Kisah Tukang Sol, Pedagang Kopi Keliling, dan Tukang Galon Sukses Melenggang Jadi Anggota Dewan

Satu lagi Eha Soleha, seorang pedagang kopi keliling yang memberanikan diri maju sebagai calon legislative DPRD Kota Cilegon.

Editor: Nani Rachmaini
(Hand Out)
Agung Darma (28), warga Desa Guali, Kecamatan Kusambi, Kabupaten Muna Barat, Sulawesi Tenggara, yang pekerjaanya honorer di Puskesmas dan pengantar galon air, berhasil mengalahkan lawan politiknya dengan mengamankan satu kursi di DPRD Muna Barat dalam pencoblosan pemilu 17 April kemarin. 

Terakhir, kisah Eha Soleha, seorang pedagang kopi keliling yang berani maju sebagai caleg DPRD Kota Cilegon.

Janda yang maju sebagai caleg dari PPP ini memberanikan diri meski tidak memiliki modal.

 

Cerita pedagang kopi keliling, Eha Soleha maju sebagai Caleg DPRD Kota Cilegon (Repro YouTube Mata Najwa di Trans7)
Cerita pedagang kopi keliling, Eha Soleha maju sebagai Caleg DPRD Kota Cilegon (Repro YouTube Mata Najwa di Trans7) (Repro Youtube Mata Najwa di Trans7)

Dalam acara Mata Najwa yang tayang di Trans7 , Kamis (7/3/2019) ini, Eha Soleha menceritakan bagaimana dirinya bisa maju sebagai caleg.

Selama 3 tahun ini, Eha Soleha bekerja sebagai pedagang kopi keliling.

Ia berdagang kopi di pasar mulai dari tengah malam hingga pagi hari.

Saat berjualan, dirinya tiba-tiba diajak oleh pelanggan istimewanya untuk maju sebagai caleg.

"Yang ngajak saya nyaleg itu pelanggan kopi saya, pelanggan istimewa ternyata dia Ketua DPC PPP," kata Eha Soleha dalam acara yang dipandu Najwa Shihab itu.

Lanjutnya, ia diajak maju sebagai caleg karena dianggap menginspirasi.

Eha pun menuturkan cerita lucunya saat pelanggannya itu meyakinkannya untuk maju sebagai caleg.

"Kamu mau gak dijadiin caleg. Kamu janda kan? mau ya ta' jadiin caleg. Ya barangkali biar dapet laki," katanya seraya diikuti tawa oleh para penonton di studio.

Eha Soleha mengaku terus mendapatkan motivasi, sebab ia menanggap kalau politik itu bukan milik orang kaya saja, tapi hak semua orang.

"Aku tak punya uang. gak masalah. terus dia (pelanggan) bujukin saya setiap hari. Ya sudah lalu saya daftar jadi caleg. Saya bilang sama ibu dan ade, saya mau jadi anggota dewan," ucap Eha Soleha.

Saat memulai kampanye, Eha Soleha harus melalui rintangan yang cukup berat.

Ia kerap pendapat cibiran dari orang-orang karena dirinya tidak memiliki modal.

"Saya bilang sama adek saya. Saya mau nyaleg. terus dia bilang 'kamu mah gak mungkin, kamu gak punya uang," katanya.

Ia juga sempat diremehkan orang lain karena dirinya tak punya banyak uang.

"Kata orang saya ada uang gak. Gak ada saya bilang. terus dia bilang 'Ah kalau gak ada uang gak mau dipilih.'. Tapi temen saya beri semangat, saya didoain semoga orang-orang pada milih saya," ungkapnya.

BACA JUGA:

Gizinya Luar Biasa, Sampai Sutopo Sarankan Ani Yudhoyono Konsumsi Ikan Sungai Ini

Mahfud MD Datangi KPU Cek Langsung Dugaan Kecurangan Penghitungan Suara, Rizal Ramli Bereaksi Keras

Tukang Galon Diremehkan Saat Nyaleg, Tahunya Lolos Jadi Anggota Dewan

Telak, Balasan Mahfud MD ke Andi Arief, Dibilang Tremor Gara-gara Cuitan Presidential Threshold 20 %

Ngeri, Bentrok Dua Ormas di Bandung, Kronologi Sampai Polisi Diturunkan, Ini Perjanjian Damainya

Eha Soleha pun menceritakan cara berkampanyenya.

Sambil berjualan kopi, ia mengampanyekan diri kepada para pelanggannya dengan menyebarkan kartu nama.

Kadang ia juga menempelkan stiekr ke rumah-rumah warga.

"Ke kampung door to door tempel stiker di rumah tetangga atau temen. Gak ada yang protes, tapi seminggu kemudian gambar saya dilepas," ucapnya sambil tertawa.

TONTON VIDEO: Nikmatnya Sajian Bakso dalam Batok dan Segarnya Nyeruput Es Tetok's

IKUTI INSTAGRAM KAMI: TER-UPDATE TENTANG JAMBI

(TribunJogja.com/Kompas.com/TribunnewsBogor.com)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Cerita Tukang Sol Sepatu, Pengantar Galon Air hingga Pedagang Kopi Keliling Maju Caleg

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved