dan disambut adegan operasi antiteror dan pembebasan sandera memakai peluru tajam.
Adegan itu berlangsung di hadapan Korps Marinir yang sedang upacara sambutan.
Prajurit Denjaka bersenjata lengkap memperagakan aksi tembak-tembakan dengan posisi saling berhadapan.
Prajurit merangsek masung ke tengah peserta upacara menaiki kendaraan khusus dan melakukan adegan tembak-menembak.

Terdapat sasaran khusus (kevlar)yang berada di samping kiri dan kanan prajurit Denjaka.
Meski dibekali rompi anti-peluru, prajurit Denjaka tidak boleh melakukan kesalahan.
Pasalnya, bila salah menembak, peluru akan menyasar personel lain atau kepada peserta upacara.

Seleksi Ketat
Mempunyai kemampuan di atas rata-rata, prajurit Denjaka benar-benar digembleng saat mengikuti pendidikan.
Kabarnya, dari ratusan prajurat yang mengikuti seleksi, hanya 50 orang memenuhi kualifikasi.
Pelatihan Denjaka biasa dilakukan di Kawah Candradimuka, Situbondo. Pada masa pendidikan, tidak jarang ada prajurit yang gagal dan kembali ke satuannya.
Selain ketahanan tubuh, prajurit Denjaka harus mempunyai IQ tinggi.
Baca: Fakta Perjalanan Kasus Vanessa Angel yang Divonis 5 Bulan Penjara, Yang Meringankan dan Memberatkan
Baca: Selalu Ditutupi Dengan Kerudung, Ini Lho Sosok Dhea Boru Simatupang Calon Istri Diego Michiels
Baca: Jadwal dan Live Streaming Trans7 MotoGP Belanda 2019 atau GP Catalunya Siaran Langsung Nonton di HP
Alasannya, Denjaka akan sering bertugas dalam penyusupan di daerah operasi sehingga mereka harus bisa mengatasi masalah dengan cepat, baik secara individu maupun secara kelompok.
Selama dalam proses pendidikan, calon anggota hanya akan mendapatkan teori di dalam kelas 20%, selebihnya mereka akan berlatih langsung di dalam hutan, laut dan udara.
Ini karena mereka harus paham secara praktek bukan modal teori yang nantinya akan sangat berguna untuk menjalankan misi rahasia secara sempurna.
