Pilpres 2019
Prabowo Subianto Disebut Dapat Banyak Serangan dari Partai Demokrat, Andi Arief & Rachland Nashidik
Prabowo Subianto Disebut Dapat Banyak Serangan dari Partai Demokrat, Andi Arief & Rachland Nashidik
Prabowo Subianto Disebut Dapat Banyak Serangan dari Partai Demokrat, Andi Arief & Rachland Nashidik
TRIBUNJAMBI.COM - Koalisi dari kubu 02 disebut miliki masalah dengan partai-partai pendukungnya. Bahkan disebut Prabowo Subianto mendapat banyak serangan sejumlah kader Partai Demokrat.
Politisi Partai Gerindra, Andre Rosiade mengungkapkan ada serangan yang berasal dari sejumlah kader Partai Demokrat kepada paslon 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.
Hal ini dikemukakan Andre menyusul retaknya hubungan Demokrat dengan koalisi kubu 02.
Dilansir oleh TribunWow.com, Selasa (11/6/2019), ungkapan ini disampaikan Andre melalui acara 'Layar Demokrasi' di CNN Indonesia.
Baca: Operasi Ketupat 2019, Kasus Pencurian dengan Kekerasan Mendominasi, Warga Kota Jambi Harus Waspada
Baca: Pengakuan Eksekutor Kelompok Kerusuhan 22 Mei, Diberi Rp150 Juta dari Kivlan Zen untuk Senjata
Baca: Reaksi Yunarto Wijaya, Namanya Disebut Irfansyah Sang Eksekutor Pembunuhan Kelompok Kerusuhan 22 Mei
Baca: Eks Rumah Sakit PTPN IV di Kerinci akan Disulap jadi Rumah Sakit Tipe D
Diketahui, hal itu tampak berbeda setelah paslon o1 Joko Widodo (Jokowi)-Ma'ruf Amin diumumkan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) memperoleh suara terbanyak dan memenangkan Pilpres 2019.
Terkait itu, Andre menyatakan bahwa pihaknya juga tidak mengerti mengapa ada buzzer, hingga kader Demokrat sendiri yang membuat serangan kepada Prabowo-Sandi pasca-pengumuman hasil rekapitulasi suara pilpres.
Ia menjelaskan bahwa serangan-serangan itu berasal dari komunikator Ketua Umum Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), yakni Andi Arief, Ferdinand Hutahaean, dan Rachland Nashidik.
Baca: Ditinggal ke Ladang Rumah Apri di Kerinci Ludes Dilalap Api, Harta Rp 50 Juta Habis Terbakar
"Makanya kami tidak mengerti ada buzzer, akun anonim yang tidak jelas lalu menyerang Partai Demokrat, lalu teman-teman Demokrat yang merupakan komunikator Pak SBY lo ingat Andi Arief, Ferdinand Hutahaean, Rachland Nashidik, ini komunikator orang-orang yang membisiki Pak SBY dalam diskusi politik setiap hari," jelas Andre.
"Mereka berkomentar melalui media sosial, melakukan serangan-serangan terhadap Pak Prabowo dan Bang Sandi," sambungnya.
Baca: Prakiraan Cuaca Hari Ini, BMKG Sebut Ada Potensi Hujan Lebat Disertai Petir Tiga Hari ke Depan
Ia memaparkan bahwa contoh serangan itu berasal dari kicauan kader Demokrat yang masuk ke ranah personal.
Dijelaskan Andre, hal itu lah yang membuat kesal pendukung kubu 02.
Dengan begitu, Andre menyatakan bahwa sudah saatnya kubu 02 harus bersikap tegas dalam menanggapi sikap para elite Demokrat.
"Lihat saja, bisa dilihat twitnya agak personal," ungkap Andre.
"Tentu ini menimbulkan kegerahan dari pendukung Prabowo-Sandi."
"Selama ini kita sudah bersabar, saatnya kita bersikap tegas," sambugnya.
• Lewat Bukti Baru Ini, Kuasa Hukum Prabowo-Sandi Sebut Bisa Diskualifikasi Jokowi-Maruf di Pilpres
Simak videonya dari menit 13.00
Gerindra Minta Demokrat Jangan Buat Gaduh
Diberitakan sebelumnya, Andre juga sempat angkat bicara soal sikap Partai Demokrat yang tengah santer dibicarakan.
Diketahui bahwa Wasekjen Partai Demokrat, Rachland Nashidik meminta supaya kedua capres, Jokowi dan Prabowo untuk segera membubarkan partai koalisi masing-masing.
Menanggapi hal tersebut, Andre meminta supaya Demokrat justru jangan membuat gaduh jelang keputusan gugatan sengketa pilpres di Mahkamah Konstitusi (MK).
Baca: Hadapi Gugatan YLKI, Pemkot Jambi dan PDAM Tirta Mayang Bakal Hadirkan Saksi Tandingan
Bahkan, Andre mempersilakan jika Demokrat ingin keluar dari partai koalisi kubu 02, Prabowo-Sandi.
"Kita fokus gugat di MK jangan bikin gaduh," ujar Andre dikutip TribunWow.com dari Kompas.com, Senin (10/6/2019).
"Kalau mau keluar silakan, kalau memang kebelet menjadi menteri setelah reshuffle Juni-Juli ini ya monggo, silakan," sambungnya.
Selain itu, Andre juga meminta jika Demokrat ada masukan bisa langsung disampaikan ke Gerindra bukan kepada publik langsung.
Baca: Kapolres Muarojambi Tegaskan Tak Ada Ilegal Drilling di Desa Nyogan, Tapi di Sini
Untuk itu, dirinya menyatakan supaya partai berlambang mercy itu selalu menjaga etika berkoalisi hingga proses pilpres selesai dilakukan.
"Berkoalisi itu kalau punya masukan silakan disampaikan di dalam (secara internal), bukan bikin gaduh," jelas Andre.
"Di situ saling memberikan masukan, tapi di internal bukan merongrong atau bikin gaduh terus."
"Kalau ingin bertahan, ya tolong etika koalisi itu dijaga, jangan bikin gaduh terus," tandasnya.
Baca: Potret Dua Anak Artis Terkenal Ini Menjadi Tukang Ojek dan Kuli Bangunan, Alasannya? Ternyata Begini
Baca: Dibuka dengan Lomba Panjat Pinang, Bupati Cek Endra Buka Festival Betrix Sarolangun
Baca: 90 ASN di Bungo Tak Masuk Kerja di Hari Pertama, Bupati Siapkan Sanksi Khusus
Baca: Polri Ungkap Peran Kivlan Zen dan Tarif Eksekutor Pembunuh 4 Tokoh Nasional di Kerusuhan 22 Mei 2019
Baca: Komunikasi Makin Hemat dengan Paket SERBU dari IM3 Ooredoo
Artikel ini telah tayang di Tribunwow.com dengan judul Gerindra Ungkap Ada Serangan ke Prabowo Berasal dari Demokrat, Andi Arief hingga Rachland Nashidik
IKUTI KAMI DI INSTAGRAM:
NONTON VIDEO TERBARU KAMI DI YOUTUBE:
IKUTI FANSPAGE TRIBUN JAMBI DI FACEBOOK: