PRIA Ini Palsukan Kematian Ibunya, Demi Memperoleh Uang Asuransi Rp 38 Miliar

TRIBUNJAMBI.COM, SINGAPURA- Seorang pria Singapura memalsukan dokumen kematian ibunya demi memperoleh uang

Editor: ridwan
DOK/SHUTTERSTOCK
Ilustrasi --ASURANSI 

TRIBUNJAMBI.COM, SINGAPURA- Seorang pria Singapura memalsukan dokumen kematian ibunya demi memperoleh uang dari pihak asuransi.

Abraham Rock berupaya menipu pihak asuransi dengan menyatakan bahwa ibunya sudah meninggal demi mendapat uang asuransi lebih dari 3,7 juta dollar Singapura (sekitar Rp 38 miliar).

Rock menyatakan bahwa ibunya, Talat Farman, meninggal dalam kecelakaan lalu lintas di Pakistan dan dia mencoba untuk mengklaim polis dari asuransi.

Baca: 2 Pelaku Bunuh & Mutilasi Budi Hartanto di Warkop, Ini Motif Korban Pisahkan Kepala & Badan Korban

Dia menyerahkan dokumen berupa laporan kepolisian, laporan medis, serta sertifikat kematian.

Namun perusahaan asuransi merasa curiga dengan klaim yang diajukan Rock, sehingga melakukan penyelidikan di Pakistan.

Dari hasil penyelidikan, mereka tidak menemukan makam Farman di lokasi pemakaman seperti dalam dokumen diajukan oleh Rock dan memastikan dokumen tersebut palsu.

Setelah dilakukan penyelidikan lebih lanjut, tidak hanya dokumen kematian dipalsukan, namun juga bahwa ibunya masih hidup.

Baca: Jelang Berakhir Masa Kampanye Terbuka, Calon DPD Asal Sarolangun Ini Tetap Keliling Sosialisasi

Pada Jumat (12/4), Talat Farman muncul bersama putranya, Rock, di pengadilan untuk menghadapi tuntutan.

Rock (35) menghadapi 11 tuduhan termasuk terlibat dalam konspirasi dalam melakukan kecurangan, memalsukan informasi, memalsukan deklarasi hukum, dan memberikan bukti palsu.

Sementara Farman (53), yang berasal dari Pakistan dan memperoleh kewarganegaraan Singapura, menghadapi lima tuduhan, termasuk terlibat dalam konspirasi penipuan.

Baca: Gugatan Caleg Sarolangun yang Dicoret, Dikabulkan PTUN, Putusannya 4 Caleg ini Masuk Lagi ke DCT

Dilansir The Star Online, konspirasi penipuan itu terungkap tahun lalu, setelah Rock berupaya mengajukan klaim asuransi kematian ibunya.

Dia mendapatkan pembayaran dari perusahaan asuransi NTUC, sebesar 49.000 dollar Singapura (sekitar Rp 509 juta), serta sebesar 80.000 dollar Singapura (sekitar Rp 834 juta) yang dicairkan dari akun Dana Penyedia Pusat milik Farman.

Namun perusahaan asuransi lain merasa curiga setelah mereka mendeteksi adanya penyimpangan dalam dokumen dan melakukan penyelidikan lebih lanjut.

Baca: Ternyata Ini Motif 2 Pelaku Bunuh & Mutilasi Budi Hartanto, Guru Honorer yang Ditemukan Dalam Koper

Pada 13 November, perusahaan asuransi AXA melaporkan Rock dan Farman ke polisi.

PRIA DI CINA PASLSUKAN KEMATIAN DIRINYA:

Seorang pria di China yang memalsukan kematiannya, justru dikejutkan dengan kabar kematian istri dan kedua anaknya yang bunuh diri karena mengira dirinya benar-benar telah meninggal.

Baca: Imron Rosady Sebut 2 ASN Yang Ditetapkan Jadi Tersangka Kasus Korupsi, Bukan Pegawai Aktif

Pria tersebut, yang disebutkan polisi hanya dengan nama He, telah menyerahkan diri kepada polisi di Xinhua, Provinsi Hunan, Jumat (12/10/2018) pekan lalu.

He, yang berusia 34 tahun, awalnya berencana untuk memalsukan kematiannya demi mendapatkan uang asuransi sebesar 1 juta yuan (sekitar Rp 2 miliar).

Melansir dari The Star Online, He membeli asuransi pada 7 September lalu. Dia kemudian merencanakan untuk memalsukan kematiannya akibat kecelakaan.

Baca: RESMI! Arema FC Juara Piala Presiden 2019, Hasil Akhir Laga Arema FC vs Persebaya Surabaya, Skor 2-0

Pada 19 September, He meminjam mobil milik kenalannya dan menjatuhkan mobilnya ke sungai sehingga dia akan disangka meninggal, meski jenazahnya tidak pernah ditemukan. He lantas bersembunyi di Guizhou.

Namun sekitar satu bulan kemudian, karena merindukan keluarganya, He memutuskan kembali pulang. Akan tetapi saat tiba di rumah dia terkejut setelah menemukan istri dan kedua anaknya telah meninggal.

Baca: Download Lagu MP3 Boy With Luv BTS Feat Halsey, Lengkap dengan Lirik Lagunya Buat Dinyanyikan

Jenazah ketiga anggota keluarganya ditemukan tenggelam di sebuah kolam di dekat tempat tinggal mereka pada 10 Oktober lalu.

Istrinya yang berusia 31 tahun meninggalkan sebuah pesan yang mengatakan bahwa dirinya tidak bisa hidup tanpa suaminya.

Menurut radio Voice of China, istrinya juga menuliskan terpaksa mengajak kedua anaknya, yakni seorang anak laki-laki berusia empat tahun dan seorang putri berusia tiga tahun, karena tidak dapat meninggalkan mereka tanpa kedua orangtuanya.

Baca: Bawaslu Kota Jambi Instruksikan Jajarannya Keliling Awasi Politik Uang

He lantas menyerahkan diri ke polisi dua hari kemudian. Dia juga mengakui semua perbuatannya yang memalsukan kematiannya demi uang asuransi.

Dia menceritakan bahwa dirinya memalsukan kematiannya agar istrinya bisa menerima uang asuransi dan membayar biaya pengobatan putri mereka yang menderita epilepsi.

Diketahui kemudian bahwa He juga memiliki utang sebesar 100.000 yuan (sekitar Rp 200 juta) yang dipergunakannya untuk cicilan mobil dan biaya berobat putrinya.

Baca: Bahasa Jawa Digunakan Prajurit TNI Kala Bahas Teknis Senjata AK-47, Alasannya Ogah Ribet & Pusing

He didakwa dengan tuduhan melakukan penipuan asuransi serta melakukan pengrusakan secara sengaja.(kcm)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved