Kadisdik Sayangkan Adanya Pungutan untuk Perpisahan Kelas Tiga di SMPN 1 Merangin
Menurut Zubir, saat ini harusnya tidak ada lagi yang namanya pungutan. Kalaupun ada, itu ada prosedurnya.
Uang yang dipungut dari semua peserta didik di sekolah tersebut disinyalir akan digunakan untuk perpisahan siswa kelas tiga.
Informasi yang dihimpun, masing-masing tingkat, jumlah iuaran berbeda. Untuk kelas satu membayar Rp 23 ribu per orang, kelas dua Rp 25 ribu dan kelas tiga Rp 65 ribu.
"Kelas satu itu ada 200 orang, kelas dua juga 200 orang, dan kelas tiga ada 270 orang. Nah jika diakumulasikan, jumlahnya mencapai puluhan juta," kata Dn, orang tua murid.
Pria yang tidak ingin namanya ditulis tersebut merasa terkejut dengan kebijakan sekolah yang membebankan seluruh siswa untuk menyumbang acara perpisahan disekolah.
"Sekarang sudah terkumpul semua. Senin kemarin terakhir anak-anak itu bayar," kata Dn.
Hal yang sama juga diungkapkan Nz yang anaknya duduk di kelas tiga.
Kata dia, jumlah sumbangan tersebut terlalu besar, apalagi tidak ada kesepakatan dari orangtua.
"Saya tidak dibagi tahu untuk rapat iuran. Tiba-tiba anak saya minta uang untuk iuran perpisahan," kata Nz.
Tak hanya untuk perpisahan, anaknya juga minta uang untuk membeli tropi dengan jumlah Rp 27 ribu. Dan itu khusus untuk kelas tiga.
"Ini sudah keterlaluan. Saya minta sekolah untuk bijak dalam mengambil keputusan. Musyawarah dengan orang tua, ini langsung ambil kebijakan saja," imbuhnya.
IKUTI KAMI DI IG:
Camat Perempuan Teriak-teriak Selamatkan Jambret yang Nyaris Dibakar Massa, Nangis Bonyok-bonyok
Video - Penolakan Film Dilan 1991 di Makassar, Terkuak Alasannya Ditolak
Ariel NOAH Ditolak Pevita Pearce? Ternyata Ini Latar Belakang Keluarga Dua Artis Ngetop Itu
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jambi/foto/bank/originals/ilustrasi-pungutan-di-sekolah.jpg)