Berita Sarolangun
Pagar SMAN 7 Sarolangun Jambi Jebol Diterjang Banjir, Lokal Terendam, Siswa Terpaksa Pindah Belajar
Kerusakan terjadi di SMA N 7 Sarolangun, pagar belakang sekolah sepanjang 40 meter rusak karena tidak kuat menahan limpahan air.
Penulis: Wahyu Herliyanto | Editor: bandot
Pagar SMAN 7 Sarolangun Jebol Diterjang Banjir, Dua Lokal Terendam, Puluhan Siswa Terpaksa Pindah Belajar
TRIBUNJAMBI.COM - Cuaca ekstrim hujan disertai petir dan angin kencang dengan intensitas sedang hingga lebat terjadi di kabupaten sarolangun pada Jumat (26/4/2019) malam.
Hujan tersebut berlangsung hingga sabtu (27/4/2019) dini hari dan mengakibatkan sebuah sekolah yang ada di Kabupaten Sarolangun rusak diterjang banjir.
Kerusakan terjadi di SMA N 7 Sarolangun, pagar belakang sekolah sepanjang 40 meter rusak karena tidak kuat menahan limpahan air.
Banjir mengakibatkan pagar tersebut jebol dan runtuhnya.
Jebolnya pagar tersebut juga berimbas sampai ke lingkungan sekolah.
Tak hanya itu limpahan air juga mengalir ke daerah kebun milik sekolah sehingga.
Baca: Tak Ada Listrik, Fasilitas Minim, 50 Unit Rumah Nelayan yang Dibangun di Tanjab Timur Belum Dihuni
Baca: Antisipasi Kebakaran di Pemukiman Padat Penduduk Kelurahan Sulanjana Kota Jambi Bentuk Satgas Khusus
Banjir juga menyebabkan dua lokal milik SMAN 7 Sarolangun yaitu kelas X 7 dan X 8 terendam.
Dua lokal yang menampung 64 siswa terpaksa terisolir, siswa sementara dipindahkan ke lokal yang kosong milik kelas XII untuk kegiatan belajar mengajar (KBM).
"Yaa,, sebelumnya lokal kita pakai, kalau hujan kadang siswa mengeluarkan air dulu, jadi kelas tiga kan sudah ujian jadi kita pindahkan ke kelas tiga, numpang di kelas tiga," kata kepala sekolah SMAN 7 Fatimah melalui Waka Sarana, Asinudin sabtu (27/4/2019)

Jebolnya pagar milik sekolah memang sebelumnya karena ada tanah aliran air dan karena belum lama ini ada masyarakat membuka lahan dengan menggusur tanah sehingga aliran air itu tertutup.
Dan pagar milik sekolah tidak kuat menahan air sehingga pagar mengalami kerusakan sepanjang 40 meter
"Dulu bagus, karena ada pembukaan lahan, air jadi dak terbendung dan tergenang," katanya.
Ia juga menyampaikan terkait kewenangan, karena SMA sudah diambil alih oleh pihak Dinas Pendidikan Provinsi Jambi pelaporan juga sudah hampir lima tahun.
Bahkan upaya tersebut juga sudah disampaikan ke pihak pusat melaui proposal atas keadaan sekolah tersebut.