Hercules Mengamuk Jelang Vonis, Pernah Berjuang Bantu Kopassus Hingga Cacat Demi Keutuhan NKRI

Hercules Rozario Marshal mengamuk dan memukul wartawan menjelang sidang vonis di PN Jakarta Barat

Editor: Suang Sitanggang
TRIBUN JAKARTA/ELGA HIKARI PUTRA
Ilustrasi. Hercules saat ditangkap polisi dan digiring ke Mapolres Metro Jakarta Barat, Rabu (21/11/2018) 

Penguasaan Hercules di pusat perdagangan itu bertahan selama 10 tahun.

Pada November 1997 Hercules tumbang di Tanah Abang berakhir.

Dua anak buahnya tewas dalam keributan antara kelompok Hercules dan Muhammad Yusuf Muhi alias Bang Ucu Kambing.

Hingga akhirnya ia menggantikan Hercules di Tanah Abang.

Nestapa Masa Kecil

Sejak kecil Hercules Rosario Marshall hidup dalam kepahitan akibat suasana kekacauan di daerahnya yang dipenuhi gerilyawan, Timor Timur.

Ketika Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (ABRI) memasuki kawasan Timor, seharusnya Hercules sedang asyik menikmati masa-masa sekolah.

Namun itu semua berubah karena kondisi politik di daerah jajahan Portugal itu memaksa Rosario terlibat dalam huru-hara.

Pada pertengahan 1970-an, ada dua kubu bertikai di negeri kelahirannya, yakni kelompok pro-kemerdekaan bernama Fretilin melawan kelompok pro-integrasi Republik Indonesia.

Helene van Klinken dalam buku Anak-anak Timtim di Indonesia yang terbit pada tahun 2014 mengatakan, orangtua Hercules Rosario terbunuh tahun 1978.

orangtua Hercules Rosario meninggal dalam peristiwa pemboman di Ainaro, pada saat itu Hercules Rosario masih berumur belasan tahun.

Setelah melewati berbagai kekacauan, Hercules Rosario direkrut korps baret merah Kopassus yang bertugas di Timor Timur.

Dalam komunikasi ABRI di radio, Rosario punya nama sandi.

Dia diberi nama mirip jagoan Yunani Kuno, Hercules.

Panggilan itu sulit untuk tidak diterima banyak pihak.

Halaman 3/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved