GEGER Temuan Mayat Mutilasi, Potongan Tangan dan Kepala Masih Dicari:10 Saksi Diperiksa
TRIBUNJAMBI.COM- Pihak kepolisian intens mengusut kasus mutilasi yang menimpa korban Karoman (40), warga
TRIBUNJAMBI.COM- Pihak kepolisian intens mengusut kasus mutilasi yang menimpa korban Karoman (40), warga Dusun II Desa Pinang Mas Kecamatan Sungai Pinang Kabupaten Ogan Ilir (OI).
Jajaran Sat Reskrim Polres OI masih melakukan upaya penyelidikkan mengenai pelaku pembunuhan terhadap korban yang semasa hidup berprofesi sebagai pencari ikan itu.
Kapolres OI AKBP Ghazali Ahmad didampingi Kasat Reskrim AKP Malik F menerangkan, pihaknya telah memeriksa sepuluh orang saksi yang semuanya merupakan warga Desa Pinang Mas.
10 orang saksi yang diperiksa tersebut, termasuk juga istri korban.
Baca: KETIKA Diminta Nasihat Siapa yang Pantas Jadi Presiden, di Luar Dugaan Pak Harto Menyebut Ini
Baca: Dijuluki Pria Tersubur, Pria Ini Berhubungan dengan Wanita Lajang atau Istri yang Ingin Punya Anak
Namun aparat Kepolisian enggan menjabarkan mengenai materi pemeriksaan terhadap sepuluh orang saksi itu dengan alasan untuk kepentingan penyidikkan serta upaya pengungkapan kasus.
"Ya betul, kita sudah melakukan pemeriksaan terhadap 10 orang saksi. Proses pemeriksaan dilakukan secara maraton."
"Tentunya ada teknik dan taktik penyelidikan oleh Polisi yang tidak bisa kami sampaikan demi kepentingan pengungkapan kasus tersebut," terang Kapolres OI AKBP Ghazali Ahmad, Minggu (9/6/2019).
Baca: Perang Dagang Memanas Usai Huawei Masuk Daftar Hitam, Ini Langkah yang Diambil China terhadap AS
Baca: 5 Ciri-ciri Fisik Wanita yang Nafsu Birahinya Meletup-letup Pasangan Bahagia Banyak Variasi Bercinta
AKP Malik memastikan Karoman merupakan korban pembunuhan.
Keterangan dari warga setempat yang enggan menyebutkan namanya, sejumlah saksi yang dipanggil oleh pihak Kepolisian itu semuanya merupakan warga Desa Pinang Mas.
Namun ia tidak begitu mengetahui tujuan pemanggilan pihak saksi.
Baca: PAN & Demokrat Dianggap Berkhianat Karena Beralih dari Prabowo ke Jokowi, Ini Tanggapan Partai PDI
Sejumlah saksi yang dipanggil oleh pihak Kepolisian itu, termasuk juga pemilik lahan sawah di tempat korban yang biasa mencari ikan.
Sementara itu, sampai dengan Sabtu (8/6), warga sekitar lokasi terus melakukan upaya pencarian potongan tubuh korban berupa kepala dan kedua tangannya.
Baca: PAN & Demokrat Dianggap Berkhianat Karena Beralih dari Prabowo ke Jokowi, Ini Tanggapan Partai PDI
Baca: KISAH 2 Ribu Preman Dihabisi Petrus di Era Soeharto, Mayat Dimasuki Karung; Punya Tato Diburu
Warga menelusuri sekitar lokasi yang berjarak tak begitu jauh dari tempat penemuan mayat bapak lima anak itu.
Proses pencarian dilakukan sampai ke sungai sedalam lebih dari satu meter.
Namun upaya pencarian tak kunjung membuahkan hasil.
Kendati tak membuahkan hasil, proses pencarian potongan tubuh korban mutilasi tersebut dilanjutkan keesokan harinya.
Baca: Petinggi KKB dengan 3 Rekannya Menyerah ke TNI, Ngaku Menyesal Setelah Lihat Perlakuan TNI di Papua
Tinggalkan 5 Anak
Keluarga mengaku sempat tidak percaya dengan kematian korban yang dikenal tidak memiliki musuh.
"Suami saya kerjanya setiap cari nafkah dan tidak pernah ada masalah dengan siapapun. Tidak pernah," kata Mardiah, istri korban saat ditemui di lokasi penemuan jenazah, Kamis (6/6/2019).
Malam sebelum Karoman ditemukan tidak bernyawa, korban pamit pada istri hendak mencari ikan di telaga desa setempat.
Baca: LUNA Maya Tepergok Jalan Bareng dengan Faisal Nasimuddin Liburan ke Bali, Luna Sebut Sebatas Teman
Namun hingga larut malam, korban tak kunjung pulang hingga keesokan harinya korban ditemukan tidak bernyawa dengan kondisi kepala dan kedua tangan hilang.
"Kata anak pertama saya, suami saya tidak ada, hanya ada perahu buat cari ikan. Jam 10 dapat kabar ada mayat suami saya dekat telaga dekat sawah," kata Mardiah.
Karoman meningal secara mengenaskan.
Baca: Terbongkar, Demokrat Sempat Sarankan Prabowo agar Tak Bersama Sandiaga, Ini Kata Jansen Sitindaon
Ia meninggalkan 5 orang anak yang masih kecil, yakni Agus Triadi (15 tahun), Ahmad Komar (11 tahun), Fitrianti (9 tahun), Nurul Usna (5 tahun) dan Miftahul Jannah (2 tahun).
"Suami saya kepala rumah tangga, kami selalu berusaha cari duit Rp 50 ribu sehari untuk menghidupi kelima anak kami," ucap Mardiah.
Baca: DEMOKRAT: Kalau Pak Prabowo Benar Kalah Tidak Usah Datang ke Mahkamah Konstitusi
Baca: KISAH Pilot AURI Gagal Bunuh Soekarno, MIG-17 Kehabisan Bahan Bakar: KSAU Mengundurkan Diri
Baca: KEHIDUPAN Komedian Doyok Bikin Pangling, Disebut Tinggal di Amerika: Pelesiran Pesawat Pribadi
Artikel ini telah tayang di Tribunsumsel.com dengan judul UPDATE Kasus Mutilasi di Ogan Ilir, Polisi Periksa 10 Saksi dan Cari Potongan Tubuh di Dasar Sungai,