Sudah Diramalkan Sejak SMP, Pertemuan Pertama Soekarno & Heldy yang Penuh Ketegangan Berakhir Manis
Heldy, gadis bungsu dari sembilan bersaudara anak pasangan H. Djafar yang seorang pemborong terpandang di Tenggarong dan Hj. Hamiah.
“Nanti kau lenso sama aku ya. Sini, kau duduk dekat aku,” kata Presiden.
Saat menari lenso pun tiba. Heldy yang untungnya sering diajari kakaknya menari lenso, tahu harus melakukan apa. Tapi berlenso dengan Presiden? Oh, tidak.
Di hadapan banyak tamu penting, juga artis penghibur yang lebih senior seperti Titiek Puspa, Rita Zahara, dan Feti Fatimah, Heldy menyambut uluran tangan Presiden.
Baca: Final Piala Presiden 2019 Leg 1 Persebaya vs Arema FC Cara Live Streaming Siaran Langsung Indosiar
Baca: SEDANG Berlangsung Live Streaming Persebaya vs Arema FC Final Piala Presiden 2019 Kick Off 15.30 WIB
Dengan ragu ia memberikan telapak tangan kirinya yang dingin untuk digenggam Bung Karno, sementara ia harus meletakkan tangan kanannya di bahu kiri Bung Karno.
Ia menunduk, membiarkan pinggang kecilnya dipeluk Bung Karno yang terus-menerus menatapnya.
“Siapa namamu?” tanya Bung Karno sambil berbisik.
“Heldy,” jawabnya pelahan.
“Sekolahmu?”
“Kelas dua SKKA.”
“Berapa umurmu?”
“Delapan belas tahun.”
“Hm … cukup.”
“Boleh aku datang ke rumahmu?”
Heldy dihadapkan pada kenyataan seperti sering dicandakan para sepupu.
Kalau Presiden naksir, banyak gadis yang mau. Heldy tersudut pada keadaan tak bisa menolak, ia pun mengalami bukti nyata sesuatu yang dia anggap mustahil: presiden naksir anggota barisan Bhinneka Tunggal Ika.