Pilpres 2019

Budiman Sudjatmiko Sebut Hafal Ilmu Yang Digunakan Tim Prabowo-Sandiaga

Budiman Sujdatmiko menyatakan pernyataan demikian disampaikan saat era orde baru bukan pada saat ini era demokrasi, pemimpin dipilih secara sah dan

Editor: andika arnoldy
KOMPAS.com/AAM AMINULLAH
Jubir TKN Jokowi-Maruf Amin, Budiman Sudjatmiko, diwawancara seusai Konsolidasi Pemenangan Capres Cawapres Jokowi-Maruf Amin di Sumedang, Jawa Barat, Minggu (10/2/2019). 

"Kalau kubu 02 ini keberatan dgn twitku biar mereka menggugatku di pengadilan," imbuhnya.

 Baca: Vanessa Angel Sampai Pingsan-pingsan, dan Dipenjara, Rian yang Bayar 80 Juta Belum? Ini Kata Polisi

Baca: Viral - Wanita Ini Beli Sepeda Motor NMAX Pakai Dua Karung Koin

Baca: Sampaikan Sambutan di Depan Surya Paloh, Ketua DPW Nasdem Jambi Malu dan Terharu

Budiman Sudjatmiko Angkat Bicara Soal Kampanye Hitam

Diberitakan TribunSolo.com sebelumnya, Budiman Sudjatmiko sempat mengomentari soal kampanye hitam terhadap Jokowi-Ma'ruf yang terjadi beberapa waktu lalu di Karawang, Jawa Barat.

Budiman menilai kampanye hitam 'Jika Jokowi Terpilih Lagi, Tidak Ada Lagi Azan' hanya dilakukan oleh kubu yang tidak memiliki prestasi.

"Yang hitam itu?," kata Juru Bicara Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf, Budiman Sudjatmiko, saat menjadi pembicara talkshow 'Smart Millennials For NKRI' yang digelar Komunitas Srikandi Indonesia (KSI) menggelar di Aston Hotel Solo, Kamis (28/2/2019).

"Ya itu hanya dilakukan oleh mereka yang tidak punya prestasi," terang dia menegaskan.

 Baca: Pemberontak PRRI Dibikin Kocar-kacir, Prajurit Kopassus Juga Temukan Peti Penuh Berisi Uang

Baca: Kabar Terbaru Vanessa Angel - Rian Bongkar Alasan Mau Booking VA Rp 80 Juta, Kenapa Tidak Ditahan?

Baca: Ogah Diajak Hubungan Intim, Istri Nyaris Dibacok Suami, Sampai Lapor Polisi

Di hadapan ratusan muda-mudi, politisi ulung PDI-P itu juga menyinggung soal perannya dalam menggulingkan Orde Baru Era Presiden Soeharto yang berkuasa 32 tahun lamanya.

"Saya ikut mengacak-acak Orde Baru," ujar Budiman.

"Karena saat itu manusia harus bebas, jangan dibawah bayang-bayang ketakutan," jelasnya menegaskan.

Adapun lanjut dia, dengan kemunculan Jokowi dalam konstelasi politik nasional sejak 2014 lalu, adalah bentuk dobrakan.

"Pak Jokowi mengawali dari nol, sehingga memberikan hal yang baru," terangnya.

"Karena sekarang era disruption, maka imajinasilah yang akan menentukan," ungkapnya.

Sumber: Tribun Solo
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved