PRAMUGARI Cantik Tuai Pujian, Selamatkan Bayi dari Kematian, Insiden Itu Berlangsung 1 Menit

TRIBUNJAMBI.COM- Menyelamat bayi umur 2 tahun yang tersedak, tubuhnya sudah membiru, seorang

Editor: ridwan
Kolase
Ilustrasi- Kisah Neerja Bhanot, Pramugari yang Gugur Sebagai Pahlawan, Perjuangannya Selamatkan Penumpang dari Pembajak Pesawat 

Ketika itu pramugari itu melayani penerbangan pesawat United Airlines asal Amerika Serikat. Dilansir dari Time, pramugari tersebut bernama Ellen Church.

Dia melayani penerbangan United Airlines dari Oakland menuju Chicago. Penerbangan selama 20 jam tersebut membawa sekitar 14 penumpang dan 13 pemberhentian.

Setelah penerbangan pramugari pertama di dunia itu, pelayanan dalam dunia aviasi berkembang. Banyak perempuan di belahan dunia yang mulai tertarik dengan profesi ini.

Baca: Mantan Tentara AS Pendukung Prabowo Ditangkap Polisi Karena Ujaran Kebencian Terhadap Pemerintah

Hingga akhirnya, perusahaan membuat seleksi khusus untuk menyaring perempuan yang ingin menjadi pramugari.

Ellen Church juga tercatat sebagai perempuan yang merekomendasikan profesi pramugari ke berbagai tempat.

Awalnya ingin jadi pilot Ellen Church dan Virginia Schroeder pada 14 Mei 1940 Ellen Church dan Virginia Schroeder pada 14 Mei 1940(Time) Ellen Church lahir di Cresco, Iowa, Amerika Serikat.

Baca: Pemenang Lomba Mengaji Antar OPD,Bangga Disebutkan Usai Paripurna Istimewa

Saat kecil, dia begitu terpesona dengan pesawat. Tak heran jika dia menginginkan menjadi seorang pilot ketika dewasa nanti.

Setelah ia lulus Sekolah Menengah Atas, dia melanjutkan sekolah keperawatan di Universitas Minnesota dan mendapat gelar bidang keperawatan.

Church akhirnya menjadi perawat di Rumah Sakit San Francisco. Saat menjadi perawat, dia juga mengambil pelajaran penerbangan demi mendapatkan lisensi pilot.

Baca: Badulambun, Dukun Sakti Asal Jambi yang Buat Soekarno Terkejut Karena Tolak Mobil Mewah dari RI 1

Pada 1930, ia bertekad untuk mendaftar menjadi seorang pilot di Boeing Air Transport (BAT). Church bertemu dengan manager dan berdiskusi masalah penerbangan ini.

Namun, perusahaan tersebut menolaknya dengan banyak pertimbangan. Selain pilot didominasi lelaki, BAT juga mempertimbagkan keamanan setelah kejadian kecelakaan yang menimpa pilot wanita Amelia Earhart melakukan misinya.

Baca: Luna Maya & Via Vallen Diisukan terjerat Kasus Hukum Karena Aladdin, Mbah Mijan: Mari Doakan

Selain itu, pilot penerbangan komersial juga harus terbang dengan ketinggian yang berbeda daripada pesawat biasa.

Karena itu, pilot untuk maskapai ini harus memiliki standarisasi berbeda. Church memberikan argumentasinya kepada pihak maskapai bahwa perempuan bisa menangani kerja bagasi dan bahkan membagikan makan siang dan membantu penumpang.

Berkat argumentasi itu, dia bisa bekerja di pesawat dan membantu untuk melayani para penumpang yang melakukan penerbangan.

Baca: Buka Puasa Bersama, Kapolres Tanjab Barat Ajak Tingkatkan Imtaq dan Tanamkan Kejujuran Personel

Gagasan ini terbukti berhasil dengan sangat baik. Tak lama kemudian, maskapai mulai berencana mempekerjakan perempuan untuk bekerja sebagai pramugari.

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved