Kasus Mutilasi Guru Honorer
Warung Nasi Goreng Pelaku Mutilasi Guru Honorer Jadi Angker, AS Jerit-jerit Bilang Ketakutan
Warung Nasi Goreng Pelaku Mutilasi Guru Honorer Jadi Angker, AS Jerit-jerit Bilang Ketakutan
Warung Nasi Goreng Pelaku Mutilasi Guru Honorer Jadi Angker, AS Jerit-jerit Bilang Ketakutan
BANGKAPOS.COM - Pasca pembunuhan guru honorer di Kediri, baru terungkap ada kejadian aneh yang dialami pelaku pembunuh dan juga mutilasi korban.
Suasana mistis terjadi di warung nasi goreng Aris Sugianto, selaku salah satu pembunuh guru honorer Budi Hartanto dengan cara mutilasi.
Suasana keangkeran warung Aris Sugiarto (AS) terjadi pascatiga hari penemuan mayat dalam koper di bawah Jembatan Karanggondang, Kecamatan Udanawu, Kabupaten Blitar, yang diketahui adalah tubuh Guru Honorer Kediri.
Pada tengah malam, Aris menjerit-jerit sendiri.
Baca Juga:
Pernyataan Sikap AHY yang Mendadak Pasca Debat Capres ke-5, Sampai Ada Teriakan Hingga Walk Out
Update terbaru Mayat Dalam Koper Tanpa Kepala, Ternyata Begini Isi Facebook Pelaku, Dokter Cinta
Hujan Deras dan Angin Kencang, Bikin Atap Rumah Warga Terbang Kejalan
Kirim Logistik Pemilu, KPUD Merangin, Terapkan Sistem 3 Gelombang, Prioritaskan daerah yang Jauh
Hal itu membuat beberapa tetangga yang ada di sekitar warung tersebut datang dan mengintip Aris yang ada di dalam warung.Peristiwa itu sontak membuat tetangga Aris curiga saat mendengar suara jeritan pembunuh guru honorer pada tengah malam.
Pelaku membuka warung nasi goreng dan masakan Malaysia di Desa Sambi, Kecamatan Ringinrejo, Kabupaten Kediri.
Tetangga pelaku yang ada di sebelah timur warung nasi goreng, Sujilah (65) mengetahui pelaku menjerit-jerit ketakutan pada malam hari seperti orang ketakutan.
"Pelaku sempat menjerit-jerit seperti orang ketakutan.
Padahal di warungnya juga ada temannya.
Dia bilang wedi aku, wedi aku (aku takut- aku takut)," ungkap Sujilah menirukan teriakan pelaku kepada SURYA.co.id, Sabtu (13/4/2019).
Mengetahui ada suara ribut-ribut di warung depan rumahnya, Sujilah sempat mengintip melihat kejadian di luar dari balik kelambu rumahnya.

Sejumlah tetangga lainnya juga ada yang mengintip.
Pelaku juga terlihat sempat berlari dari warungnya ke jalan dengan ekspresi seperti orang yang ketakutan.
Keesokan harinya Sujilah sempat menanyakan kejadian yang membuatnya menjerit-jerit ketakutan.