Hercules, Preman Kakap Jakarta Ini Siap Ditembak Mati Bila Makan Uang Haram Dulunya Seorang Kopassus
Sosok satu ini sangat di kenal di Jakarta, dia Adalah Hercules Rosario Marshal. Pria yang terkenal kontroversial ini disegani dan mendapat cap preman
"Tapi mereka melihat saya waktu pasang plang, tapi tidak ada marah-marah, tidak ada ancaman, tidak ada senjata tajam, tidak ada golok," sambungnya.
Hercules pun berharap majelis hakim dapat memberikan putusan dengan penuh keadilan dalam kasus yang menjeratnya ini.
"Hukum memang harus ditegakkan untuk orang bersalah. Bukan orang tidak bersalah harus direkayasa, itu tidak boleh. Di dunia bisa disogok orang, tapi di akhirat tidak bisa," kata Hercules.
Hercules ditangkap Polres Metro Jakarta Barat di Kompleks Kebon Jeruk, Kembangan, Jakarta Barat pada 23 November 2018.
Pada sidang sebelumnya, jaksa menuntut Hercules dipenjara 3 tahun karena dianggap terbukti melanggar Pasal 170 Ayat (1) KUHP juncto Pasal 55 Ayat (1) KUHP tentang Kekerasan Bersama-sama dan Pengrusakan Barang.
Nonton videonya:
Pernah Diperkerjakan Kopassus

Ketika masih di Timor Timur, Hercules diketahui banyak membantu TNI yang bertugas di sana.
Melansir dari buku KickAndy Kisah Inspiratif, Hercules dipekerjakan sebagai tenaga bantuan untuk operasi militer di Timor Timur.
"Di sana saya membantu segala-galanya, hingga memegang gudang logistik Kopassus," ujar Hercules.
Perjalanan hidup Hercules memasuki babak baru ketika terbang ke Jakarta.
Adapun latar belakang Hercules datang ke Ibu Kota adalah untuk menyembuhkan tangannya yang terluka dan dia dirawat di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat Gatot Subroto (RSPAD).
Tangan yang terluka itu kemudian diamputasi. Sayangnya, Hercules enggan menjelaskan terkait penyebab cederanya itu.
Merasa tidak tahan dalam perawatan di RSPAD, Hercules kabur dan hidup menjadi gelandangan hingga akhirnya terdampar di Tanah Abang.
"Saya mau mandiri. Tiba di Tanah Abang, saya tinggal di kolong jembatan," kata Hercules dikutip dari buku Kick Andy Kumpulan Kisah Inspiratif.

Kehidupan preman pun dimulai. Hercules awalnya tidak disegani, malah banyak preman yang berani melawan.
Gara-gara hal itulah Hercules selalu membawa golok panjang.
"Daripada dibunuh, lebih baik saya bunuh duluan," kata Hercules.
"Bahkan waktu itu, setiap malam saya tidur dengan golok selalu siap di tangan. Kondisi waktu itu sangat rawan. Lengah sedikit, lawan akan menyerang," lanjutnya.