Misteri Gunung Everest
Seram! Misteri di Gunung Everest Terungkap! 'Si Hantu Gunung' yang Menemani Anggota Kopassus
Beberapa pendaki mengaku mendengar suara-suara misterius di ketinggian tertentu. Sampai sekarang asal muasal suara itu masih belum bisa dijelaskan.
Penulis: Tommy Kurniawan | Editor: Tommy Kurniawan
“Seperti yang kita tahu, kurangnya kontak sosial dan kesiapan secara keseluruhan dalam waktu yang lama dapat mendorong timbulnya halusinasi,” jelas Brugger.
Pemulihan Instan
Gejala psikosis ini rupanya akan lenyap sama sekali setelah pendaki gunung meninggalkan ketinggian ekstrem yang menjadi zona bahaya.
“Mereka benar-benar pulih,” kata Brugger.
Meski pulih dengan instan, psikosis ketinggian terisolasi ini berpotensi menimbulkan kesalah yang berakibat fatal.
“Penting agar para pendaki menyadari risiko ini.”
“(Mereka) harus tahu benar bahwa halusinasi tidak nyata dan menemukan beberapa tindakan penanggulangan selama pendakian mereka,” saran Brugger.
Penelitian lebih lanjut mengenai gangguan ini akan membantu mengungkap mengenai psikosis ini.
Maret mendatang, para peneliti berencana bekerja sama dengan dokter Nepal untuk mengetahui seberapa sering pendaki mengalami Psikosis Ketinggian Terisolasi.
“Kami akan menggunakan kuisioner untuk mengumpulkan data dari pendaki yang turun dari Everest,” tambah Brugger.

Kisah Ekspedisi Everest, Si Hantu Gunung Terkesima Semangat Pantang Menyerah Kopassus
Ada juga cerita operasi non-militer Komando Pasukan Khusus itu saat mendaki puncak tertinggi dunia, Gunung Everest.
Awalnya 43 orang
Peristiwa itu terjadi pada 1997. Tim Nasional Ekspedisi Everest berjumlah 43 orang, terdiri dari anggota Kopassus, Wanadri, FPTI, Rakata, dan Mapala UI.
Setelah ekspedisi besar, tersisa 16 orang yang kemudian dibagi menjadi dua tim. Enam orang dari sebelah utara melalui Tibet dan 10 orang dari sebelah selatan melalui Nepal.