Mahasiswa di Medan Bunuh Diri Saat Video Call Dengan Pacar Sambil Kalungkan Tali di Leher
Seorang mahasiswa, Apriyanto (19), yang tinggal di seputaran Jalan Jati 1, Teladan Barat, Medan Kota, ditemukan tewas dengan tergantung di kamar kos
Dalam tulisannya di laman Kompas.com, Retha Arjadi, M.PSI menulis depresi bisa diartikan sebagai sebuah kondisi gangguan psikologis dengan ciri adanya perasaan sedih atau kekosongan mendalam.
Orang yang depresi biasanya merasa bahwa mereka seolah masuk ke dalam lubang yang dalam, gelap, dan sulit untuk keluar dari sana.
Tanda Depresi
"Berdasarkan Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders-V (DSM-V), diagnosis depresi dapat diberikan hanya melalui pemeriksaan oleh profesional, seperti psikolog/ psikiater," tulis Retha.
Meski begitu, seseorang bisa dikatakan mengalami depresi jika terjadi kemunculan atas setidaknya 5 gejala dari set gejala berikut selama dua minggu berturut-turut:
- Merasa tertekan (sedih, kosong)
- Kehilangan minat beraktivitas
- Nafsu makan/ berat badan terganggu
- Masalah tidur - Gangguan psikomotorik
- Merasa lelah atau tidak berenergi
- Merasa tidak berharga/ bersalah
- Sulit berpikir/ konsentrasi/ mengambil keputusan
- Berpikir tentang kematian atau mencoba bunuh diri.
"Kemunculan gejala-gejala tersebut biasanya mengganggu fungsi harian dan menurunkan produktivitas orang yang mengalaminya," tulis Retha.
"Keparahan tingkat depresi dapat ditentukan oleh jumlah gejala yang muncul dan intensitasnya," sambungnya.
Bisa Diatasi
Untuk menghindari keparahan depresi hingga berisiko bunuh diri, mengamati ciri awal gangguan mental ini sangat penting. Kapanpun gejala awal tersebut muncul, maka seseorang akan dapat langsung mengambil langkah untuk menanganinya.
Menurut data Riset Kesehatan Dasar yang dilakukan Kementrian Kesehatan RI tahun 2013, sekitar 6 persen atau 16 juta jiwa mengalami gangguan mental emosional (depresi dan kecemasan).
"Itu hanya data yang dilaporkan, padahal gangguan jiwa seperti fenomena gunung es yang kelihatannya kecil tapi sebenarnya menyimpan potensi besar yang tak terlihat," kata Andri.
Depresi sebenarnya bisa diobati. Masyarakat bahkan bisa berobat secara gratis karena konseling atau pengobatan depresi juga ditanggung oleh BPJS Kesehatan.
Peran serta masyarakat juga diperlukan dengan lebih peka mengenali tanda-tanda depresi dan peduli jika ada perubahan perilaku pada orang terdekatnya.
"Intinya kita harus empati, menyadari bahwa depresi bisa terjadi pada siapa pun. Jangan ragu untuk berobat," kata Andri.
Pendapat yang sama juga diungkapkan oleh Retha.
"Perlu diingat bahwa penanganan depresi, terutama yang bersifat kronis, tentu paling disarankan untuk dikonsultasikan dengan profesional, seperti psikolog atau psikiater," kata Retha.
Meski menyarankan bantuan profesional, Retha tetap memberi tips sederhana yang dapat dilakukan untuk mengelola gejala depresi.
"Pada konteks depresi, penanganan mandiri yang dapat dilakukan antara lain menjalankan hobi secara rutin, berolahraga untuk mengelola kondisi fisik dan menenangkan pikiran, melakukan kegiatan yang menyenangkan setidaknya satu kali setiap hari atau ketika gejala depresi muncul, dan bercerita kepada orang yang dapat dipercaya untuk menumpahkan perasaan," kata Retha.
"Cara-cara tersebut dapat menjadi jurus yang sederhana namun ampuh untuk mengelola depresi, karena, ingatlah, pada dasarnya setiap orang mampu mengendalikan depresi, dan bukan sebaliknya, dikendalikan oleh depresi," tegasnya.
Artikel ini telah tayang di tribun-medan.com dengan judul Anak Kos di Teladan Tewas, Sempat Video Call dengan Pacar Sambil Gantung Tali di Leher, http://medan.tribunnews.com/2019/04/27/anak-kos-di-teladan-tewas-sempat-video-call-dengan-pacar-sambil-gantung-tali-di-leher?page=all.