SBY Ungkap SMS Orang yang Tidak Terima Soal Pergantian Panglima TNI, Disebut Ulangi Kesalahan
TRIBUNJAMBI.COM - Meski sudah tak terlalu aktif di dunia politik, namun catatan panjang kiprah
Mereka kemudian membuat sejumlah analisa terkait berbagai kebijakan SBY tersebut, dan dampaknya terhadap rakyat.
Meski demikian, berdasarkan pengakuan SBY, prediksi semacam itu rupanya juga sudah pernah dijumpainya sejak dirinya belum menjabat sebagai presiden.
SBY menuliskan kisahnya itu dalam bukunya yang berjudul "SBY Selalu Ada Pilihan" terbitan Kompas tahun 2014 lalu.
Dalam buku itu, SBY mengaku ada seorang tokoh yang sudah dikenalnya sejak lama.
"Dia punya bawaan yang pesimis dan selalu menyalahkan," tulis SBY.
SBY melanjutkan, saat pertama kali bertemu di Yogyakarta, tokoh tersebut rupanya menyampaikan prediksinya soal nasib bangsa Indonesia ke depannya. SBY bongkar sosok yang ramal nasib Indonesia tersebut.
"Ketika saya pertama kali bertemu di Yogyakarta tahun 1995, dia mengungkapkan bahwa negara kita di pinggir jurang kehancuran," ungkap SBY.
Rupanya ramalan atau prediksi sosok tersebut tak cukup sekali.
Sebab, menurut SBY sosok tersebut kembali menyampaikan ramalannya beberapa tahun kemudian.
Tepatnya, pada tahun 1998.
"Tahun 1998, kalimat seperti itu diulangi lagi, bahkan negara makin gelap dan akan runtuh," lanjut SBY.
Terkait ramalannya yang dilontarkan sosok itu pada tahun 1998, SBY bisa memahami.
Sebab, saat itu Indonesia memang sedang mengalami puncak krisis.
"Tetapi, awal tahun 2000-an yang bersangkutan juga mengatakan hal yang sama, bahkan ditambahkan negara ini salah arah," terang SBY.
SBY menambahkan, hingga buku tersebut ditulis, nyanyian tokoh tersebut masih terdengar "merdu".