Dijadikan Istri dan Iming-Iming ke China, Ternyata Layani Hidung Belang Main di Ranjang
Kali ini kasus prostitusi iming-iming ke China dijual sebagai istri namun nyatanya melayani hidung belang.
Kebanyakan dari mereka ditempatkan di rumah bordil.
Yang menyedihkan, anak-anak perempuan, di antaranya masih 9 tahun, dipaksa melayani pria hidung belang.
Tak sedikit pula, mereka dipukuli di depan kamera.
Para korban yang dijual sebagai istri, biasanya ditawarkan di kawasan-kawasan pingiran kota.
Harganya bervariasi, mulai yang terendah Rp 2 juta, sampai Rp 105 juta.
Baca: Live Streaming Liga 1 2019 Borneo FC vs Arema FC Malam Ini, Mulai 20.30 WIB Siaran Langsung Indosiar
Baca: Korban Berdarah Terus Berdatangan ke RS Budi Kemuliaan, Satu Pendemo Tewas Akibat Tertembus Peluru
Baca: Satu Pendemo Tewas, Dirut RS Budi Kemuliaan: Meninggal dengan Luka Tembak di Dada Tembus ke Punggung
Baca: Curhat Pilu Istri Ketiga Ustaz Arifin Ilham: Anandaku Belum Merasakan Ciuman Abinya
Tapi, meskipun mereka dinikahi, mereka tetap mendapat kekerasan fisik dari suaminya.
Kelompok HAM yang mengungkap hal ini mendapatkan informasi dari para korban yang kabur ke Korea Selatan.
Salah satu korban adalah seorang wanita bernama Pyon, dari Chongjin, Korut.
Dia mengaku dijual ke sebuah rumah bordil bersama enam perempuan Korut lainnya.
"Kami tak diberi cukup makan, dan kami diperlakukan dengan sangat buruk,"
"Setelah 8 bulan, kami dijual lagi. Si makelar melakukan hal buruk padaku," ujar Pyon.
Korban lain, Kim, mengatakan cara bagaimana mereka menarik pelanggan.
"Banyak orang Korea Selatan berkunjung ke Dalian. Kami meletakkan kartu nama di depan pintu hotel mereka tinggal. Lalu transaksi terjadi di bar hotel,"
"Beberapa perusahaan Korea Selatan butuh pelacur Korea untuk mengentertain relasi bisnis. Aku pertama bertemu orang Korsel saat menjadi pelacur," ujar Kim.
(*)
Artikel ini telah tayang di tribun-medan.com
Editor: Salomo Tarigan