VIDEO: Dipaksa Berhubungan Badan, Begini Kronologi Terapis Pijat Go-Massage Layani Pelanggan di Kos
Kronologi dan detik-detik terapis pijat Go-Massage dipaksa berhubungan intim oleh pelanggan di Bandung dijelaskan oleh penyidik Polrestabes Bandung.
Sementara itu, jika tiba-tiba konsumen melakukan tindakan asusila maka akan dilakukan tindakan langsung oleh satuan tugas yang dikoordinasikan oleh Go-Massage.
Dara memastikan hal-hal yang dapat membahayakan terapis akan ditindak.
Satgas akan bereaksi jika ada panggilan darurat.
Baca: Rp 1 Miliar Bagi Yang Menangkap Penghina Kopassus Yang Gugur Saat Berperang Lawan KKB Papua
Baca: Kejanggalan Jabatan Sekjen di Kementerian ATR/BPN Diungkap Kepala BPN Muarojambi yang Menolak Mutasi
Baca: Viral Foto Akrab Gisella Anastasia & Wijaya Saputra, Agnez Mo Bereaksi dan Unggah Ini
1 dari 20 Mitra Go-Massage Adalah Penyandang Disabilitas
Go-Life, sebagai penyedia layanan kebutuhan sehari-hari masyarakat membuka lebar kesempatan bagi penyandang disabilitas untuk bergabung sebagai mitra.
VP Marketing Go-Life Yuanita Agata mengatakan, mereka ingin agar penyandang disabilitas diberi kesempatan yang sama untuk bekerja sebagaimana lainnya.
Tanpa menyebut detil angkanya, Yuanita mengatakan bahwa mitra disabilitas yang tergabung dalam Go-Life, khususnya untuk layanan Go-Auto dan Go-Massage termasuk besar.
"Perbandingannya 1 dari 20 mitra Go-Massage dan Go-Auto merupakan penyandang disabilitas," ujar Yuanita di Jakarta, Kamis (18/10/2018).
Layanan dalam fitur Go-Life yang mempekerjakan mitra disabilitas tak hanya dua itu.
Ada pula Go-Glam, Go-Laundry, Go-Clean, dan Go-Daily untuk belanja kebutuhan harian. Namun, jumlahnya tak sebanyak di layanan Go-Massage dan Go-Auto.
Yuanita mengatakan, disabilitas yang bergabung menjadi mitra, khususnya tunanetra dan tunarungu, lebih banyak bergabung ke ruangan itu.
Penyandang tunanetra lebih banyak bekerja di Go-Massage karena memiliki keahlian sebelumnya.
"Rata-rata yang tunanetra mengikuti pelatihan dulu di Dinas Sosial dan sudah punya setrifikat memijat," kata Yuanita.
Sementara untuk Go-Auto, mitra tunarungu bisa bergabung karena pekerjaannya tak menuntut berinteraksi banyak dengan pelanggan.
Mitra hanya perlu fokus pada kendaraan yang dibersihkan atau diperbaiki.
Biasanya, kata Yuanita, hasilnya bisa lebih bersih dan memuaskan.
"Karena tidak bisa mendengar jadi bisa lebih fokus dengan pekerjaannya," kata dia.
Namun, sayangnya masih ada segelintir masyarakat yang memandang mitra disabilitas sebelah mata.
Padahal, pekerjaan mereka sama apiknya dengan mitra lainnya. Hal ini menggugah Go-Jek untuk menggerakkan kampanye #HilangkanBatasan.
Kampanye ini tak hanya mendobrak batas bagi kaum disabilitas untuk mendapat kesetaraan, tapi juga mengubah mindset masyarakat untuk menerima mereka dalam kehidupan.
Baca: MotoGP Indonesia Digelar 2021, Jokowi Tunggangi Honda RC213V-S Hitam, Lihat Spesifikasinya
Baca: Video - Ini Identitas WNI yang Jadi Korban Ethiopian Airlines
Yuanita mengatakan, disabilitas patut diberi kesempatan yang sama untuk bekerja.
"Dari sisi kualitas layanan, lebih dari 90 persen pengguna Go-Life menyatakan puas atas pelayanan yang diberikan mitra penyandang disabiitas. Ini membuktikan disabilitas bukan pantangan untuk berkarya," kata Yuanita.
Artikel ini telah tayang di surya.co.id dengan judul VIDEO Kronologi & Detik-detik Terapis Pijat Go-Massage Dipaksa Hubungan Intim Pelanggan, Viral di WA, http://surabaya.tribunnews.com/2019/03/12/video-kronologi-detik-detik-terapis-pijat-go-massage-dipaksa-hubungan-intim-pelanggan-viral-di-wa?page=all.
Editor: Tri Mulyono