Pilpres 2019
Budiman Sudjatmiko Sebut Hafal Ilmu Yang Digunakan Tim Prabowo-Sandiaga
Budiman Sujdatmiko menyatakan pernyataan demikian disampaikan saat era orde baru bukan pada saat ini era demokrasi, pemimpin dipilih secara sah dan
TRIBUNJAMBI.COM- Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf, Budiman Sudjatmiko beri komentar soal pernyataan yang dipakai kubu 02 capres Prabowo-Sandiaga.
Menurut Budiman Sujdatmiko yang juga politisi PDIP ini apa yang disampaikan tim Prabowo-Sandi tidak ditepat disampaikan saat ini.
Budiman Sujdatmiko mengatakan pernyataan demikian disampaikan saat era orde baru bukan pada saat ini era demokrasi, pemimpin dipilih secara sah dan demokratis.
Budiman bahkan klaim sudah hafal ilmu yang dipakai pasangan calon nomor dua ini.
Baca: Simpan Dulu Sebelum Ketemu Tempat Sampah, Tips Sederhana Ini Bisa Diajarkan Sejak Kecil
Baca: Sampaikan Sambutan di Depan Surya Paloh, Ketua DPW Nasdem Jambi Malu dan Terharu
Baca: Gangster Terbesar dan Paling Ditakuti di Dunia, Nilai Bisnis Mereka Capai Triliunan
Hal itu disampaikannya melalui cuitan di akun Twitter @budimandjatmiko, Sabtu (2/3/2019).
Berawal dari pernyataan salah seorang warganet yang menyebut kubu 01 sudah kalap sebelum digelarnya pemilu pada 17 April 2019 mendatang.
Budiman Sudjatmiko menyebut bahwa sebagian ilmu dari kubu 02 menjiplak ilmu gerakan pro demokrasi sewaktu menghadapi rezim otoriter Orde Baru.

Politisi PDIP itu mengaku sudah hafal.
Ia menyebut salahnya paslon penantang yakni memakai ilmu tersebut untuk menghadapi pemerintahan yang demokratis dari hasil pemilu demokratis.
Disitulah, kata Budiman, letaknya cacat moral kubu 02.
"Ilmunya kubu 02 ini sebagian menjiplak ilmu gerakan pro demokrasi sewaktu menghadapi rezim otoriter Orba.
Jadi aku hapal.
Tp salahnya mereka, ilmu ini dipakai utk menghadapi pemerintahan yg demokratis hasil pemilu demokratis.
Di situlah cacad moralnya mereka," tulis Budiman.
Memberikan kritikan pedas pada kubu 02, Budiman Sudjatmiko mengaku siap jika dilaporkan.
"Kalau kubu 02 ini keberatan dgn twitku biar mereka menggugatku di pengadilan," imbuhnya.
Baca: Vanessa Angel Sampai Pingsan-pingsan, dan Dipenjara, Rian yang Bayar 80 Juta Belum? Ini Kata Polisi
Baca: Viral - Wanita Ini Beli Sepeda Motor NMAX Pakai Dua Karung Koin
Baca: Sampaikan Sambutan di Depan Surya Paloh, Ketua DPW Nasdem Jambi Malu dan Terharu
Budiman Sudjatmiko Angkat Bicara Soal Kampanye Hitam
Diberitakan TribunSolo.com sebelumnya, Budiman Sudjatmiko sempat mengomentari soal kampanye hitam terhadap Jokowi-Ma'ruf yang terjadi beberapa waktu lalu di Karawang, Jawa Barat.
Budiman menilai kampanye hitam 'Jika Jokowi Terpilih Lagi, Tidak Ada Lagi Azan' hanya dilakukan oleh kubu yang tidak memiliki prestasi.
"Yang hitam itu?," kata Juru Bicara Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf, Budiman Sudjatmiko, saat menjadi pembicara talkshow 'Smart Millennials For NKRI' yang digelar Komunitas Srikandi Indonesia (KSI) menggelar di Aston Hotel Solo, Kamis (28/2/2019).
"Ya itu hanya dilakukan oleh mereka yang tidak punya prestasi," terang dia menegaskan.
Baca: Pemberontak PRRI Dibikin Kocar-kacir, Prajurit Kopassus Juga Temukan Peti Penuh Berisi Uang
Baca: Kabar Terbaru Vanessa Angel - Rian Bongkar Alasan Mau Booking VA Rp 80 Juta, Kenapa Tidak Ditahan?
Baca: Ogah Diajak Hubungan Intim, Istri Nyaris Dibacok Suami, Sampai Lapor Polisi
Di hadapan ratusan muda-mudi, politisi ulung PDI-P itu juga menyinggung soal perannya dalam menggulingkan Orde Baru Era Presiden Soeharto yang berkuasa 32 tahun lamanya.
"Saya ikut mengacak-acak Orde Baru," ujar Budiman.
"Karena saat itu manusia harus bebas, jangan dibawah bayang-bayang ketakutan," jelasnya menegaskan.
Adapun lanjut dia, dengan kemunculan Jokowi dalam konstelasi politik nasional sejak 2014 lalu, adalah bentuk dobrakan.
"Pak Jokowi mengawali dari nol, sehingga memberikan hal yang baru," terangnya.
"Karena sekarang era disruption, maka imajinasilah yang akan menentukan," ungkapnya.