Warganet Tersinggung, Mahfud MD Dicecar Apa Maksud Provinsi "Garis Keras" Menangkan Prabowo
Karena ucapannya soal 'garis keras' tersebut kemudian muncul sejumlah protes dari warganet yang merasa tersinggung.
Sebelumnya, Mahfud MD menegaskan soal pemenang sebenarnya dalam Pilpres 2019 adalah yang memiliki suara terbanyak dari hasil hitung manual dari form C1.
Kemenangan tersebut, menurut Mahfud, berdasarkan verifikasi dan hasil hitung manual Komisi Pemilihan Umum (KPU) lewat form C1 yang sudah terkumpul.
Seluruh form C1 tersebut kemudian akan dihitung bersama-sama pada 22 Mei 2019 mendatang.
Waktu tersebut merupakan batas akhir penghitungan seluruh suara yang masuk.
Pernyataan Mahfud ini muncul setelah seorang warganet di Twitter membandingkan data hasil real count KPU lewat situng dan hasil verifikasi C1.
"Nah skr begini Prof,
BACA JUGA:
Sudah Lebih 50 %, Real Count KPU di Jateng, Semua Kabupaten/Kota Disapu Bersih Keunggulan 01
Gibran Respon Cuitan Ustaz Tengku Zulkarnain yang Tak Bisa Bayangkan Jika Jokowi Terpilih Lagi
Nama-nama Calon Menteri Jokowi Beredar, Ada Erick Thohir dan Yusril, Adakah Susi Pudjiastuti?
Kejutan, Jin BTS Ternyata Sedang Siapkan Lagu Solo, Ini Kata Jimin
Semakin Banyak Anak Muda Kena Serangan Jantung, di Bawah Usia 40 Tahun
misal saja hasil real count KPU yg pake Situng memenangkan salah satu calon.
Tapi ternyata pas 22 Mei setelah verifikasi C1 yg tercopy 6x itu,
mayoritas memenangkan calon yg lain, bisa gak tuh Prof?" tulis pengguna akun @wisanggenisena, Senin (22/4/2019).
Mahfud pun menanggapi bahwa kemenangan mutlak berdasarkan form C1.
"Yang dimenangkan adalah verifikasi atau hasil hitung manual dgn form C1 yg berbentuk kertas dan dihitung bersama tgl 22 Mei itu," tulis Mahfud.
(*)
TONTON VIDEO: Viral di IG Detik-detik Anggota TNI Bantu Persalinan Darurat di Papua
IKUTI INSTAGRAM KAMI: TER-UPDATE TENTANG JAMBI
Artikel ini telah tayang di Tribunsolo.com dengan judul Jawab Said Didu, Mahfud MD Klarifikasi soal Provinsi 'Garis Keras' yang Menangkan Prabowo-Sandi