Tata Cara dan Niat Mandi Wajib yang Benar, Bolehkah Dilakukan Setelah Masuk Waktu Imsyak?
Di bulan Ramadan pada malam hari pasangan suami istri diperbolehkan melakukan hubungan intim namun pada pagi harinya diwajibkan mandi wajib
TRIBUNJAMBI.COM - Saat Ramadan pada malam hari pasangan suami istri diperbolehkan melakukan hubungan intim namun pada pagi harinya diwajibkan mandi wajib untuk kesempurnaan ibadah salat fardu.
Bagaimana Niat dan tata cara dan niat mandi wajib yang benar di dalam hukum islam? pasalnya mandi wajib, hukumnya diharuskan untuk kesempurnaan ibadah yang lain.
Jika tidak mandi wajib, maka ibadah seperti salat juga tidak diperkenankan dilakukan umat muslim.
Lalu seperti apa tata cara dan niat mandi wajib yang benar bagi umat muslim.
Baca: Tak Sabar Nunggu Pizza, Pasangan Ini Pilih Mesum di Konter, Rekaman CCTV Jadi Saksi Mata
Baca: Berboncengan Pakai Motor, Suami Pasrah Istri Diseret dan Diperkosa 5 Pria, Suami Sebut 3 Jam Neraka
Baca: ORANGTUA Jual Putri Berusia 6 Tahun Untuk Ritual Cepat Kaya, Tabib Potong Kakinya Jadi Ramuan
Baca: Tak Terima Digigit Ular Kobra, Petani Balas Gigit Sampai Ular Mati, Nasibnya pun Berakhir Pilu
Baca: Tak Dapat Menahan Nafsyu Syahwat, Pria 57 Tahun Nekat Cabuli Tetangga di Kamar, Begini Nasibnya Kini
Baca: Menghilang 2 Bulan, Remaja 14 Tahun Ditemukan di Tempat Prostitusi Setelah Sebelumnya Diperkosa
Selain usia berhubungan suami istri, mandi wajib menjadi hal yang harus dilakukan ketika terjadi berbagai kondisi.
Misalnya setelah berhentinya haid atau keluarnya air mani.
Tujuan dari mandi wajib adalah membersihkan diri dan mensucikan kembali.
Karena itu ada kaidah dan tata cara mandi wajib yang harus dilakukan.
Baca: SAAT Panen Jagung Digigit Ular Kobra, Lalu Pria Ini Balas Menggigit King Kobra hingga Keduanya Tewas
Baca: Hamili Siswi SMK, Saat Diminta Tanggung Jawab Pria Ini Justru Minta Uang Rp 7 Juta dan Motor Ninja
Baca: LIMA Artis Tajir yang Masa Lalunya Sangat Memprihatinkan, No 5 Pernah Jadi Pembatu Rumah Tangga
Baca: Kenali Virus Demam Menyerang Anak dan Tanda Penyakit Kawasaki Berpotensi Menyerang Jantung Anak
Baca: Apa Saja e Commerce yang Paling Sering Digunakan Orang Indonesia, Tokopedia di Urutan Pertama
Bagi yang belum memahami bagaimana tata cara mandi wajib baik bagi perempuan dan laki-laki, berikut kami sajikan urutannya.
Tata Cara Mandi wajib Bagi Pria
Ada hadits dan beberapa anjuran yang berbeda mengenai tata cara mandi wajib untuk pria.
Menurut HR At-Tirmidzi, menyela pangkal rambut hanya dikhususkan bagi laki-laki. Para wanita tidak perlu melakukan hal ini.
Berikut ini tata cara mandi wajib dengan cara Nabi Muhammad SAW menurut hadits Al Bukhari.
"Dari Aisyah istri Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, bahwa jika Nabi shallallahu 'alaihi wasallam mandi karena junub,
beliau memulainya dengan mencuci kedua telapak tangannya, kemudian berwudhu sebagaimana wudhu untuk salat.
lalu memasukkan jari-jarinya ke dalam air dan menggosokkannya ke kulit kepala.
Setelah itu beliau menyiramkan air ke atas kepalanya dengan cidukan kedua telapak tangannya sebanyak tiga kali, kemudian beliau mengalirkan air ke seluruh kulitnya." (HR. Al Bukhari)
"Dari Aisyah dia berkata, "Apabila Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam mandi karena junub, maka beliau memulainya dengan membasuh kedua tangan.
Beliau menuangkan air dengan tangan kanan ke atas tangan kiri, kemudian membasuh kemaluan dan berwudhu dengan wudhu untuk salat.
Kemudian beliau menyiram rambut sambil memasukkan jari ke pangkal rambut hingga rata.
Setelah selesai, beliau membasuh kepala sebanyak tiga kali, lalu beliau membasuh seluruh tubuh dan akhirnya membasuh kedua kaki." (HR. Muslim)
Berikut ringkasan taat cara mandi wajib bagi pria
1. Mulailah dengan niat mandi wajib untuk menghilangkan hadats besar.
2. Ambil air kemudian membasuh tangan sebanyak 3 kali.
3. Bersihkan semua najis atau kotoran yang masih menempel pada tubuh.
4. Berwudhu sebagaimana ketika hendak salat
5. Mengguyur bagian kepala hingga tiga kali
6. Siram anggota badan sebelah kanan hingga tiga kali, kemudian siram anggota badan pada bagian kiri sebanyak tiga kali juga.
7. Membasuh rambut dan menyela pangkal kepala dengan cara memasukkan kedua tangan ke air, lalu menggosokkannya ke kulit kepala, dan kemudian menyiram kepala tiga kali.
8. Gosok bagian tubuh sebanyak tiga kali, baik pada bagian depan, belakang, atau menyela rambut serta jenggot.
9. Bilas seluruh tubuh dengan mengguyurkan air, dimulai dari sisi yang kanan, lalu lanjutkan dengan sisi tubuh kiri.
Tata Cara Mandi Wajib Bagi Wanita
Tata cara mandi bagi wanita, dibedakan antara mandi junub dan mandi setelah haid atau nifas.
Untuk tata cara mandi junub bagi wanita, sama dengan tata cara mandi bagi laki-laki, sebagaimana yang telah dijelaskan di atas.
Hanya saja, wanita yang mandi junub dibolehkan untuk menggelung rambutnya, sebagaimana disebutkan dalam hadis dari Ummu Salamah, beliau bertanya:
“Wahai Rasulullah, aku seorang wanita yang gelungan rambutnya besar. Apakah aku harus membuka gelungan rambutku ketika mandi junub?”
Beliau menjawab: “Jangan (kamu buka). Cukuplah kamu menyela-nyelai kepalamu dengan air tiga kali, kemudian guyurlah kepala dan badanmu dengan air, sehingga kamu telah suci.” (HR. Muslim no. 330).
Dan ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha berkata: “Kami ( istri-istri Nabi) apabila salah seorang diantara kami junub, maka dia mengambil (air) dengan kedua telapak tangannya tiga kali lalu menyiramkannya di atas kepalanya, kemudian dia mengambil air dengan satu tangannya lalu menyiramkannya ke bagian tubuh kanan dan dengan tangannya yang lain ke bagian tubuh yang kiri,” (HR. Bukhari: 277 dan Abu Dawud: 253).
Berikut ini, ringkasan tata cara mandi junub seorang Muslimah yang disunnahkan adalah sebagai berikut:
1. Niat (Menurut para ulama niat itu tempatnya di hati).
2. Mencuci tangan terlebih dahulu sebanyak tiga kali sebelum tangan tersebut dimasukkan dalam bejana atau sebelum mandi.
3. Membersihkan kemaluan dan kotoran yang ada dengan tangan kiri.
4. Mencuci tangan setelah membersihkan kemaluan dengan menggosokkan ke tanah (atau lantai) atau dengan menggunakan sabun.
5. Berwudhu dengan wudhu yang sempurna seperti ketika hendak shalat.
6. Menyiramkan air ke atas kepalanya tiga kali.
7. Mengguyur air pada kepala sebanyak tiga kali hingga sampai ke pangkal rambut atau kulit kepala dengan menggosok-gosokkannya dan menyela-nyelanya (Tidak wajib bagi wanita untuk mengurai ikatan rambutnya).
8. Mengguyur air ke seluruh badan dimulai dari sisi yang kanan setelah itu yang kiri.
Sedangkan untuk mandi karena haidh dan nifas, tata caranya sama dengan mandi junub namun ditambahkan dengan beberapa hal berikut ini:
Pertama: Dianjurkan Menggunakan Sabun.
Hal ini berdasarkan hadis Aisyah radhiallahu ‘anha, yang bertanya kepada Nabishallallahu ‘alaihi wa sallam tentang mandi wanita haid. Beliau menjelaskan:
“Kalian hendaklah mengambil air dan daun bidara, lalu wudhu dengan sempurna. Kemudian menyiramkan air pada kepalanya, lalu menggosok-gosoknya agak keras hingga mencapai akar rambut kepalanya. Kemudian menyiramkan air pada kepalanya. Kemudian engkau mengambil kapas bermisik, lalu bersuci dengannya.” (HR. Bukhari no. 314 & Muslim no. 332)
Hadis di atas merupakan dalil dalam hal ini: “…lalu menggosok-gosoknya agak keras hingga mencapai akar rambut kepalanya..”
Hadis ini menunjukkan tidak cukup dengan hanya mengalirkan air seperti halnya mandi junub, namun harus juga digosok, seperti orang keramas memakai sampo.
Artikel ini telah tayang di Tribunkaltim dan Tribunjateng.com dengan judul Mau Puasa, Ini Niat dan Cara Mandi Wajib yang Benar Bagi Pria dan Wanita, http://jateng.tribunnews.com/2019/05/02/mau-puasa-ini-niat-dan-cara-mandi-wajib-yang-benar-bagi-pria-dan-wanita?page=all.