Kisah Militer

Ditumpukan Jenazah Rekannya, Pria Ini Pura-pura Mati Selama 5 Hari, Tim Kopassus Kaget Dia Datang

Kisah nyata anggota RPKAD ini terjadi saat Operasi Trikora atau Tri Komando Rakyat di Papua. Ditumpukan Jenazah Rekannya, Pria Ini Pura-pura Mati

Editor: Tommy Kurniawan
Capture/Film Merah Putih Memanggil
Ilustrasi Kopassus 

Badan Kurus Tapi Ingin Berotot, Ternyata Begini Cara Praktisnya

Bintang Spus Lucas Moura di Comeback Spesial vs Ajax, Tottenham ke Final Setelah 136 Tahun

Ancaman Menhan Bagi Pelopor Gerakan Khilafah: Keluar dari Indonesia Atau Hadapi Tentara

Kabar Ustaz Abdul Somad Dipecat dari Dosen di Riau, Gara-gara Pilpres 2019, Ini Kata Rektor

LUAR BIASA, Comeback Spesial Tottenham Hotspur, Cicipi Final Liga Champions Setelah 136 Tahun

Lampu yang terlihat berkelap-kelip ternyata tembakan dari kapal ke Dakota.

Formasi Dakota langsung berbelok ke kanan dengan arah menjauh.

Setelah konsolidasi di pagi hari itu, rombongan PU II Pardjo yang diterjunkan di Fak-Fak ternyata selamat dan satu anggota dinyatakan hilang.

Beberapa hari kemudian datang Marinir Belanda sehingga terjadi kontak senjata.

Sesuai instruksi sebelumnya, bila kekuatan tidak seimbang segera masuk hutan.

Setelah keadaan tenang mereka menyusup kembali ke kampung tersebut dan ternyata sudah kosong.

Rumah-rumah penduduk dibakar oleh Belanda dan penduduknya mengungsi entah ke mana.

Sementara pasukan yang diterjunkan di Fak-Fak, sekitar satu bulan bertahan di sekitar kampung Urere, kemudian mendapat perintah meninggalkan kampung.

Dalam kondisi sudah lemah karena kekurangan makanan, pasukan berhenti sejenak di kebun pala untuk istirahat.

Kemudian, secara tiba-tiba diserang pasukan Belanda dari arah seberang sungai.

Dalam kontak senjata, lima anggota gugur yaitu KU I Adim Sunahyu, PU I Suwito, PU I Lestari, dua orang dari RPKAD yakni Sukani dan seorang lagi tak diketahui namanya.

Komandan Peleton Letda Agus Hernoto tertembak di kedua kakinya dan ditawan Belanda.

Sedangkan PU II Pardjo, kaki kanannya tertembak namun dengan sisa tenaganya berusah menyelinap.

Setelah Belanda pergi, Pardjo berusaha merangkak (karena tak sanggup berdiri) menuju tempat temannya yang gugur.

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved