Jokowi Tak Banyak Komentar Soal Penyitaan Uang Ratusan Juta oleh KPK di Kantor Menteri Agama
Jokowi mengatakan mempersilahkan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk mengusut tuntas kasus korupsi di Tanah Air, termasuk dugaan jual beli jabata
Baca: 149 Desa di Sarolangun Belum Laporkan APBDes, Penyaluran Dana Desa Terancam Molor
Baca: Kopassus Komandoi Tentara Asia di KTT ASEAN, Soeharto Bertindak Minta Baret Merah Jaga Sosok Ini
Baca: Aktor Jung Joon Young Terancam Penjara 7 Tahun 6 Bulan, Isi Chat dengan Seungri dkk, Menyeramkan!
3. Kementerian Agama
Kepala Biro Humas, Data, dan Informasi Kemenag Mastuki mengaku tak tahu persis uang yang ditemukan tim KPK di ruang kerja Menag Lukman Hakim.
Sebab jajaran kementerian hanya bisa mendampingi tim KPK sebelum dan sesudah penggeledahan.
Meski demikian, Mastuki memastikan, Lukman dan jajarannya siap memberikan klarifikasi terkait temuan uang ataupun hasil penggeledahan lainnya ke KPK.
Sebab, selain ruangan Lukman, KPK juga menggeledah ruangan Sekretaris Jenderal dan Kepala Biro Kepegawaian Kemenag.
KPK juga menyita dokumen dari dua ruangan itu.
"Nanti pasti ada klarifikasi karena kan ini bagian dari (KPK) mencari dukungan-dukungan argumen setelah pemeriksaan sebelumnya. Kan ini belum ada klarifikasi terkait dengan temuan mereka kemudian dikonfrontir dengan penjelasan Menteri Agama sendiri," kata Mastuki saat dihubungi Kompas.com, Senin (18/3/2019) malam.
Menurut Mastuki, Lukman juga sudah menanyakan ke KPK kapan dirinya bisa dijadwalkan dalam pemeriksaan.
Hal itu guna mengklarifikasi lebih lanjut hasil-hasil penggeledahan KPK di lingkungan Kemenag.
"Pak Menteri Agama sudah meminta kapan dijadwal, kapan dipanggil untuk memberi penjelasan, sehingga kita tunggu saja. Kami belum selesai, kan baru ada temuan terkait dengan dokumen-dokumen yang ditemukan tapi kita belum memberikan penjelasan," ujar dia.
4. Waketum PPP
Wakil Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) mengatakan bahwa uang yang ditemukan KPK di ruang Menag Lukman Hakim adalah honor.
Honor tersebut tidak berkaitan dengan kasus jual beli jabatan yang sedang diusut KPK.
"Kami diinfokan bahwa itu uang-uang honor, honor sebagai menteri. Menteri kunjungan ke mana kan ada honornya, ada sebagai pembicara, narasumber, itu kan ada honornya semua," ujar Arwani Selasa (19/3/2019), mengutip Kompas.com.