Pilpres 2019
DEMOKRAT: Kalau Pak Prabowo Benar Kalah Tidak Usah Datang ke Mahkamah Konstitusi
DEMOKRAT: Kalau Pak Prabowo Benar Kalah Tidak Usah Datang ke Mahkamah Konstitusi
DEMOKRAT: Kalau Pak Prabowo Benar Kalah Tidak Usah Datang ke Mahkamah Konstitusi
TRIBUNJAMBI.COM - Pemilihan Presiden 2019 telah usai, Pasangan Joko Widodo-Ma'ruf Amin menjadi pemilik suara terbanyak. Pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno pun harus tersisih.
Politisi Partai Demokrat Andi Mallarangeng memberikan pendapat soal partainya yang selalu dikaitkan dengan kekalahan calon presiden (capres) Prabowo Subianto.
Hal itu disampaikan Andi Mallarangeng saat menjadi narasumber di acara Sapa Indonesia Malam, Sabtu (8/6/2019).
Mulanya, pembawa acara bertanya soal Demokrat melalui ketua Kogasmanya, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) yang semakin merapat ke kubu capres Joko Widodo (Jokowi).
Baca: KISAH Pilot AURI Gagal Bunuh Soekarno, MIG-17 Kehabisan Bahan Bakar: KSAU Mengundurkan Diri
Baca: Dijuluki Pria Tersubur, Pria Ini Berhubungan dengan Wanita Lajang atau Istri yang Ingin Punya Anak
Baca: SAKING Asyiknya Berhubungan Intim dengan Bos, Lupa Anaknya Terjebak 4 Jam dalam Mobil: Suami Syok
Baca: Prabowo Subianto Bisa Bicara dengan Semut? Hal Ini Diungkapkan Asisten Pribadinya, Begini Kisahnya
Namun, Andi Mallarangeng justru memberikan jawaban soal politisi Demokrat Andi Arief yang menjadi perbincangan karena bercuit di media sosial Twitter.
Menurut Andi Mallarangeng, tulisan rekannya itu karena adanya buzzer yang menyerang para politisi Demokrat untuk menyalahkan kekalahan Prabowo.
"Tampaknya terutama kalau kita lihat munculnya buzzer-buzzer yang menyalahkan SBY, AHY, Demokrat," ujar Andi Mallarangeng.
"Iya itu ada, bisa dicek di media sosial yang menyalahkan seakan-akan Prabowo kalah itu karena SBY, AHY, Demokrat tidak sepenuh hati untuk mendukung Pak Prabowo," kata Andi Mallarangeng.
Baca: BAJAK Laut Paling Bengis Sejagat, Julukannya si Janggut Hitam: Tunggu Pembalasan Ratu Anne
Baca: LELANG Buah Durian Kanyao Asal Thailand Laku Rp 681 Juta, Pembeli Pengusaha Lokal Kaya Raya
Namun, ia mencoba menjelaskan pada buzzer alasan mereka menyalahkan Demokrat sebagai kekalahan Prabowo tak masuk akal.
"Cuma sekarang saya katakan begini mari kita lihat yang benar bagaimana situasinya supaya logikanya benar bagi buzzer tersebut." tutur Andi Malarangeng.
"Buzzer-nya betul seperti yang disebutkan And Arief 02?," sahut pembawa acara.
"Yang jelas namanya buzzer itu orang yang dibayar untuk ...," jawab Andi Mallarangeng tak selesai.
"Oleh siapa?," sahut pembawa acara lagi.
"Itu urusan lain, supaya jelas logikanya, logikanya begini kan menang atau kalah, kalau Pak Prabowo dianggap menang sesuai dengan hasil dari C1 yang awalnya 62 persen lalu 54 persen maka tidak perlu menyalahkan siapa-siapa menang kok," kata Andi Malarangeng.
"Kalaupun dianggap kalah karena dianggap ada kecurangan atau kesalahan perhitungan di KPU makanya dimaju ke Mahkamah Konstitusi untuk meluruskan bahwa Pak Prabowo lah yang menang karena itu tidak perlu menyalahkan siapa-siapa, kecurangan dan kesalahan di KPU kalau itu."