Kisah Militer

Sniper Misterius di Kopassus, Berangkat Bawa 50 Peluru, Dapat 49 Kill, 1 Peluru untuk Diri Sendiri

Ini kisah tentang sniper Kopassus TNI AD yang misterius. Dia berangkat membawa 50 peluru, menghasilkan 49 kill, 1 peluru untuk dirinya sendiri.

Editor: Duanto AS
Tribun Lampung
Kolase sniper Kopassus TNI AD, Tatang Koswara. Dia merupakan penembak runduk alias sniper legendaris Indonesia. 

Ini kisah tentang sniper Kopassus TNI AD yang misterius. Dia mampu menghabisi lawan dalam jarak yang hampir mustahil. Dia berangkat membawa 50 peluru, menghasilkan 49 kill, 1 peluru untuk dirinya sendiri.

TRIBUNJAMBI.COM - Setiap pasukan elite di TNI memiliki sniper alias penembak runduk andalan. Kemampuan menembak prajurit ini jauh di atas rerata prajurit lainnya.

Seorang sniper Kopassus mampu menunggu berjam-jam tanpa bergerak.

Penembak runduk alias sniper merupakan satu di antara andalan di tiap kesatuan.

Sebenarnya, istilah sniper telah muncul sejak 1770-an.

Kata sniper berawal dari kata snipe, sejenis burung yang sangat sulit untuk didekati dan ditembak.

Baca Juga:

 Pramugari Garuda Indonesia Pacaran dengan Anggota Kopassus, Sang Pria Hampir Lupa Menikah

 Disawer Uang di Bagian Dadanya, Pamela Safitri: Aku Sadar Kok, Dia Sebenarnya Cowok yang Manja

 Video Vanessa Angel Pakai Singlet Terbanyak Ditonton, 4,3 Juta Views di Postingan IG Ini

 Hujan Peluru di 1999, Pasukan Elite TNI Dikepung Sniper Musuh yang Ternyata Teman Sendiri

 Istri Jonathan Frizzy Keceplosan, Ungkap Kondisi Stress Ranty Maria, Ammar Zoni Nikahi Irish Bella?

 Kisah Penyamaran Tingkat Tinggi Kopassus, Ditempeleng dan Dipalak Teman Sendiri Lantaran Rahasia

Akhirnya, orang yang mahir memburu burung ini diberi julukan sniper.

Sniper Kopassus misterius

Sniper Kopassus masuk dalam unggulan di TNI.

Personel ini memiliki kemampuan menghabisi musuh menggunakan senapan dari jarak jauh secara tersembunyi.

Indonesia memiliki sniper yang namanya masuk daftar kelas dunia.

Tatang Koswara, sniper atau penembak runduk TNI AD juga disegani dunia.

Dalam buku sniper yang ditulis Peter Brook Smith: Trining, Technique dan Weapons, Tatang Koswara yang merupakan penembak runduk TNI AD menjadi satu di antara penembak dengan rekor terbaik di dunia.

Nama lelaki ini disejajarkan dengan sniper legendaris dunia. Misalnya Simo Hayha, Lyudmila Pavlichenko dan lainnya.

Menurut Smith, apa yang dilakukan Tatang saat menjalani misi tempur khususnya di Timor Timur tidak berbeda dibandingkan dengan apa yang dilakukan para sniper kelas dunia lainnya.

Tatang mencetak rekor 41, di bawah Philip G Morgan yang merupakan pasukan khusus AS dengan rekor 53, dan Tom Ferran, seorang Marinir AS.

Satu di antara misi tempur Tatang yang menghasilkan kill hingga 49 korban adalah ketika Tatang bertempur untuk mengadang serangan pasukan Fretilin di kawasan Remexio (1977).

Medan tempur Remexio yang bergunung dan terletak di belakang kota Dili memang dikenal sebagai kuburan bagi pasukan TNI mengingat begitu banyak prajurit yang gugur.

Tatang Koswara, Sniper legendaris Indonesia
Tatang Koswara, Sniper legendaris Indonesia (Tribun Lampung)

Tatang Koswara menjadi legendaris saat menyelesaikan misi di Timor-timur. Dia menghabisi 49 orang menggunakan 50 peluru yang tersisa 1 peluru untuk diri sendiri.

Melalui doktrin latihan sniper, Tatang ditekankan lebih baik seorang sniper mati bunuh diri daripada tertangkap musuh.

Prinsip menyediakan satu peluru untuk menembak dirinya sendiri, itu sebenarnya tidak asing di kalangan pasukan khusus.

Siapa sebenarnya I Nengah Tamat

Sniper andalan TNI AD lainnya adalah I Nengah Tamat.

Mengutip dari militermeter.com, awalnya, dia tak pernah menyadari bahwa ia memiliki bakat menjadi seorang penembak runduk (sniper).

 Tak Hanya Jenderal AS Aksi Kopassus Makan Ular Bikin Heran Sultan Kaya Raya Brunei Darussalam

 Update Info - Alami Masalah saat Daftar atau Akses UTBK SBMPTN 2019? Lapor ke FB & IG Sekre SBMPTN

 Tips & Trik agar Lulus UTBK SBMPTN 2019: Download Kisi-kisi Soal UTBK 2019

Berpuluh-puluh tahun kemudian, kapten infanteri yang berdinas Kopassus ini dikenal sebagai satu di antara sniper terbaik di Angkatan Darat.

Pria yang biasa dipanggil Kapten Tamat itu merupakan pemegang rekor Museum Rekor Indonesia.

Dia menembak dengan susunan sasaran tembak terjauh yang pernah ada.

Kapten Tamat berhasil menembak tepat 11 target dalam jarak 600 meter dengan sebuah peluru.

Perjuangan memperoleh kemampuan ini tak mudah.

Sejak bergabung Kopassus pada 1996, I Nengah Tamat sudah digembleng menjadi penembak runduk.

Carlos Hathcock, Sniper AS
Carlos Hathcock, Sniper AS (Kolase/TribunJambi.com)

Dia lolos dalam seleksi tes keahlian sebagai penembak runduk. Pelajaran demi pelajaran pun dia peroleh.

Tes demi tes juga sudah dilewati.

Ada seleksi dan pelatihan untuk menghasilkan seorang sniper, karena tugasnya berat.

Penembak runduk vs penembak jitu

Beberapa doktrin membedakan antara penembak runduk (sniper) dengan penembak jitu (marksman, sharpshooter, atau designated marksman).

Sniper terlatih sebagai ahli stealth dan kamuflase, sedangkan penembak jitu tidak.

Sniper merupakan bagian terpisah dari regu infanteri, yang juga berfungsi sebagai pengintai dan memberikan informasi lapangan yang sangat berharga, sniper juga memiliki efek psikologis terhadap musuh.

Sedangkan peran penembak jitu intinya adalah untuk memperpanjang jarak jangkauan pada tingkat regu.

Sniper pada umumnya menggunakan senapan runduk bolt-action khusus, sedangkan penembak jitu menggunakan senapan semi-otomatis, yang biasanya berupa senapan tempur atau senapan serbu yang dimodifikasi dan ditambah teleskop.

Sniper telah mendapatkan pelatihan khusus untuk menguasai teknik bersembunyi, pemakaian kamuflase, keahlian pengintaian dan pengamatan, serta kemampuan infiltrasi garis depan.

Ini membuat sniper memiliki peran strategis yang tidak dimiliki penembak jitu.

Penembak jitu dipasang pada tingkat regu, sedangkan sniper pada tingkat batalion dan tingkat kompi.

Sniper menggunakan kamuflase dan membatasi gerakan mereka, agar tidak bisa dideteksi.

Dia bisa bertahan berjam-jam dalam kondisi yang sulit.

Sniper modern juga harus memperhatikan kamuflase mereka jika dilihat dengan cahaya infra-merah, karena militer modern sudah menggunakan penglihatan suhu (thermal vision), menggantikan night vision, yang hanya meningkatkan intensitas cahaya.

Bahan pakaian dan peralatan bisa muncul bila dilihat dengan alat thermal vision. Maka sniper juga bisa memakai bahan lain seperti plastik, atau bahan khusus seperti selimut thermal, atau bahan lain yang tidak terdeteksi oleh thermal vision.

Bisa membayangkan kondisi sniper Kopassus yang misterius ini saat menjalankan misi?

Kisah militer dan pasukan eliter TNI dapat dibaca di Tribunjambi.com.

Subscribe Youtube

 Penyebab Pohon Randu di Pusdikpassus Kopassus Hancur Semua, Ternyata karena Mahaguru Berlatih

 Pramugari Garuda Indonesia Pacaran dengan Anggota Kopassus, Sang Pria Hampir Lupa Menikah

 Fakta di Balik Pembunuhan Pendeta Melinda Zidemi, Perempuan Muda yang akan Menikah di Bulan Juni

 Daftar Kenaikan Gaji PNS dan TNI yang Keluar Pada April 2019, Sudah Diteken Presiden

 Video Vanessa Angel Pakai Singlet Terbanyak Ditonton, 4,3 Juta Views di Postingan IG Ini

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved