Pembunuhan Siti Zulaeha

TERUNGKAP Motif Pembunuhan Siti Zulaeha Bukan Asmara, Dosen UNM Bergelar Doktor Tersangka

Masih ingat pembunuhan Siti Zulaeha Djafar (40) oleh oknum Dosen UNM bergelar doktor? Terungkap dugaan alasannya ...

Editor: Duanto AS
Ari Maryadi /Tribun Gowa
Siti Zulaeha Djafar (42) semasa hidup. Ia ditemukan tewas di dalam mobil dengan leher terikat sabuk pengaman. 

Masih ingat pembunuhan Siti Zulaeha Djafar (40) oleh oknum Dosen UNM bergelar doktor?

TRIBUNJAMBI.COM - Masih ingat kasus pembunuhan Siti Zulaeha Djafar (40)?

Sebenarnya apa motif oknum dosen Universitas Negeri Makassar (UNM), Wahyu Jayadi (44), membunuh Siti Zulaeha Djafar?

Awalnya, ada dugaan motif pembunuhan Siti Zulaeha Djafar karena asmara dan emosional.

Ternyata, penyidik Satreskrim Polres Gowa menduga motif lain yang melatarbelakangi.

Diduga, motif pembunuuhan terkait dengan urusan pekerjaan.

Tersangka Wahyu Jayadi merupakan dosen Fakultas Ilmu Keolahragaan pada UNM atau FIK UNM dan Kepala UPT Kuliah Kerja Nyata atau KKN UNM.

Sementara korban, Siti Zulaeha Djafar merupakan staf Bagian Rumah Tangga pada Biro Administrasi Umum dan Keuangan atau BAUK UNM.

Baca Juga

 Tubuh Clara Duo Semangka Mendadak Lemas, saat Melek sudah di Kamar Hotel, Ada Pria Tak Berbusana

 BREAKING NEWS, KPK Kembali ke Jambi, Lakukan Pemeriksaan di Mapolda Jambi

 Sadis! Gara-gara ini Orang Tua Tega Himpit Anaknya dengan Beban 81 Kg Hingga Tewas & Otaknya Rusak

 Punya Anak dan Menetap di Kota Ini, akan Dibayar Rp140 Juta dan Diberikan Rumah Gratis oleh Walikota

Baca: 2 Remaja di Padang Mesum Dalam Posisi Ini, Dihajar Massa Hingga Rahang Bonyok, akan Dinikahkan

Mereka sama-sama sebagai panitia proyek sertifikasi guru.

Panggil Pihak UNM

Penyidik Satreskrim Polres Gowa berencana memanggil pihak UNM terkait kasus pembunuhan Siti Zulaeha Djafar.

Kapolres Gowa, AKBP Shinto Silitonga, mengatakan pihak UNM akan dimintai keterangan untuk menindaklanjuti hasil pemeriksaan terhadap suami Siti Zulaeha Djafar, Muh Sukri Tenri Gau.

"Pemeriksaan saksi masih dilangsungkan minggu depan, terutama ke UNM untuk menindalanjuti hasil BAP suami korban," kata AKBP Shinto Silitonga kepada Tribun Timur, Sabtu (30/3/2019).

Meski demikian, AKBP Shinto Silitonga belum bisa menyebutkan siapa saksi yang akan dipanggi dari pihak kampus UNM terkait kepanitiaan sertifikasi guru yang diduga melibatkan Siti Zulaeha Djafardan Wahyu Jayadi.

"Nanti diinformasikan," kata AKBP Shinto Silitonga.

Wahyu Jayadi dengan Siti Zulaeha Djafar.
Wahyu Jayadi dengan Siti Zulaeha Djafar. ((DOK PRIBADI))

Sebelumnya suami Siti Zulaeha Djafar, Muh Sukri menyampaikan kepada penyidik jika mendiang istrinya sering berkeluh kesah masalah perkerjaan di kantor.

Pekerjaan tersebut memiliki keterkaitan dengan Wahyu Jayadi.

Muh Sukri menyampaikan jika Siti Zulaeha Djafar dan Wahyu Jayadi pernah terlibat dalam kepanitiaan proyek sertifikasi guru di kampus UNM.

Siti Zulaeha Djafar sering curhat kepada suaminya tentang pengadaan barang dalam proyek ini.

Wahyu Jayadi disebutkan sering kali tidak puas dengan keuntungan yang diterima.

"Memang yang signifikan dari suami korban bahwa korban sering curhat tentang penerimaan keuntungan ataupun dana yang tidak sebanding dengan apa yang mungkin diharapkan tersangka," kata AKBP Shinto Silitonga.

AKBP Shinto Silitonga mengatakn, keterangan suami korban pastinya akan didalami dan disesuaikan dengan alat bukti di lapangan.

Apabila keterangan tersebut menumukan fakta di lapangan, motif pembunuhan bisa berkembang.

"Materi poin dari suami korban sedang kami dalami. Apabila bertemu fakta maka motifnya baru bisa berkembang," kata AKBP Shinto Silitonga.

Perwira menengah kembali mengatakan secara tegas, motif pembunuhan yang terindentifikasi saat ini masih ketersinggungan dan emosi sesaat.

Pelaku Wahyu Jayadi nekat membunuh Siti Zulaeha Djafar lantaran tersinggung pada korban yang mencampuri urusan pribadinya.

"Sejauh ini sesuai fakta, motifnya adalah emosi sesaat yang dilampiaskan dengan kekerasan yang tidak terkontrol. Sementara itu, sampai nanti kita bisa menindaklanjuti keterangan dari suami korban, bertemu fakta, aka akan berkembanglah motifnya," kata AKBP Shinto Silitonga.

Bongkar Riwayat Telepon

Dalam rangka mengungkap motif, polisi juga melakukan upaya lain.

Satu di antaranya dengan cara membongkar riwayat komunikasi antara korban dengan pelaku melalui telepon seluler.

Wahyu Jayadi sempat menghancurkan smartphone iPhone X milik Siti Zulaeha Djafar, lalu membuangnya di tempat jauh dari lokasi pembunuhan.

Itu dilakukan Wahyu Jayadi untuk menghilangkan jejak komunikasinya dengan Siti Zulaeha Djafar sebelum pembunuhan.

Kendati iPhone X tersebut telah dihancurkan, namun kini jadi barang bukti.

Penyidik akan menghunduh riwayat komunikasi dari smartphone dengan meminta bantuan operator seluler dan menggunakan perangkat khusus.

"Kami sudah menyurat ke pihak Telkom (Telkomsel). Itu bukti petunjuk, kita butuh bukti petunjuk dari situ (percakapan)," kata Kasatreskrim Polres Gowa, Iptu Muhammad Rivai kepada Tribun Timur, Jumat (29/3/2019).

Lebih lanjut, Iptu Muhammad Rivai mengatakan, ejak percakapan antara Wahyu Jayadi dan Siti Zulaeha Djafar itu nantinya akan jadi bukti petunjuk untuk mengungkap motif sesungguhnya dalam kasus pembunuhan tragis tersebut.

Hanya saja, kata Iptu Muhammad Rivai, surat yang dilayangkan kepada pihak Telkomsel belum mendapat balasan.

PNS Tewas Leher Terlilit Safety Belt Mobil, ternyata Istri Kepala Dinas, Ini Penjelasan Polisi. Korban, Siti Zulaeha Djafar (42)
PNS Tewas Leher Terlilit Safety Belt Mobil, ternyata Istri Kepala Dinas, Ini Penjelasan Polisi. Korban, Siti Zulaeha Djafar (42) ((Ari Maryadi Tribun Gowa))

Sebelumnya, Kapolres Gowa AKBP Shinto Silitonga menuturkan, jejak percakapan dari telepon seluler milik Siti Zulaeha Djafar akan menjadi bukti tambahan dalam penyidikan scientific crime investigation.

Polisi tetap menjadikan telepon seluler tersebut sebagai alat untuk mengungkap motif kendati telah dihancurkan.

"Walau dibelah 17 sampai 700 kali, kami tidak butuh lagi perangkatnya. Komunikasi ini tersimpan di bank data server. Handphone korban yang dirusak tidak mempengaruhi penyidikan dalam permintaan data call dan data record," kata Kapolres Gowa, AKBP Shinto Silitonga, Minggu (25/3/2019) lalu.

Bukti Kedekatan Korban dan Pelaku

Pembunuhan Siti Zulaeha Djafar diduga terjadi pada Kamis (21/3/2019), dan mayatnya baru ditemukan, Jumat (22/3/2019), pagi.

Sebelum pembunuhan terjadi, Siti Zulaeha Djafar dengan Wahyu Jayadi dekat karena urusan pekerjaan, tempat tinggal, dan kampung halaman.

Beredar melalui media sosial, foto Wahyu Jayadi foto bareng dengan Siti Zulaeha Djafar dan dua orang lainnya.

Dalam sebuah foto, ada 4 orang foto bareng.

Tampak dari kiri ke kanan: seorang pria berkemeja Korpri, Wahyu Jayadi yang mengenakan jas, Siti Zulaeha Djafar berkemeja Korpri, dan seorang pria lainnya yang juga berkemeja Korpri.

Sukri Tenri Gau, Siti Zulaeha Djafar, dan Dr Wahyu Jayadi
Sukri Tenri Gau, Siti Zulaeha Djafar, dan Dr Wahyu Jayadi (DOK PRIBADI)

Mereka seperti menghadiri acara formal yang berlangsung di Menara Phinisi, kampus UNM, Jalan Andi Pangerang Petta Rani.

Dalam foto tampak Wahyu Jayadi dengan Siti Zulaeha Djafar diapit 2 pria.

Wahyu Jayadi agak memiringkan badannya ke Siti Zulaeha Djafar, begitu pula sebaliknya.

Mereka seperti saling melengketkan badan.

Belum diketahui, kapan foto ini dibuat. (*)

Artikel ini telah tayang di tribun-timur.com dengan judul Motif Lain Wahyu Jayadi Bunuh Siti Zulaeha Djafar Ketahuan, Bukan Karena Asmara dan Emosi?

Subscribe Youtube

 Tubuh Clara Duo Semangka Mendadak Lemas, saat Melek sudah di Kamar Hotel, Ada Pria Tak Berbusana

 Karyawan Rumah Potong Hewan Kota di Kocar-kacir, Tim Polda Jambi Gerebek Jelang Tengah Malam

 2 Remaja di Padang Mesum Dalam Posisi Ini, Dihajar Massa Hingga Rahang Bonyok, akan Dinikahkan

 Inilah yang Disebut Neraka Kopassus di Cilacap, Pantas Saja Jebolannya Disebut Pasukan Elite TNI AD

Sumber: Tribun Jambi
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved