Aksi 22 Mei

Pekerjaan Lain Yunarto Wijaya yang Tak Diketahui Orang, Diincar Pembunuh Bayaran Kelas Nasional

Sosok Yunarta Wijaya menjadi incaran pembunuh bayaran kelas nasional. Begini latar belakang mantan pebisnis muda yang namanya sedang mencuat...

Penulis: Duanto AS | Editor: Duanto AS
Serambi Indonesia
Irfansyah Mengaku Diperintah Kivlan Zen Bunuh Direktur Charta Politika Yunarto Wijaya 

Kivlan Zen memberikan uang Rp 5 juta kepada Irfansyah dan Yusuf untuk biaya operasional.

Direktur Eksekutif Charta Politika Indonesia, Yunarto Wijaya (kanan) bersama Wakil Ketua Umum Partai Golkar Fadel Muhammad menjadi pembicara dalam diskusi survei menjelang Pilpres 2014 di Jakarta Pusat, Selasa (8/7/2014). Lembaga survei Charta Politika Indonesia merilis hasil survei nasional soal elektabilitas pasangan capres dan cawapres satu hari jelang Pilpres dengan hasilnya pasangan Jokowi-JK dipilih oleh 49,2 persen sedangkan Prabowo-Hatta dipilih oleh 45,1 persen dari 1200 orang responden yang diwawancarai pada tanggal 3 - 6 Juli 2014.
Direktur Eksekutif Charta Politika Indonesia, Yunarto Wijaya. (TRIBUNNEWS/HERUDIN)

"Pak Kivlan Zen bilang, 'Kalau nanti ada yang bisa mengeksekusi (membunuh Pak Yunarto), saya akan jamin anak dan istrinya, dan liburan ke mana pun," katanya.

Keesokan harinya, Irfansyah dan Yusuf langsung ke lokasi rumah Yunarto Wijaya.

Sesampainya di rumah Yunarto, Irfansyah memotret dan memvideokan rumah Yunarto.

Kemudian mereka mengirimkan ke sopir Kivlan Zein, Armi via ponsel.

Selang beberapa hari kemudian, Irfansyah dan Yusuf kembali melakukan survei ke rumah Yunarto, lalu kembali mengirimkan foto dan video ke Armi.

Irfansyah mengatakan tidak ada repons dari Armi saat mengirimkan foto dan video rumah Yunarto.

Irfansyah dan Yusuf merasa tugasnya sudah selesai, lalu membagi dua sisa uang operasional dari Kivlan Zen.

Pada 21 Mei 2019 pukul 20.00 WIB, Irfansyah ditangkap aparat kepolisan yang berpakaian preman.

"Akhirnya saya sampai di sini," katanya.

Sebelumnya, penyidik Mabes Polri telah menetapkan status tersangka terhadap mantan Kepala Staf Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat Mayjen TNI (Purn) Kivlan Zen terkait kasus dugaan penyebaran berita bohong dan makar.

 Petunjuk Cara Pendaftaran SBMPTN 2019 di ltmpt.ac.id, Ini Urutan Pilihan Kampus

 Bisnis Besar Milik Habil Marati, Politikus PPP Disebut-sebut jadi Donatur Eksekutor 4 Pejabat Negara

 Pria Ini Suka Janda Muryani, Tapi Ditolak, lalu Lakukan Hal Tak Terduga dari Balik Dinding Rumah

 Siapa Sebenarnya Sofyan Jacob? Kondisi Tommy Soeharto saat Ditangkap Tito Karnavian pada 2001

Hal ini dikonfirmasi oleh Kepala Biro Penerangan Masyarakat Polri Brigjen Pol Dedi Prasetyo di Jakarta, Senin (27/5/2019) malam.

"Sudah tersangka," kata Brigjen Pol Dedi, dilansir Kompas.com.

Kivlan sebelumnya telah diperiksa polisi sebagai saksi dalam kasus tersebut.

Kuasa hukum Kivlan, Pitra Ramdhoni mengatakan, kliennya sudah mengklarifikasi kepada penyidik bahwa tidak ada niatan Kivlan untuk makar dalam unjuk rasa pada 9 Mei 2019.

Halaman
1234
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved