Profil Andi Arief

Profil Andi Arief Terjerat Narkoba, Aktivis Penentang Soeharto hingga Jadi Staf Khusus Presiden SBY

Polisi menangkap Andi Arief politisi Partai Demokrat karena narkoba di Hotel Peninsula. Andi Arief pernah jadi staf khusus SBY dan aktivis 1998

Editor: Suang Sitanggang

2. Melawan Orde Baru

Andi Arief, Prabowo dan Sandiaga.
Andi Arief, Prabowo dan Sandiaga. (Tribunnews/Twitter/kolase)

Andi Arief dulunya merupakan salah satu pentolan organisasi yang cukup gencar melawan Orde Baru.

Andi Arief dan sejumlah mahasiswa yang memiliki pemikiran yang sama bernaung di bawah organisasi Solidaritas Mahasiswa untuk Demokrasi (SMID).

Untuk diketahui, Andi Arief pernah menjadi Ketua SMID pada 1996 atau satu tahun sebelum Orde Baru tumbang.

SMID bukan organisasi kacangan, sebab diisi oleh anak muda yang berpikir kritis dan memiliki daya kuat untuk menggerakkan massa menolak pemerintahan Soeharto.

SMID pada akhirnya turut serta menggagas terbentuknya Partai Rakyat Demokratik (PRD).

Andi Arief saat itu menyatakan SMID bergabung dengan PRD secara organisasi dan langkah-langkah politik.

Sehingga, terjadi kesamaan ideologi antara SMID dengan PRD yaitu sosial demokrasi kerakyatan. Pada akhirnya karena geram dengan gerakan PRD, Orde Baru mengumumkan PRD sebagai organisasi terlarang saat itu.

Sejumlah pengamat menyebut PRD sebagai salah satu lokomotif utama yang menggerakkan perlawanan mahasiswa dan rakyat terhadap rezim Orde Baru.

Tak heran, menjelang dan selama reformasi, ada banyak aktivis SMID dan PRD yang menjadi korban penculikan Tim Mawar.

Jatuhnya Soeharto dan kekalahan PRD pada Pemilu 1999 menjadi fase baru dalam karier politik Andi Arief.

Pada pemilu 1999 Partai Rakyat Demokratik hanya mampu merebut 78.730 suara atau 0,07 persen dari total suara sah di pemilu pertama Pasca Reformasi ini.

Pada masa itu PRD dipimpin oleh Budiman Sudjatmiko (saat ini menjadi politisi PDI Perjuangan).

Pada akhirnya Budiman memutuskan untuk meletakkan posisinya sebagai Ketua Umum PRD dan hengkang sejenak dari hiruk-pikuk politik praktis.

Halaman
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved