Alumni 212 Bakal Geruduk Gedung DPRD DKI Besok Untuk Dukung Anies Jual Saham Perusahaan Bir Ternama

Rencana Anies Baswedan menjual saham perusahaan bir ternama, PT Delta Djakarta TBK, 'ditentang' oleh anggota DPRD DKI Jakarta.

Editor: Andreas Eko Prasetyo
TribunJakarta.com/Pebby Ade Liana
Beredar poster aksi bela islam di depan Gedung DPRD DKI Jakarta 

Sebelumnya,rencana penjualan saham ini tak lepas dari janji kampanye Gubernur Anies Baswedan dan Wakil Gubernur Sandiaga Uno saat Pemilihan Gubernur DKI Jakarta 2017.

Kepemilikan modal Pemprov DKI di Delta Djakarta dianggap tak membawa banyak manfaat.

Baca Juga:

 Panah, Tombak dan Peluru Beterbangan, 3 Anggota TNI Gugur Diserang 50-70 KKB di Papua

Terjebak Kangen Mantan Berlebihan, Ramalan Zodiak 8 Maret 2019, Nostalgia Harusnya Biasa Saja

Foto Mesra Gading Marten dan Sophia Latjuba Beredar, sementara Gisella dan Saputra Wijaya

Foto Mesra Gading Marten dan Sophia Latjuba Beredar, sementara Gisella dan Saputra Wijaya

Mata Super Kopassus Bikin Pasukan Elite AS Keder Bila Pertempuran Malam Hari, Tak Perlu NVG

Adapun saat ini kepemilikan saham Pemerintah D.K.I Jakarta di Delta Djakarta sebanyak 23,4%. Sedangkan mayoritas saham masih dimiliki San Miguel Malaysia sebanyak 58,33%. Sedangkan sisa 18,3% dimiliki oleh masyarakat.

Kepala Riset PT Koneksi Kapital, Alfred Nainggolan menilai secara fundamental dalam tiga tahun terakhir perusahaan bir di bawah merek Anker, Carlsberg, San Miguel, dan Kuda Putih ini masih positif.

"Hal ini dibuktikan juga perusahaan rajin memberikan dividen tiap tahun. Tandanya cash flow mereka dan manajemen perusahaan juga baik," kata Alfred, Senin (7/5).

Meski saat ini pangsa pasar perusahaan tidak sebesar kompetitornya PT Multi Bintang Indonesia Tbk, hal ini tidak menjadikan produk perusahaan kalah bersaing.

Menurutnya rencana perusahaan untuk ekspor dalam beberapa tahun kedepan membuktikan manajemen terus mau memperkuat jalur distribusi bisnis.

"Harga akuisisinya tentu akan jadi pelik karena pemerintah tentu tidak mau jual murah," tambahya.

Mengenai rencana pengambilan saham, Alfred menilai Pemprov DKI Jakarta hanya melihat dari kacamata ideologi politik dan bukan bisnis.

Ilustrasi bir Anker
Ilustrasi bir Anker (www.fastcoexist.com)

Sebab dari segi kontribusi bisnis kinerja emiten berkode saham DLTA ini konsisten menguntungkan bagi pemerintah daerah.

"Bila jadi dilepas, tentu Pemprov harus mencari pengganti kontribusi Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang bisa sama dengan Delta Djakarta," lanjutnya.

Sementara bagi PT Delta Djakarta Tbk bila jadi dilepas ke perusahaan negeri tirai bambu tersebut maka akan dapat menambah jalur distribusi ekspor. Sedangkan untuk mengganti core bisnis perusahaan dipastikan akan sulit.

Dari laporan keuangan kuartal I-2018 tercatat penjualan bersih emiten berkode saham DLTA sebesar Rp 224,5 miliar atau naik dari periode sama tahun lalu sebanyak Rp 217,78 miliar.Informasi saja, kapasitas produksi pabrik DLTA di Bekasi yakni 1,1 juta hekto liter per tahun.

Baca Juga:

Kuota Habis? Ini Trik Mudah agar Tetap Bisa Chatting dengan WhatsApp

Dua Bersaudara Hartono Punya Harta Rp 520,8 Triliun, Inilah 10 Orang Terkaya Indonesia 2019

GARA-gara Istri Menolak Berhubungan Badan, Suami Lakukan Hal Mengerikan Ini kepada Bayinya

PENEMBAK Misterius Incar Preman Meresahkan: Sebelum Dieksekusi Mereka Dijemput, Lalu Dikarungi

IKUTI KAMI DI INSTAGRAM:

NONTON VIDEO TERBARU KAMI DI YOUTUBE:

IKUTI FANSPAGE TRIBUN JAMBI DI FACEBOOK:

Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved