Cendekiawan Azyumardi Azra: Wajar Kalangan Berpendidikan Tinggi Lebih Memilih Prabowo-Sandi

Cendikiawan Muslim anggap wajar bila kalangan terdidik lebih cenderung memilih pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno dibanding Jokowi-Amin

Editor: Nani Rachmaini
TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN (TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN)
Calon Presiden Prabowo Subianto menyapa tamu sebelum acara Pidato Kebangsaan Prabowo Subianto dengan tema 'Indonesia Menang' di Plenary Hall JCC, Jakarta, Senin (14/1/2019). Orasi kebangsaan ini untuk menyampaikan visi misi Calon Presiden Prabowo Subianto. 

Prabowo Subianto menjelaskan, saat itu Bibit Waluyo bakal maju lagi dalam pencalonan Gubernur lewat Partai Gerindra, namun ditolak.

Prabowo Subianto mengaku bersalah karena menolak Bibit Waluyo kembali maju lewat partainya.

Prabowo Subianto beralasan, waktu itu dirinya tengah belajar politik, dan belum mengerti teknik politik yang harus ia gunakan.

"Waktu itu Partai Gerindra punya kursi dan Pak Bibit mau maju. Saya tanya sama orang-orang saya yang di Semarang, bagaimana kalau kita dukung Pak Bibit? Beliau dulu senior saya, panglima perang hebat," ungkapnya.

"Terus kata orang-orang saya, Pak Bibit enggak punya uang pak. Karena waktu itu saya masih belajar politik dan belum ngerti, jadi enggak jadi dukung. Saya minta maaf pak, saya malu," sambung Prabowo Subianto.

"Harusnya waktu itu saya bilang, meskipun enggak punya uang, kita harus tetap dukung Pak Bibit Waluyo," katanya.

Prabowo Subianto juga menyinggung buruknya politikus yang ada di Indonesia. Prabowo Subianto menyebut politik di Indonesia sangat sulit dan penuh kebohongan.

 Baca: VIDEO: Postingan Lama Ketum PPP Kembali Viral, Suarakan Anti Korupsi, Jadi Bahan Sindiran Netizen

Baca: Warkop DKI Reborn 3 & 4 Dibuat, Begini Penampilan Dono Kasino Indro Dulu dan Sekarang, Mirip?

Baca: Jadi Moderator Debat Cawapres 17 Maret 2019, Inilah Sosok Alfito Deannova & Putri Ayuningtyas

"Saya waktu itu lagi belajar politik, belum mengerti. Dulu tahunya hanya perang, ternyata politik itu lebih sulit dari perang, apalagi politik di Indonesia, dari 15 politisi, yang bohong ada 16 orang. Di politik rupanya bohong itu biasa, padahal kami terbiasa digembleng lurus, A ya A, B ya B," beber Prabowo Subianto.

"Rupanya di Indonesia ini banyak patgulipat, kongkalikong," cetus Prabowo Subianto.

Dukung Prabowo

Mantan Gubernur Jawa Tengah Bibit Waluyo memimpin deklarasi dukungan terhadap pasangan capres nomor urut 02 Prabowo Subianto di Grand Pacific Hall, Rabu (27/2/2019).

Didampingi oleh perwakilan relawan, Bibit Waluyo membacakan deklarasi dukungan di depan Prabowo Subianto.

Dukungan ini menjadi bentuk sukarela para relawan untuk memenangkan Prabowo-Sandi menjadi Presiden.

 Baca: Rahma Asy Syifa, Duta Seni Budaya dan Pariwisata Provinsi Jambi, Asalnya dari Bungo

Baca: KPK Amankan Total Uang Rp 156 Juta saat OTT yang Melibatkan Ketum PPP dan Beberapa Orang Lainnya

Baca: VIDEO: Jenis Senjata Milik Brenton Tarrant yang Digunakan Untuk Membantai di Masjid Selandia Baru

Halaman
1234
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved