Sosok Pendonor Sum-sum Tulang Belakang untuk Kesembuhan Ani Yudhoyono, Masih Saudara Kandung

Seperti diketahui Istri Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Ani Yudhoyono masih menjalani pengobatan kanker darah di National University Hospital Singapur

Editor: andika arnoldy
instagram/aniyudhoyono
Ani Yudhoyono butuh cangkok tulang belakang 

Akibatnya, muncul gejala demam yang tidak diketahui pasti penyebabnya.

Kadar sel darah merah (eritrosit) dan keping darah (trombosit) di dalam darah juga bisa menjadi rendah.

Ibaratnya, kanker menghambat produksi pabrik sel darah di sumsum tulang. Ketika kadar eritrosit rendah, wajah anak biasanya akan terlihat pucat.

Pada penderita leukimia, terutama anak-anak, kanker darah bisa mengalami gejala perdarahan akibat rendahnya trombosit, seperti perdarahan di kulit atau hanya muncul bintik-bintik merah, perdarahan di gusi, hingga mimisan.

Selain demam, gejala lain yang perlu diwaspadai adalah pembengkakan gusi, nyeri tulang, kejang, perut terlihat membesar, hingga testis anak tampak membesar dan keras.

Namun, gejala itu biasanya muncul jika sudah terjadi penyebaran sel kanker ke organ tubuh lainnya.

 Baca: Carlos Hathcock, Sniper AS yang Harus Merayap Selama 4 Hari Demi Menembak Jenderal Viet Cong

Baca: Heran, Uang Jajan Anaknya Bisa Tambah Tiap Hari, Orang Tua Murid Akhirnya Tahu Kelakuan di Sekolah

Baca: 16 Orang Tewas dan 18 Orang Selamat, Tragedi Desa Bakan, Tambang Emas Ilegal Longsor

Donor dari saudara kandung

Transplantasi sumsum tulang belakang merupakan metode pengobatan yang mulai banyak dilakukan untuk pasien kanker darah atau leukemia.

Di China, transplantasi sumsum tulang belakang sudah dikakukan sejak 1964.

Seorang pasien kanker darah atau leukimia yang pada saat itu menjalani transplantasi sumsum tulang belakang masih bertahan hidup hingga tahun 2016.

"Saat dilakukan transplantasi sumsum tulang belakang, ada pasien berusia 22 tahun. Saat ini usianya sudah 74 tahun. Ini adalah rekor dunia karena dia bisa hidup lebih lama setelah transplantasi," ujar Presiden Direktur Rumah Sakit Lu Daopei, Peggy Lu saat ditemui di Rumah Sakit Lu Daopei, Beijing, China, Sabtu (12/3/2016).

Pasien wanita itu mendapat donor sumsum tulang belakang dari saudara kandungnya. Dijelaskan Peggy, donor dari saudara kandung atau hubungan adik dan kakak kandung memiliki tingkat keberhasilan yang tinggi karena risiko penolakan tubuh yang menerima donor lebih rendah.

"Paling cocok memang mendapat donor dari saudara kandung sendiri," kata Peggy. (*

Sumber: Tribun Solo
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved