Pilpres 2019
Balasan Moeldoko saat Diseret Saksi 02 di Sidang MK: Pihak Sebelah Juga Produksi Kebohongan TSM
Balasan Moeldoko saat Diseret Saksi 02 di Sidang MK: Pihak Sebelah Juga Produksi Kebohongan TSM
Balasan Moeldoko saat Diseret Saksi 02 di Sidang MK: Pihak Sebelah Juga Produksi Kebohongan TSM
TRIBUNJAMBI.COM - Namanya diseret dalam sidang sengketa hasil Pilpres 2019, Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf, Moeldoko membantah kesaksian kubu 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.
Keterangan itu disampaikan Hairul Anas saat dalam persidangan sengketa hasil pilpres di Mahkamah Konstitusi (MK).
Saat sidang, Hairul Anas mengatakan bahwa kubu 01 telah melakukan perencanaan kecurangan sebelum Pilpres 2019.
Menanggapi hal tersebut, Moeldoko menyatakan bahwa kubunya tidak mengajarkan untuk berbuat kecurangan.
Baca: 30 Orang Diperkirakan Tewas Dalam Kebakaran Pabrik Mancis di Kota Binjai
Baca: Kali Pertama Bungo Raih WTP, Bupati Mashuri Ingin ASN Tetap Tingkatkan Kinerja
Baca: Mahfud MD Sarankan Yusril Ihza tak Perlu Hadirkan Saksi di Sidang Kelima: Kan Gitu, Biar Cepat
Baca: Blangko e-KTP Tersisa 50 Keping, Disdukcapil Bungo akan Segera Ajukan Penambahan
Melainkan menekankan untuk selalu waspada jika terjadi tindak kecurangan saat pemilu,
"Saya tidak pernah mengajarkan untuk berbuat curang, enggak, enggak ada," ujar Moeldoko, dikutip TribunWow.com dari Berita Satu, Jumat (21/6/2019).
"Konteksnya seperti itu, jadi jangan salah, jangan dibalik-balik," sambungnya.
Kepala staf kepresidenan ini juga menuturkan dugaan tindak kecurangan yang dinilai terstruktur, sistematis, dan masif oleh kubu 02 juga tidak terbukti dalam persidangan.
"TSM itu kan enggak terbukti di persidangan, di mana sih TSM-nya sampai sekarang kayaknya belum ketemu, kan begitu," ungkap Moeldoko.
"Jadi belum bisa menunjukkan fakta-fakta yang bisa menuju ke sana," imbuhnya.
Moeldoko justru menilai bahwa narasi kecurangan yang tersebar sudah dipersiapkan sebelum hari pencoblosan April 2019 lalu.
Menurutnya ada penggiringan opini supaya masyarakat mempercayai ada kecurangan dalam kontestasi pilpres.
"Narasi kecurangan itu sudah disiapkan sebelum pemilihan," ungkap Moeldoko.
"Dari awal saya sudah mengatakan, ada upaya sistematis yang menggiring kepada publik atas pembentukan opini."
"Itu yang pembentukan opini itu yang TSM."
"Kepada publik bahwa 01 itu curang, itu sebelum pemilu sudah dilakukan, dengan berbagai indikasi saya berani mengatakan," tambahnya.
Baca: Disdik Lakukan Persiapan, Penerimaan Peserta Didik Baru di Bungo Dimulai 1 Juli
Baca: Guru Kelas Pukul Kepala Sekolah Pakai Martil, Diduga Merasa Sakit Hati Dihina Korban
Baca: VIRAL - Rayuan Maut Saat Ulang Tahun, Gadis 15 Tahun Rela 7 Kali Berhubungan Intim Dengan Pacar!
Baca: Evi Buat Laporan Kehilangan Mobil, Diselidiki Polisi dan Ada yang Janggal, Ternyata Dibawa Pacarnya
Bahkan dirinya menyebut kubu 02 ikut serta dalam memproduksi narasi kebohongan.
Moeldoko mengatakan kebohongan tersebut dilontarkan berulang kali sehingga terjadi pembentukan opini di tengah masyarakat bahwa pilpres telah diwarnai tindak kecurangan TSM.
"Jadi menurut saya, dari pihak sebelah juga memproduksi kebohongan yang TSM ya kan begitu," tegas Moeldoko.
"Kebohongan yang terstruktur, yang masif, yang akhirnya masyarakat memasuki post-truth ya karena semburan yang berulang-ulang itu meyakini seolah-olah terjadi kecurangan," tegasnya.
Simak videonya dari menit pertama
Kesaksian Hairul Anas
Dikutip dari Kompas.com, di persidangan MK, Hairul mengaku memiliki keberpihakan berlawanan lantaran lebih memihak ke paslon 02.
"Training diadakan oleh TKN, saya diutus sebagai wakil Partai Bulan Bintang," ujar Hairul dalam sidang di Gedung MK, Jakarta Pusat, Kamis (20/6/2019) dini hari.
Dalam pelatihan saksi itu, Hairul menyatakan mendapat beberapa materi pelatihan selama dua hari berturut-turut.
Di mana dalam slide materi pertama ada keterangan yang mengatakan bahwa kecurangan merupakan bagian dari demokrasi.
Ia menuturkan materi tersebut ditampilkan ketika Ketua Harian TKN Moeldoko memberikan paparannya.
Kemudian Hairul meminta materi yang dimaksud ditunjukkan dalam sidang karena materi ini masih bisa diunduh hingga sekarang.
"Saya perlu menunjukkan bahwa ada materi ini. Ini masih bisa di-download nanti saya tulis (tautannya)," kata Hairul.
Sebagai seorang caleg dari PBB, dirinya cukup kaget ketika mendengarkan dan melihat langsung materi tersebut.
Baca: Siapa Sebenarnya Coki Manurung, Mantan Kapolda Bengkulu yang Mencalonkan Diri Sebagai Ketua KPK?
Baca: Raja Salman Beri Tambahan Kuota Haji 10 Ribu, Sarolangun Dapat Jatah 9 Orang
Baca: KISAH Anak Supir Ambulans Jadi Panglima ABRI dan Wakil Presiden, Pernah Ajudan Presiden Soeharto
Baca: KPU Sarolangun Digugat Partai Demokrat ke MK, Ini Masalah yang Jadi Sengketa

Sebab ia keberatan bila kecurangan dianggap sebagai bagian dari demokrasi, akan tetapi Hairul harus mengikutinya lantaran sudah dimandatkan oleh partai.
Di materi kedua, Hairul menyatakan ada kapitalisasi kebijakan aspek pemerintah, yang menekankan bahwa pemerintah dengan status incumbent harus dimanfatkan maksimal untuk menjadi keuntungan.
Lalu Hairul bertanya-tanya akan isi dari materi tersebut.
Seperti penggunaan aparat untuk kemenangan suatu paslon tidak sesuai dengan prinsip demokrasi selama ini.
Dalam materi itu, ada pula gambar seorang tokoh, kepala daerah yang disebut mendapat dukungan logistik demi kemenangan paslon tertentu di pilpres.
Baca: Jelang Uji Coba Lomba Perahu Naga, Walikota Jambi Sy Fasha Pimpin Gotong Royong di Danau Sipin
Baca: Dua Pendaki Gunung Kerinci Mau Terjun dari Puncak, Kerinci Aero Club Angkat Bicara
Kemudian ada sebuah penjelasan soal swing voters mengajak golput.
"Saya mendapat arahan bahwa slide ini cukup perlu didalami dan disampaikan kepada majelis," pungkasnya.
Hairul mengaku apa yang ia paparkan hari ini dalam sidang dengan berat hati disampaikan.
(TribunWow.com/Atri/Roifah)
Artikel ini telah tayang di Tribunwow.com dengan judul Bantahan Moeldoko soal Kesaksian 02 Hairul Anas di MK: Pihak Sebelah Juga Produksi Kebohongan TSM
IKUTI KAMI DI INSTAGRAM:
NONTON VIDEO TERBARU KAMI DI YOUTUBE:
IKUTI FANSPAGE TRIBUN JAMBI DI FACEBOOK: