Berita Nasional

Chat Maut Rebutan Janda Anak Tiga, Pelaku Rela Sembunyi di Kandang Ayam Demi Jalankan Aksi

Chat Maut Rebutan Janda Anak Tiga, Pelaku Rela Sembunyi di Kandang Ayam Demi Jalankan Aksi

Editor: Andreas Eko Prasetyo
Mynewshub
Ilustrasi 

Setelah berulang-ulang Anto Iwan memastikan telah menusuk pisau ke tubuh Andrew, akhirnya ZR mengerti mengenai percakapan di WA tersebut. Ia baru sadar bahwa Anto Iwan tak main-main telah membunuh calon suaminya, Andew.

"Ngape abang ..macem ni kita?" kata ZR membalas pesan WA Anto Iwan, yang ketika itu dalam keadaan sedang melarikan diri.

Chat bernada ancaman
Chat bernada ancaman (screenshot/ist)

Tak lama kemudian Anto Iwan, Minggu (12/5/2019) Pukul 03.41 WIB kembali menghubungi ZR melalui videocall telepon seluler, namun tak direspon ZR.

"Ijinkan aku mendengar suara adek untuk terakhir kalinya," kata Anto Iwan memelas, meminta ZR menerima panggilan videocallnya pasca pembunuhan.

Namun ZR beralasan tak mau menerima videocall Anto Iwan karena ketika itu ada ibunya di sebelah ZR. "Ada mamak, emang Abang (Anto Iwan) ada dimana? Inbox kan aja nggak usah telepon," balas ZR.

Chat bernada ancaman
Chat bernada ancaman (screenshot/ist)

Lalu Anto Iwan menulis pesan lanjutan. Ia mengaku sudah satu bulan mencari informasi tentang hubungan ZR dengan Andrew. Anto Iwan seolah penasaran kenapa ZR memutuskan hubungan kasih dengannya.

Ternyata setelah putus dengan Anto Iwan, ZR berhubungan dengan pria lain bernama Andrew, bahkan bakal segera menikah. "Tolong abang (Anto Iwan) jangan ganggu hubunganku dengan dia (Andrew).Nanti aku jelaskan lagi kalau kita ketemu," balas ZR.

Anto Iwan lagi-lagi menghubungi ZR melalui videocall, namun tetap tidak direspon oleh ZR. Lalu Anto Iwan mengirimkan fotonya dalam pelarian, kondisi mata bengkak karena bekas pukulan Andrew, lawan duel mautnya dalam perkelahian.

"Ku cuma mata (bengkak), tapi dia (Andrew) kena tusuk. Mungkin meninggal dia. Yang kuingat kutusuk tiga kali dia tadi, setelah itu nggak ingat lagi," kata Anto Iwan.

Kabur ke Hutan

Sekitar dua jam Anto Iwan dan ZR berkomunikasi via pesan singkat WA telepon seluler, akhirnya keberadaannya tercium polisi. Kepada ZR, Anto Iwan mengaku sedang berada di sebuah kawasan kandang ayam tempat loaksi kerjanya dulu.

Anto Iwan mengaku akan melarikan diri dan hidup di hutan agar tak ditangkap polisi setelah pembunuhan yang ia lakukan terjadi. Anto Iwan membocorkan lokasi pelarian pada ZR tanpa sadar justru jejaknya sedang ditelusuri polisi.

"Ku di kandang ayam tempat ku kerja dulu, disini lagi sepi. Keluar sebentar, kutelpon biar jelas biar adek tahu. Dek (rencana) ku (menyadap getah) karet di seberang, tempat aku kerja dulu, jangan kasih tahu orang tempat aku," kata Anto Iwan, yang kemudian ditangkap polisi, sekitar 30 menit setelah percakapannya dengan janda beranak tiga, ZR.

Chat bernada ancaman
Chat bernada ancaman (screenshot/ist)

Kapolres Bangka AKBP Budi Arianto diwakili Kapolsek Pemali, Ipda Meidy dikonfirmasi mengenai penanganan kasus ini, Minggu (19/5/2019) menyatakan, proses penyidikan hampir rampung.

Dalam waktu dekat Tersangka Anto Iwan akan dipindahkan dari ruang tahanan Polsek Pemali ke Lapas Bukitsemut Sungailiat Bangka. Mengenai dugaan Niko, keluarga korban yang mensinyalir pelaku lebih dari satu, Kapolsek membantahnya.

Halaman
1234
Sumber: Bangka Pos
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved