Pemilu 2019

Soal Provinsi Garis Keras Mahfud MD Dinilai Alihkan Isu Kecurangan Pemilu, Eks Panglima GAM Bereaksi

Soal Provinsi Garis Keras Mahfud MD Dinilai Alihkan Isu Kecurangan Pemilu, Eks Panglima GAM Bereaksi

Editor: Andreas Eko Prasetyo
instagram @mohmahfudmd
Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud MD 1 

Soal Provinsi Garis Keras Mahfud MD Dinilai Alihkan Isu Kecurangan Pemilu, Eks Panglima GAM Bereaksi

TRIBUNJAMBI.COM - Pernyataan mantan Ketua Mahkamah Konstitusi, Mahfud MD mengenai provinsi garis keras mendapat tanggapan banyak pihak.

Satu diantaranya provinsi yang disebut oleh Mahfud MD sebagai garis keras.

Senator Aceh Fachrul Razi menyesalkan pernyataan Machfud MD terkait pengalihan isu kecurangan Pemilu.

Seperti diketahui Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Mahfud MD belum lama ini melontarkan pernyataan yang menyatakan bahwa pasangan Prabowo Sandi menang di provinsi Islam garis garis keras, antara lain Aceh, Sumatera Barat, dan Jawa Barat.

"Itu adalah pernyataan untuk pengalihan isu kecurangan Pemilu, agar masyarakat terfokus pada isu daerah yang diklaim radikal," kata Fachrul Razi, Minggu (28/4/2019) malam.

Senator Aceh, menyatakan maraknya kecurangan Pemilu menjadi sorotan publik ditambah rencana pelaksanaan ijtima ulama jilid 3.

“Mahfud mengalihkan dengan isu murah itu, agar publik terkonsentrasi pada isu tersebut, ini cara-cara panik seorang profesor yang kami tahu beliau berpihak kemana,” tegas Fachrul Razi.

Pernyataan Mahfud juga bertujuan untuk meredam isu agar ijtima ulama jilid 3 agar gagal dilaksanakan.

"Kecurangan sudah masif, sistematis dan terstruktur, sebagai mantan hakim di MK, beliau paham betul bagaimana pihak yang merasa dicurangi pada saat melakukan gugatan di MK juga akan mudah dikalahkan nantinya. Apapun niat statemen Mahfud MD, sebagai senator Aceh saya meminta Mahfud MD minta maaf kepada rakyat Aceh,” jelas Fachrul Razi.

Kecaman terus mengalir terhadap mantan Ketua MK, Prof Mahfud MD karena pernyataannnya telah menyakiti populasi masyarakat Indonesia di Sumatera, khususnya umat muslim di Aceh, Padang, Palembang dan lain-lain.

Fachrul Razi mengabarkan, dalam waktu dekat ijtima ulama 3 yang akan diselenggarakan oleh Persaudaraan Alumni (PA) 212 sesuai dengan konstitusi.

‎Ijtima ulama 3 sendiri diselenggarakan untuk menyikapi kecurangan pemilu 2019.(*)

Mantan Panglima Gerakan Aceh Merdeka, Mualem Tanggapi Pernyataan Mahfud MD soal Provinsi Garis Keras

Mantan Panglima Gerakan Aceh Merdeka (GAM), Muzakir Manaf menanggapi pernyataan tentang Aceh sebagai provinsi garis keras yang disampaikan mantan ketua Mahkamah Konstitusi, Mahfud MD
Mantan Panglima Gerakan Aceh Merdeka (GAM), Muzakir Manaf menanggapi pernyataan tentang Aceh sebagai provinsi garis keras yang disampaikan mantan ketua Mahkamah Konstitusi, Mahfud MD (DOK SERAMBINEWS.COM)

Pernyataan Mahfud MD yang menyebut daerah yang dimenangkan capres/cawapres Prabowo-Sandi dulunya dianggap 'provinsi garis keras' jadi heboh.

Tanggapan sejumlah pihak terkait pernyataan mantan Ketua Mahkamah Konstitusi tersebut ramai di sejumlah sosial media sejak Senin (29/4/2019) hari ini, baik nasional maupun lokal.

Pernyataan itu juga ditanggapi oleh Muzakir Manaf alias Mualem, mantan Panglima Gerakan Aceh Merdeka (GAM). 

Secara khusus, kepada Serambinews.com, Senin (29/4/2019) dalam keterangan tertulisnya, Mualem mengatakan, pernyataan Mahfud MD itu berpotensi menebar kebencian dan pecah belah antardaerah dan rakyat Indonesia.

"Rakyat Aceh telah berkomitmen merawat NKRI melalui berbagai proses panjang di mana nilai-nilai Islam yang rahmatan lilalamin tetap dijaga melalui syariat Islam," kata Mualem.

Baca Juga:

LIMA Senapan Sniper Terbaik di Dunia yang Paling Mematikan, Disebut Amunisinya Bisa Tembus Beton

DERETAN Bintang Film Dewasa Ini Ber-IQ Tinggi, Ada Bergelar Master: Ini 10 Faktanya

Nela Soraya Terpilih Sebagai Gadis Provinsi Jambi 2019

Palangkaraya Jadi Ibukota Baru Indonesia? Pernah Digagas Soekarno dan Kini Direalisasikan Jokowi

Mualem mengatakan, pernyataan Mahfud MD seperti itu sangat menyakitkan rakyat Aceh, karena Aceh seolah-olah dilabelkan sebagai kelompok Islam garis keras. 

"Kami rakyat Aceh memang garis keras dalam menentang penjajah indonesia, penista agama, dan orang-orang culas dalam merusak demokrasi apalagi terhadap komunisme," kata Mualem.

Mualem menjelaskan, masyarakat Aceh memang akan benar-benar keras bila berhadapan dengan penista agama Islam, bila berhadapan dengan penjajah bangsa.

"Jelas kami bersikap keras terhadap penjual negara, kami bersikap keras terhadap mereka-mereka yang tidak berpihak terhadap rakyat, kami akan bersikap keras terhadap kecurangan-kecurangan oleh negara, dan kami akan selalu bersikap keras terhadap ketidakadilan," tegas Mualem.

Ketua Umum Partai Aceh ini juga mengatakan, mayoritas rakyat Aceh yang mencintai damai, mendukung penuh terhadap pilihan capres nomor urut 02, Prabowo-Sandi yang merupakan pilihan tepat dan meyakini pasangan Prabowo-Sandi mampu membawa Indonesia melindungi akidah, agama, dan menjadi rahmatan lilalamin.

"Karena Prabowo-Sandi adalah hasil ijtima' ulama ditambah lagi dukungan penuh dari eks kombatan GAM," kata Mualem.

"Jadi, kami meminta saudara Mahfud MD untuk segera meminta maaf secara tertulis di media cetak nasional selama seminggu berturut-turut kepada rakyat Aceh, terkait statement yang memecah belah tersebut," pungkas Mualem.

Sebelumnya diberitakan, Mahfud MD menyebut Aceh adalah salah satu daerah yang memenangkan Prabowo-Sandi oada Pilpres 2019. Menurutnya, kemenangan Prabowo-Sandi di Aceh karena Aceh tergolong provinsi 'garis keras'.

Baca Juga:

PDI Perjuangan Berbagi Kursi Antara Incumbent dan Wajah Baru di DPRD Jambi

Jam Kerja ASN Kota Jambi Dikurangi Selama Ramadan, Ini Jadwalnya Terbarunya

FAKTA Caleg Gagal Terpilih, dari Minta Kembalikan Bantuan Aspal Hingga Stres Jalani Mandi Kembang

Jika Ibu Kota Negara Dipindah ke Luar Pulau Jawa Biayanya Adalah Rp Rp323 – Rp466 triliun

Pernyataan tersebut disampaikan Mahfud MD dalam sebuah wawancara di salah satu stasiun televisi. Video berdurasi sekitar  satu menit tersebut beredar di media sosial.

Ini penggalan pernyataan Mahfud MD: 

"Tapi kalau lihat sebarannya di beberapa provinsi-provinsi yang agak panas, Pak Jokowi kalah. Dan itu diidentifikasi tempat kemenangan Pak Prabowo itu adalah diidentifikasi yang dulunya dianggap provinsi garis keras dalam hal agama misal Jawa Barat, Sumatera Barat, Aceh dan sebagainya, Sulawesi Selatan juga".(*) 

Artikel ini telah tayang di bangkapos.com dengan judul Mahfud MD Dinilai Alihkan Isu Kecurangan Pemilu, Senator dan Mantan Panglima Gam Bereaksi

IKUTI KAMI DI INSTAGRAM:

NONTON VIDEO TERBARU KAMI DI YOUTUBE:

IKUTI FANSPAGE TRIBUN JAMBI DI FACEBOOK:

Sumber: Bangka Pos
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved