Gara-gara Tak Ada Nasi di Dapur, Suami Istri Berkelahi Sampai Suami Dilaporkan ke Polisi

Hanya gara-gara tak ada nasi di saat pulang kerja, suami istri di Mempawah Kalimantan Barat cekcok sampai berkelahi.

Editor:
zoom-inlihat foto Gara-gara Tak Ada Nasi di Dapur, Suami Istri Berkelahi Sampai Suami Dilaporkan ke Polisi
net
ilustrasi

TRIBUNJAMBI.COM - Hanya gara-gara tak ada nasi di saat pulang kerja,pasangan suami istri di Mempawah Kalimantan Barat cekcok sampai berkelahi.

Kasus pertengkaran suami istri itu membuat Melia terluka akibat Senjata Tajam.

Akibatnya, suami yang bernama Toni harus berurusan dengan Polres Mempawah guna mempertanggungjawabkan perbuatannya.

Polres Mempawah, Kalimantan Barat menangkap Toni, warga Desa Sepang, Kecamatan Toho, Mempawah, Kalimantan Barat, lantaran menganiaya istrinya Melia, dengan senjata tajam, Senin (15/4/2019).

Kapolres Mempawah AKBP Didik Dwi Santoso menerangkan, perkara kekerasan dalam rumah tangga tersebut terjadi pada Kamis (11/4/2019) malam.

Saat itu, Toni pulang ke rumah dalam keadaan lapar. Saat ke dapur, mau makan, Toni tidak mendapati apapun, termasuk nasi di meja.

"Karena tak ada nasi, Toni lalu bertanya kepada istrinya, kenapa tidak memasak nasi?" Kata Didik kepada Kompas.com, Senin (15/4/2019) malam.

Karena mendapat pertanyaan itu, sang istri malah langsung menjawab dengan marah-marah. Toni kemudian mendatangi istrinya dan memberikan nasihat. Namun secara tiba-tiba, istrinya mengambil botol pelita yang terbuat dari kaca dan dipukulkan ke kepala Toni.

Tak cukup sampai di situ, istrinya juga mengambil pisau dan mengayunkannya ke lengan suaminya.

"Merasa sakit, Toni juga mengambil parang yang tergantung di dinding dapur dan langsung mengayunkan ke arah istrinya, dan mengenai kepala bagian kiri," ucapnya.

Tak lama kemudian, Melia berteriak sambil keluar rumah untuk minta pertolongan kepada tetangga.

"Setelah dilaporkan oleh keluarga korban, Toni langsung kami amankan dan dijerat dengan Undang-Undang tentang Penghapusan Kekerasan dalam Rumah Tangga," tutupnya.

Baca: Sinopsis Film Dua Garis Biru, Zara JKT48 Berperan Sebagai Dara Remaja yang Hamil Diluar Nikah

Baca: Gadis Magang di Minimarket Dicium dan Diraba Senior, Korban Marah dan Lapor Polisi

Baca: WOW! BLACKPINK Kembali Cetak Rekor Baru di Tangga Lagu Billboard dengan Kill This Love

Baca: Detik-detik Kejatuhan Soeharto, DPR Dikuasai Mahasiswa, 14 Menteri Membangkang Dipanggil Habibie

Baca: Postingan Tajam Ranty Maria Tulis Annoying People, karena Tak Diundang Irish Bella & Ammar Zoni?

Penyebab Pertengaran Suami Istri

SUAMI-istri bertengkar, itu soal biasa. Bahkan, kata orangtua, pertengkaran adalah bumbunya perkawinan. Namun, tentu akan lebih baik jika rumah tangga selalu rukun. Terus-terusan berantem, lama-lama bisa fatal juga kan? Nah, apa saja penyebab timbulnya pertengkaran suami-istri?

Simak penyebab pertengakran pasutri dilansir Kompas.com.

1. PENGHASILAN

Penghasilan suami lebih besar dari istri adalah hal biasa. Bila yang terjadi kebalikannya, bisa timbul masalah. Suami merasa minder karena tak dihargai penghasilannya, sementara istri merasa di atas sehingga jadi sombong dan tak menghormati suami. Solusi Walaupun penghasilan Anda lebih besar dari suami, cobalah bersikap bijaksana dan tetap menghormatinya. Hargai berapa pun penghasilannya, sekalipun secara nominal memang sedikit. Jika Anda terus-menerus mempersoalkan penghasilan suami, persoalan bisa membesar.
2. ANAK

Ketidakhadiran anak juga sering menimbulkan konflik berkepanjangan. Apalagi jika suami selalu menyalahkan isri sebagai pihak yang mandul. Padahal, butuh pembuktian medis untuk menentukan apakah seseorang mandul atau tidak. Solusi Daripada membiarkan masalah tersebut berlarut terus-menerus, lebih baik bicarakan dengan suami. Ajaklah suami untuk bersama memeriksakan kondisi diri ke dokter. Jika dokter mengatakan bahwa Anda dan suami sehat, kenapa harus resah dan saling menuduh? Kan, tinggal menunggu waktunya saja. Bisa jadi, kesabaran Anda dan pasangan tengah diuji oleh yang Maha Kuasa. Namun, bila memang sudah bertahun-tahun kehadiran si kecil belum datang juga, Anda berdua bisa menempuh cara lain, dengan adopsi anak, misalnya.

3. KEHADIRAN PIHAK LAIN

Kehadiran orang ketiga, misalnya adik ipar ataupun sanak famili, dalam keluarga kadangkala juga menjadi sumber konflik dalam rumah tangga. Hal sepele yang seharusnya tidak diributkan bisa berubah menjadi masalah besar. Misalnya soal pemberian uang saku kepada adik ipar oleh suami yang tidak transparan. Solusi Keterbukaan adalah soal yang utama. Sebelum memberikan bantuan, baik kepada pihak Anda ataupun suami, sebaiknya bicarakan dulu berapa dana yang akan dikeluarkan dan siapa saja yang bisa dibantu. Dan ini harus atas dasar kesepakatan bersama. Agar jangan saling curiga, adakan sistem silang. Artinya, untuk bantuan kepada keluarga Anda, suamilah yang memberikan, demikian juga sebaliknya. Dengan demikian, semuanya akan transparan dan tidak ada lagi jalan belakang.

4. SEKS

Masalah yang satu ini sering kali jadi sumber keributan suami-istri. Biasanya yang sering komplain adalah pihak suami yang tak puas dengan layanan istri. Suami seperti ini umumnya memang egois dan tidak mau tahu. Padahal, banyak hal yang menyebabkan istri bersikap seperti itu. Bisa karena letih, stres, ataupun hamil. Solusi Istri atau suami yang punya masalah dengan hubungan seks dengan pasangan, sebaiknya berterus terang. Ini agar pasangan tidak curiga dan menuduh yang macam-macam. Ungkapkan saja keadaan Anda dan mengapa gairah seks Anda menurun. Suami atau istri yang baik pasti memahami kondisi tersebut dan tidak akan banyak menuntut.

5. KEYAKINAN

Biasanya, pasangan yang sudah berikrar untuk bersatu sehidup semati tidak mempersoalkan masalah keyakinan yang berbeda antarmereka. Namun, persoalan biasanya akan timbul manakala mereka mulai menjalani kehidupan berumah tangga. Mereka baru sadar bahwa perbedaan tersebut sulit disatukan. Masing-masing membenarkan keyakinannya dan berusaha untuk menarik pasangannya agar mengikutinya. Meski tak selalu, hal ini sering kali terjadi pada pasangan suami-istri yang berbeda keyakinan sehingga keributan pun tak dapat terhindarkan. Solusi Kondisi di atas akan menjadi konflik yang berkepanjangan bila masing-masing pihak tidak memiliki toleransi. Biasanya, pasangan yang berbeda keyakinan, sebelum menikah sepakat untuk saling menghargai keyakinan pasangannya. Nah, tetaplah pegang janji itu, dan coba untuk saling menghargai. Kalaupun di tengah jalan Anda atau pasangan sepakat untuk memilih satu keyakinan saja, sebaiknya ini bukan karena unsur paksaan.

6. MERTUA

Kehadiran mertua dalam rumah tangga sering kali menjadi sumber konflik karena terlalu ikut campurnya mertua dalam urusan rumah tangga anak dan menantunya. Solusi Kesal sih kesal, namun tetap harus terkendali. Bila Anda tidak berkenan dengan komentar ataupun teguran dari mertua, jangan langsung mengekspresikannya di depan mertua. Cobalah berpikir tenang, ajaklah suami bertukar pikiran untuk mengatasi konflik Anda dengan orangtua. Ingat, segala sesuatu, jika diselesaikan dengan pikiran tenang, hasilnya akan baik.

7. RAGAM PERBEDAAN

Menyatukan dua hati berarti menyatukan dua kepribadian dan selera yang tentu juga berbeda. Misalnya suami seorang yang pendiam, sementara istri cerewet dan meledak-ledak emosinya. Nah, kedua pribadi ini bila disatukan biasanya tidak nyambung. Masing-masing tak ada yang mau ngalah, akhirnya ribut juga. Solusi Perbedaan-perbedaan ini akan terus ada meski umur perkawinan sudah puluhan tahun. Namanya saja menyatukan dua kepribadian. Jadi, kunci untuk mengatasi perbedaan ini adalah saling menerima dan mengisi. Kalau suami Anda seorang yang pendiam, ya imbangi, jangan terlalu cerewet. Tak ada salahnya mengikuti kesenangannya berlibur ke pantai. Mencoba sesuatu yang baru itu indah lho karena ini pengalaman baru untuk Anda.

8. KOMUNIKASI TERBATAS

Pasangan suami-istri yang sama-sama sibuk biasanya tak punya cukup waktu untuk berkomunikasi. Paling-paling mereka bertemu saat hendak tidur atau di akhir pekan. Kurangnya atau tak adanya waktu untuk saling berbagi dan berkomunikasi ini sering kali menimbulkan salah pengertian. Suami tidak tahu masalah yang dihadapi istri, demikian juga sebaliknya. Solusi Sesibuk apa pun Anda dan suami, tetapkan untuk berkomitmen bahwa kebersamaan dengan keluarga adalah hal yang utama. Artinya, harus ada waktu untuk keluarga. Misalnya sarapan dan makan malam bersama. Demikian juga dengan hari libur. Usahakan untuk menikmatinya bersama keluarga. Jadi, walaupun Anda dan suami bekerja seharian di luar rumah, keluarga tidak terbengkalai. Anda dan suami harus pintar membagi waktu antara pekerjaan dan keluarga.

Subscribe Youtube

 Besaran Biaya Anggia Chan untuk Jadi Pacar Settingan Vicky Prasetyo, Cuma 45 Hari Hasilnya Begini

 UPDATE Lokasi Tempat Coblos Capres, Prabowo Dikabarkan ke TPS Naik Kuda, Jokowi?

 Kisah Cinta Abul dan Lisa Novita, Pernikahan Beda Pilihan Capres dan Desain Undangan Langka

 Taruhan Pilpres 2019 Ini Identitas Pendukung Jokowi dan Prabowo di Sidrap dan Asal Tanah 1 Hektar

 Misteri Asmara 2 Pria, Budi dan Aris Intim lalu Aziz Tak Tahan, Misteri Mayat Tanpa Kepala Terungkap

Artikel ini telah tayang di pos-kupang.com dengan judul Gara-gara Nasi, Pasutri di Mempawah Saling Bacok, http://kupang.tribunnews.com/2019/04/16/gara-gara-nasi-pasutri-di-mempawah-saling-bacok.

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved