Korban Mutilasi

GEGER Politikus Kaya Tewas Dibunuh, Karena 'Jimat' Tongkat Soekarno: Mayat Terpotong 18 Bagian

TRIBUNJAMBI.COM - PADA 3 Juli 1993 akan ada ritual pelipatgandaan uang. Mona Fandey, mantan penyanyi pop

Editor: ridwan
kolase facebook/Surya/Istimewa
Ilustrasi --Sugeng | sketsa wanita korban mutilasi di Malang 

Affandi memberi aba-aba. Lalu.. Jrap! Kapak melayang satu kali ke batang leher Mazlan.

Tubuhnya menggelepar. Dua kali lagi Juraimi mengayunkan kapaknya, putuslah leher Mazlan.

Darah mengucur deras merembes ke selimut tebal di bawahnya. Malam itu Juraimi, bekerja keras memotong-motong tubuh Mazlan menjadi 18 bagian.

Lalu meletakkan potongan tubuh manusia itu ke dalam ember. "Kami akan ke Kuala Lumpur," kata Mona setelah memberi Juraimi uang RM180.

"Diapakan ini, Nyonya?" tanya Juraimi sambil menunjuk potongan tubuh Mazlan.

"Sesuai rencana, tanam di lubang yang sudah kau gali seminggu lalu," kata Affandi sambil berlalu pergi.

Berfoya-foya

Jimat sakti yang dijanjikan Mona itu ternyata akal-akalan saja. Ia tidak pernah berniat pergi ke Indonesia untuk mencari tongkat Soekarno.

Baca: Atasi Masalah Moral Remaja, Sekda Tanjab Timur Dukung Program Bebas Buta Aksara Alquran

Tujuan utamanya memang menghabisi Mazlan dan menggondol harta Mazlan yang banyak itu. Maka Mazlan diiming-imingi "uang jatuh".

Malam itu Juraimi dibiarkan sendiri menguburkan potongan tubuh Mazlan.

Toh, sudah diberikan uang. Dini hari Juraimi baru menuntaskan tugasnya, Mazlan dikubur di lubang besar yang sudah digali seminggu sebelumnya di sekitar rumah mona.

Galian itu kemudian ditutup dengan semen. Mona dan Affandi pun mendadak kaya. Sehari setelah menghabisi Mazlan, mereka heboh berbelanja.

Sebanyak RM 160 ribu dihabiskan sekejap untuk membeli mobil, ponsel, dan perhiasan.

Tidak hanya itu, Mona juga melakukan operasi plastik untuk mengencangkan kulitnya dengan biaya RM 13 ribu.

Affandi tidak kalah gelap mata. Ia berfoya-foya, hingga dalam masa sepuluh hari, uang RM 300ribu sudah habis.

Halaman 3/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved