Cuitan Mahfud MD Soal Apel Merah Putih Habiskan 18 Milyar Rupiah Mendapat Protes Dari Said Didu
Mahfud MD sempat menyampaikan kicauanya saat berada di Semarang gunamenjadi pembicara di Apel Kebangsaan Merah Putih, Minggu (17/3/2019).
TRIBUNJAMBI.COM- Mahfud MD saling sindir dengan rekannya Said Didu.
Mahfud MD dan Said Didu saling berbalas cuitan di twitter tentang suatu hal.
Mahfud MD sempat menyampaikan kicauanya saat berada di Semarang gunamenjadi pembicara di Apel Kebangsaan Merah Putih, Minggu (17/3/2019).
Kicauan dari Mahfud MD itu turut dikomentari oleh rekannya yang juga mantan staf khusus Menteri ESDM, Said Didu, Minggu (17/3/2019).
Mulanya, Mahfud MD menuliskan apel tersebut berjalan bagus.
Baca: Pasca Debat Ketiga, Bagaimana Elektabilitas Pasangan Calon Presiden Jokowi- Maruf dan Prabowo-Sandi
Baca: PEMUDA Ini Dipaksa Saksikan Pacarnya Dirudapksa di Depan Matanya: Esoknya Dia Tewas Gantung Diri
Baca: Syahrini Kisahkan Caranya Menyenangkan Suami, 3 Momen Ini Sweet Banget
Hal ini dikarenakan dalam apel tersebut, tidak ada gambar partai maupun kampanye yang merujuk pada pemilu 2019.
"Apel Merah Putih td di Simpang Lima Semarang berjalan bagus, kan?.
Tak ada kalimat atau gambar2 yg berisi kampanye atau yel2 kebencian atau sindiran kpd kelompok politik trtntu..
Semua berjalan tertib dan damai. "Bagimu yg menang pemilu embanlah amanat itu, kita tetap bersaudara"," tulis Mahfud MD.
Mengomentari hal itu, Said Didu lantas melontarkan protes melalui Twitter miliknya, @saididu.
Said menuliskan bahwa Mahfud hanya menuliskan dalam satu segi bahasan saja.
Baca: VIDEO: Geger Monster Ikan Tapah Raksasa di Sungai Batanghari Jambi, Butuh 5 Orang Mengangkatnya
Baca: Kisah Paspampres dari Kawal Soekarno Hingga Jokowi, Ada yang Dilempar Granat Sampai Beli Nasi Goreng
Baca: KPK Ungkap Uang Ratusan Juta di Ruangan Menteri Agama, Pecahan Dolar AS dan Rupiah
Namun, Mahfud tak turut menyinggung jumlah anggaran yakni sebesar Rp 18 miliar yang turut digelontorkan dalam apel tersebut.
"Itu satu segi pak. Tapi kebijakan publik menghabiskan uang rakyat Rp 18 milyar dg acara yg dibungkus apel kebangsaan tidak boleh dilepaskan dari analisis.
Bukan sekedar tdk ada simbol pilpres," jawab Said Didu.

Sementara dilansir oleh Kompas.com, apel tersebut sempat menuai polemik karena anggaran dana dari Pemprov Jawa Tengah yang dinilai sangat fantastis.
Pernyataan itu juga disampaikan oleh Ketua DPD Gerindra Jawa Tengah, Abdul Wachid.
"Kegiatan Apel Kebangsaan diselenggarakan dalam kondisi ekonomi negara sedang terpuruk, seharusnya cukup Rp 1,8 miliar, tapi sampai Rp 18 miliar lebih," ujar Wachid, kepada wartawan melalui pesan elektronik, Jumat (15/3/2019).
Baca: Penyampaian LKPJ Wali Kota Jambi, 29 Anggota Dewan Disebut Hadir, Ternyata Hanya 23 Orang
Baca: Calon Presiden Nomor Urut 02, Prabowo Subianto Ucap Bela Sungkawa Atas Meninggalnya Ibunda UAS
Baca: Siksa Teroris Dalam Waktu Singkat, Dunia Tertegun Tahu Kopassus Merupakan Elite Berbahaya & Hebat
Sementara Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengatakan bahwa anggaran tersebut sudah sesuai dengan prosedur yang berlaku.
"Kami sangat transparan, maka siapa pun bisa melihat. Soal tidak sepakat dengan jumlah, monggo, tapi kami harus menghadirkan seluruh masyarakat di Jawa Tengah," katanya di Semarang, Jumat (15/3/2019).
Ganjar juga mengatakan dana tersebut digunakan untuk orang yang turut hadir dalam acara itu sebanyak 130.000 orang.
"Kalau anda tahu, (dana) itu untuk mereka semua. Target kita 100.000, dihitung lagi ternyata 130.000, yang lain asumsi, katanya mau dikorupsi. Kalau kami mau sembunyi-sembunyi enggak kami buka kok, makanya semua orang bisa buka, itu hebatnya (transparansi) Jawa Tengah," ujarnya.