Kisah Militer

Efek Pisau Komando Kopassus Bila Menusuk Tubuh Lawan, Ini Rahasia yang Selama Ini Tak Diketahui

Kopassus identik dengan pisau berbilah dua. Berikut ini penjelasan mengapa pisau komando itu kehadirannya

Editor: Duanto AS
Indo Polhukam
Kopassus 

Menurut buku Weapon, a Visual History of Arms and Armours, pada 1930-an terjadi banyak pertempuran antar geng di Shanghai.

Baca: Ingin Melahirkan Normal? Ikuti Kebiasaan Ini agar Persalinan Berjalan Lancar Tanpa Kendala

Baca: Mendadak Maag Kambuh? Gunakan 7 Jenis Makanan Ini untuk Pertolongan Pertama Agar Sakitnya Reda

Baca: Rahasia Kopassus Benny Moerdani Serbu Pekanbaru hanya 5 Orang, Ini Jimat Cerdas

Fairbairn berpikir anggotanya harus dibekali sebuah senjata beladiri jarak dekat.

Bersama satu di antara partnernya di kepolisian Shanghai yang bernama Eric Anthny Sykes, mereka membuat sebuah pisau berbilah dua dengan penampang yang tidak terlalu lebar, namun panjang.

Panjang pegangannya mencapai 10 sentimeter, sedangkan panjang bilah pisaunya mencapai 18 sentimeter.

Tidak seperti pisau pada umumnya, pisau Fairbairn & Sykes dibuat bukan untuk mengiris, melainkan menusuk.

Bilah pisaunya didesain agar bisa menembus sela-sela tulang iga manusia, sehingga bisa langsung menusuk jantung musuh.

Tidak cuma menciptakan pisau, Fairbairn and Sykes kemudian juga menciptakan sebuah teknik beladiri dengan pisau buatannya yang mereka beri nama “Defenfu System”.

Kopassus
Kopassus (Tribunnews/herudin)

Saat Fairbairn ditarik pulang ke Inggris, ia mendapat perintah untuk memberikan pelatihan Defendu System kepada anggota pasukan khusus Inggris.

Kenapa pisau Fairbairn & Sykes malah beken di AS?

Saat Perang Dunia II meletus dan AS mulai mempersiapkan militernya ke medan perang, Fairbairn ditugasi ke AS untuk memperkenalkan pisau ini kepada Office of Strategic Services (OSS).

OSS adalah agen intelijen AS di masa Perang Dunia II.

AS menilai pisau buatan Fairbairn ini sangat efektif untuk digunakan oleh agen intelijen mereka.

Akhirnya, pisau Fairbairn & Skyes menjadi idola di kalangan pasukan khusus dunia.

Royal Marines, 1st Independent Parachute Brigade Plandia, ParaCommando Brigade Belgia, Grup Gerak Khas Malaysia, dan pasukan Komando Singapura, merupakan beberapa pengguna setia pisau ini.

Kehadirannya di Indonesia sendiri tidak terlalu jelas.

Halaman
1234
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved