Operasi Ketupat 2019, Kasus Pencurian dengan Kekerasan Mendominasi, Warga Kota Jambi Harus Waspada

Operasi Ketupat 2019, Kasus Pencurian dengan Kekerasan Mendominasi di Jambi

TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI -Pada Operasi Ketupat tahun lalu tercatat ada 75 kasus kriminalitas terjadi di Provinsi Jambi, namun tahun ini kasus kriminalitas turun menjadi 59 kasus.

“Turun sekitar 21,33 persen,” ujar Kabid Humas Polda Jambi Kombes Pol Kuswahyudi Tresnadi, Selasa (11/6).

Data yang diperoleh dari Polda Jambi, selama pelaksanaan Operasi Ketupat 2019, 29 Mei hingga 10 Juni, ada 4 kasus kriminalitas yang menonjol di Jambi. Keempat kasus tersebut yakni pencurian dengan pemberatan (curat), pencurian dengan kekerasan (curas), pencurian kendaraan bermotor (curanmor), serta penganiayaan berat (anirat).

Sama seperti tahun lalu, selama Operasi Ketupat 2019 tercatat ada 16 kasus curat. Untuk kasus curas turun dari 6 kasus tahun 2018 menjadi 5 kasus tahun 2019. Kemudian curanmor turun dari 23 kasus di 2018 menjadi 9 kasus di 2019, dan anirat turun dari 11 kasus tahun 2018 menjadi 1 kasus tahun 2019.

Baca: Ditinggal ke Ladang Rumah Apri di Kerinci Ludes Dilalap Api, Harta Rp 50 Juta Habis Terbakar

Baca: Eks Rumah Sakit PTPN IV di Kerinci akan Disulap jadi Rumah Sakit Tipe D

Baca: Kasus Dugaan Korupsi Kredit Fiktif Bank Mandiri Rimbo Bujang Masuki Tahap Replik

Baca: Hadapi Gugatan YLKI, Pemkot Jambi dan PDAM Tirta Mayang Bakal Hadirkan Saksi Tandingan

Polda Jambi mencatat, aksi kriminalitas terbanyak masih terjadi di wilayah hukum Polresta Jambi, dengan rincian 13 kasus curat, 2 curas, dan 5 curanmor. Kemudian Polres Bungo dengan 2 curas dan 1 curanmor.

Kemudian Polres Tebo dan Polres Merangin masing-masing 1 curat dan 1 curanmor. Berikutnya Polres Muaro Jambi 1 curas, Polres Tanjab Barat 1 curanmor, Polres Tanjab Timur 1 curat, dan Polres Sarolangun 1 anirat.

Adapun di wilayah hukum Polres Batanghari dan Polres Kerinci tidak ada catatan mengenai aksi kriminalitas selama pelaksanaan Operasi Ketupat 2019.

Sementara itu, meski terjadi penurunan, namun angka kecelakaan lalu lintas (lakalantas) di Provinsi Jambi selama pelaksaan Operasi Ketupat 2019, 29 Mei hingga 7 Juni, masih cukup tinggi. Tercatat ada 18 kejadian lakalantas selama Operasi ketupat 2019. Jumlah tersebut jauh menurun jika dibandingkan tahun 2018 lalu, dimana ada 36 kejadian lakalantas.

“Persentasenya turun 50 persen,” ujar Kabid Humas Polda Jambi Kombes Pol Kuswahyudi Tresnadi.

Data yang diperoleh dari Polda Jambi, untuk korban jiwa berjumlah 6 orang, turun dari 20 orang pada tahun 2018. Kemudian korban luka berat turun dari 15 orang tahun 2018 menjadi 9 orang tahun 2019.

Korban luka ringan juga turun, dari 58 orang tahun 2018 menjadi 29 orang tahun 2019. Untuk kerugian materil juga turun dari Rp 275,4 juta tahun 2018, menjadi Rp 120,8 juta tahun 2019.

Lakalantas terbanyak terjadi di wilayah hukum Polresta Jambi, yakni sebanyak 4 kejadian dengan korban luka ringan 10 orang. Kemudian 3 kejadian di wilayah hukum Polres Tebo, dengan korban meninggal dunia 2 orang dan luka ringan 7 orang.

Baca: Kapolres Muarojambi Tegaskan Tak Ada Ilegal Drilling di Desa Nyogan, Tapi di Sini

Baca: Prakiraan Cuaca Hari Ini, BMKG Sebut Ada Potensi Hujan Lebat Disertai Petir Tiga Hari ke Depan

Baca: 10 Hari, Empat Kali Terjadi Kebakaran di Bungo, Arus Pendek Diduga Jadi Penyebabnya

Baca: 90 ASN di Bungo Tak Masuk Kerja di Hari Pertama, Bupati Siapkan Sanksi Khusus

Kemudian 2 kejadian di wilayah hukum Polres Batanghari dengan korban meninggal dunia 1 orang dan 4 orang luka berat. Selanjutnya di wilayah hukum Polres Muaro Jambi ada 2 kejadian, dengan korban meninggal dunia 1 orang, luka berat 1 orang, dan luka ringan 2 orang.

Berikutnya di wilayah hukum Polres Bungo ada 2 kejadian, dengan korban luka berat 3 orang dan luka ringan 1 orang. Kemudian di wilayah hukum Polres Tanjab Barat ada 1 kejadian dengan korban luka ringan 1 orang.