FAKTA di Balik Pembuatan Film Pengabdi Setan Tak Banyak Diketahui: Lonceng Tua Berusia 120 Tahun
TRIBUNJAMBI.COM - Pada 2017 lalu, bisa dibilang sebagai tahun kebangkitan film horor tanah air
TRIBUNJAMBI.COM - Pada 2017 lalu, bisa dibilang sebagai tahun kebangkitan film horor tanah air.
Bak jamur di musim penghujan, film bergenre horor banyak bermunculan di tahun ini.
Tak sedikit pula yang berhasil mendulang kesuksesan bahkan masuk dalam jajaran film terlaris.
Salah satu yang tengah ramai jadi pembahasan adalah Film Pengabdi Setan besutan sutradara Joko Anwar.
Film yang rilis sejak 28 September 2017 lalu itu berhasil masuk menjadi nominasi untuk kategori film terbaik dalam ajang Piala Citra.
Tak hanya itu di 10 hari pertamanya, film ini telah ditonton lebih dari 1,5 juta orang sejak rilis pada 28 September 2017 lalu.
Melansir dari berbagai sumber, berikut adalah 7 fakta menarik di balik pembuatan Film Pengabdi Setan karya Joko Anwar.
1. Film Reboot
Fakta pertama, film ini merupakan reboot dari film berjudul sama karya sutradara Sisworo Gautama Putra di tahun 1980 silam.
Berbeda dari remake, reboot diartikan sebagai penggarapan ulang film dengan inti cerita yang bisa menyimpang dari sumber aslinya.
Alasan Joko memilih film ini adalah karena ia ingin penonton merasakan ketakutan yang sama seperti saat ia menonton Film Pengabdi Setan di masa kecil dulu.
"Jadi gue kepengin bikin Film Pengabdi Setan, reboot-nya untuk memberikan keasyikan yang sama pada penonton," terang Joko Anwar pada Raditya Dika.
2. Impian Joko Anwar
Film pengabdi Setan ini merupakan impian Joko Anwar sedari dulu.
Bahkan untuk membuat film ini, ia harus menunggu hingga 10 tahun lamanya.
"Terus gua kepengin banget bikin film ini 10 tahun, gue kejar-kejar tuh Rapi Film, akhirnya setelah 10 tahun mereka akhirnya kasih," jelas Joko.
Joko menambahkan Film Pengabdi Setan versi pertama merupakan film yang mendorongnya menjadi film maker.
"Ini film yang buat gua kepengin jadi film maker salah satunya," tambah sutradara berjenggot itu.
3. Kolaborasi 2 Rumah Produksi
Film Pengabdi Setan karya Joko Anwar ini melibatkan dua rumah produksi sekaligus.
Yaitu Rapi Filma serta PH asal Korea Selatan CJ Entertainment.
Untuk diketahui, rumah produksi asal Korea Selatan tersebut sebelumnya juga sukses memproduksi Film Sweet 20 yang dibintangi Tatjana Saphira.
4. Renovasi Lokasi Syuting
Tak banyak yang tahu jika rumah yang digunakan sebagai lokasi syuting sebelumnya merupakan bangunan tak layak huni.
Selain banyak bagian rumah yang rusak, bangunan ini juga dihuni banyak kelelawar serta dijadikan sarang burung.
Oleh tim Film Pengabdi Setan, rumah ini lalu direnovasi terlebih dahulu sebelum digunakan dengan menambah sumur tua.
5. Lonceng yang Dipakai Properti Berumur lebih dari 120 tahun
Lonceng yang digunakan oleh sosok ibu dalam film ini ternyata bukanlah lonceng biasa.
Lonceng tersebut berumur lebih dari 120 tahun.
Ya, Joko Anwar mengatakan jika lonceng tersebut berasal dari tahun 1890 yang merupakan pemberian dari salah seorang temannya.
"Ini dari tahun 1890, dikasih dari orang sekitar 15 tahun lalu," cerita Joko Anwar.
6. Syuting di lakukan di 3 tempat
Syuting film ini dilakukan di tiga tempat yaitu Pengalengan, Sentul serta Jakarta selama 18 hari dengan persiapan dua bulan.
"Syuting kita 18 hari, lokasinya ada di Pengalengan, Jakarta," jelas Joko Anwar.
7. Pemilihan Pemain
Proses pemilihan pemain berlangsung sangat selektif dan memakan waktu kurang lebih tiga bulan.
Karakter Hendra yang diperankan Dimas Aditya merupakan peran yang paling diminati.
Demi mendapatkan peran ini, Dimas bahkan harus bersaing dengan 50 orang sekaligus.
Untuk karakter yang paling sulit didapatkan adalah sosok bapak yang akhirnya jatuh pada aktor asal Malaysia, Bront Palarae.
Sedangkan untuk sosok ibu, Joko akhirnya memilih seniman asal Bali Ayu Laksmi yang merupakan seniman favoritnya.
(TribunStyle.com/Fathul Amanah)
Artikel ini telah tayang di Tribunstyle.com dengan judul 7 Fakta Menarik di Balik Pembuatan Film Pengabdi Setan yang Tak Banyak Diketahui, No. 5 Seram Abis!,