Begini Kondisi Tubuh Kita Menurut Pakar Diet Setelah Sebulan Tidak Makan Nasi Putih
Nasi sebagai sumber kabohidrat menjadi makanan pokok masyarakat Indonesia, keberadaan nasi menjadi wajib untuk memenuhi kebutuhan energi
Penulis: Heri Prihartono | Editor:
TRIBUNJAMBI.COM - Setujukah jika nasi putih sebagai sumber kabohidrat menjadi makanan pokok masyarakat Indonesia, keberadaan nasi putih menjadi wajib untuk memenuhi kebutuhan energi untuk beraktifitas.
Bahkan kurang lengkap rasanya jika hanya mengkonsumsi sayuran atau hanya daging, tanpa dibarengi dengan nasi putih.
Lalu sanggupkah manusia tidak makan nasi putih selama sebulan lamanya?
Merujuk dari pertanyaan di atas, Sugar Man Health melalui Toutiao, tubuh manusia akan mengalami beberapa hal jika selama 1 bulan tidak makan nasi.
Menurt Ahli diet Xiaotang, mengatakan bahwa selama satu bulan tidak makan nasi akan bergantung pada tubuh.
Baca: Wonder Park, Film Animasi yang Membawa Suasana Happy, Catat Jam Tayangnya di Cinemaxx
Baca: Sean Posting Video Call dengan Ahok BTP Sehari Setelah Unggah Video Bareng Veronica Tan
Baca: Prakiraan Cuaca BMKG Wilayah Jambi, Jakarta Bandung dan Kota besar lainnya, Kamis 14 Maret 2019
Baca: Tayang Hari Ini Film Yo Wis Ben 2, Ini Sinopsis Dan Daftar Pemain Lengkapnya
Baca: Menolak Dimutasi, Kepala BPN Muarojamb Sedang Berpikir untuk Serangan Berikutnya
Baca: Inilah 24 Wajib Pajak Badan dan 6 Perorangan Terbesar di Indonesia Tahun 2018, Sumbang Rp 418,7 T
Namun, hal itu tergantung apakah Anda hanya sekadar tidak makan nasi, namun masih makan-makanan berat lainnya seperti roti, mie, jagung kentang, dll.
Ataupun jika Anda benar-benar tidak makan nasi sama sekali, selama sebulan atau bahkan selama satu tahun.
Nah, jika Anda tidak makan nasi serta makanan berkarbohidrat tinggi lainnya, maka Anda bisa menjadi kurus hanya dalam waktu singkat.
Setidaknya Anda akan kehilangan sekitar 10 pon atau sekitar 4 kilogram dengan cepat.
Namun, pasa saat yang sama Anda juga mencederai tubuh Anda, karena tidak memakan-makanan karbohidrat dalam jangka panjang, akan menyebabkan kekurangan gizi.
Hal itu juga bisa menyebabkan hipoglikemia, kulit pucat, peningkatan kerontokan rambut, menstruasi tidak teratur, penurunan resistensi dan banyak lainnya.
Baca: Cara Mensiasati Agar Traveling Tidak Mengganggu Jam Kantor, Simak Empat Tips ini, Harus Flexible
Baca: Daftar Smartphone Terlaris dan Merek Smartphone yang Paling Dicari
Baca: KPU Kota Jambi Belum Pastikan Penambahan Upah Lipat Surat Suara
Baca: 11 Pohon Tumbang dalam Sehari, Ini Daerah Rawan Pohon Tumbang di Kota Jambi
Baca: KPK Akan Lakukan Pemetaan Aset Pemkab Kerinci, Ini Tujuannya
Menurut beberapa data, tingkat rebound diet bisa mencapai 41%. Karena diet dapat mengurangi tingkat metabolisme tubuh, itu membuat orang lebih cenderung akan kembali menambah berat badan.
Setelah Anda kembali ke kebiasaan makan normal dan mulai makan makanan pokok, tubuh Anda akan cepat kembali gemuk.
Begitu banyak orang mengalami fenomena seperti itu, dengan tidak makan makanan pokok misalnya, akan menurunkan berat badan sekitar 5 kg, namun ketika pola makan kembali normal bisa naik ke 8 kg.
Karena itu, bahkan jika setiap orang ingin menurunkan berat badan, mereka harus makan makanan pokok.
Makanan pokok seperti nasi putih, mie putih dan roti kukus terlalu halus dan mudah untuk menambah berat badan.
Pada saat ini, Anda dapat memilih beberapa makanan pokok seperti gandum, soba, jagung, kentang ungu, ubi, akar teratai dan sebagainya. Jika ingin diet dengan sehat.
Makanan-makanan ini memiliki kalori yang lebih rendah dan rasa kenyang yang lebih kuat, yang dapat membantu mengontrol kalori selama penurunan berat badan, namun Anda juga harus mempertimbangkan keseimbangan nutrisinya.
Sumber Intisari-Online