Sindiran Jusuf Kalla 'Kalau Pak Jokowi Menang Tak Usah Khawatir, Kalau yang Sebelah Saya Tidak Tahu'
Pengusaha Tertawa Dengar Sindiran Jusuf Kalla, 'Kalau Pak Jokowi Menang Tak Usah Khawatir, Kalau yang Sebelah Saya Tidak Tahu'
Sontak, JK langsung tertawa mendengar pertanyaan tersebut.
"Tidak etis untuk menilai atasan. Kalau saya menilai tentu tidak enak, tidak bagus, dan jangan begitu, " ujar Jusuf Kalla.
Najwa Shihab kemudian menimpali Jusuf Kalla yang enggan menjawab pertanyaan warganet tersebut.
"Kalau begitu memuji dua-duanya deh, Pak. Pujiannya harus beda tapi pak," potong Najwa Shihab.
Akhirnya Jusuf Kalla pun mau melontarkan jawaban atas pertanyaan tersebut.

Menurutnya, pada era Presiden Joko Widodo, lebih banyak agenda rapat ketimbang era SBY.
"Rapat itu boleh 2 sampai 3 kali seminggu. Waktu Pak SBY paling tidak sekali seminggu," ungkap Jusuf Kalla.
"Semua dirapatkan, semua hal-hal dimusyawarahkan," tambahnya.
Baca: UPDATE Banjir di Merangin, Lima Kecamatan Tergenang, Pantauan Kondisi Siang Ini
Baca: Sejak Kemarin Genangan Air di Jalan Panglima Camat Tak Surut, Warga Memohon Pemkab Atasi
Baca: Puluhan Tahun Pakai Air Hujan untuk Sumber Utama, Potret Kondisi Masyarakat Tanjab Timur
Jusuf Kalla menjelaskan, sering atau tidaknya rapat, punya kelebihan dan kekurangan.
Kelebihannya, semua hal bisa dimusyawarahkan terlebih dahulu sebelum dilaksanakan.
Sedangkan kekurangannya, ia menjadi tidak bisa pergi ke mana-mana.

"Kalau sekarang, saya pergi, tiba-tiba dipanggil pulang (untuk rapat)," katanya sembari terkekeh.
Najwa Shihab sebagai host acara tersebut sempat heran.
"Loh, saya ngiranya malah sebaliknya tuh pak? (maksudnya justru zaman Pak SBY yang lebih banyak rapat kabinet dibanding era Jokowi)," sela Najwa.
"Tapi zaman waktu SBY kurang rapat bagus juga, jadi bebas untuk ke mana-mana," kata Jusuf Kalla.
Artikel ini telah tayang di tribunjabar.id dengan judul Ditanya Lebih Nyaman Jadi Wakil Presiden SBY atau Jokowi, Jusuf Kalla Beberkan Perbedaan Mencoloknya