Jhony Tewas Dikeroyok Satpam Universitas Negeri Medan, Kisah Anaknya Berusia 1 Tahun Bikin Terharu

Satpam di kampus Unimed itu menuding Jhony Silalahi dan temannya mencuri sepeda motor atau curanmor, nyatanya hal itu tidak terbukti

Editor: Suang Sitanggang
SCREENSHOOT FACEBOOK
Aksi satpam Universitas Negeri Medan atau Unimed saat mengeroyok Johny Silalahi dan rekannya di dekat pos satpam 

TRIBUNJAMBI.COM, MEDAN - Jhony Silalahi dan seorang temannya tewas diamuk Satpam kampus Universitas Negeri Medan pekan lalu.

Satpam di kampus Unimed itu menuding Jhony Silalahi dan temannya mencuri sepeda motor atau curanmor, nyatanya hal itu tidak terbukti.

Kisah pengeroyokan yang mengakibatkan kematian Jhony Silalahi membuat haru pihak keluarga dan kerabatnya apalagi tentang anaknya yang masih berusia satu tahun.

Jasson Silalahi, bocah berusia setahun ini harus belajar menerima kenyataan pahit.

Baca: Copa del Rey Real Madrid vs Barcelona, Ini Statistik Pertandingan dan Prediksi Skor El Clasico

Baca: Real Madrid vs Barcelona di Semifinal Copa del Rey 2019, Evening Stadndard Prediksi Messi dkk Menang

Hal tersebut dikarenakan ia harus kehilangan orang tua laki-lakinya setelah jadi amukan petugas keamanan kampus Unimed lantaran dituding telah melakukan aksi pencurian pada Selasa (19/2/2019) lalu.

Bocah berusia satu tahun itu sudah mulai merasakan kehilangan sosok yang selama ini dekat dengan dirinya.

Hal tersebut dijelaskan oleh istri dari Jhony Silalahi yang bernama Friska Purnama Sari Silaban (26).

Friska yang ditemui Tribun Medan di kediamannya menjelaskan, belakangan ini ia mulai bertanya, bapak mana.

"Saya perlahan-lahan menjelaskan meski berbohong kepadanya. Saya ngomong dengan anak saya 'bapak sedang kerja' terkadang saya bilang sedang pergi," ucapnya, Rabu (27/2/2019) dilansir Tribun Medan.

Jasson Silalahi sehari-hari lebih dekat dengan sang bapak dibanding dengan ibunya.

Baca: JADWAL Dilan 1991 Tayang Hari Ini 28 Februari 2019 di Beberapa Daerah, Medan Surabaya Jambi Jogja

Baca: Teriak Ganti Presiden di Acara Hari Lahir Nahdlatul Ulama dan Tabligh Akbar, Delapan Pemuda Diciduk

"Kalau dia (Jasson) nakal, kan saya marahi tuh, ia pun mengadu kepada bapaknya. Almarhum (Jhony Fernando Silalahi) pun berkata 'jangan kau bentak-bentak dia' itulah kata-kata yang ku ingat," ucapnya.

Belakangan ini, sambung Friska, Jasson kalau rindu pegangi ponsel, lalu dia bilang 'hallo papa'.

Friska Silaban, istri Joni Silalahi yang tewas di keroyok Satpam di Unimed, Selasa (19/2/2019) lalu
Friska Silaban, istri Joni Silalahi yang tewas di keroyok Satpam di Unimed, Selasa (19/2/2019) lalu (Tribun Medan)

"Terkadang air mata ku berlinang mendengarkan ia sedang telpon dengan bapaknya. Ia sudah mulai kehilangan sosok bapaknya," ucap wanita berkulit kuning Langsat ini.

Friska menceritakan pasca kejadian yang dialami suaminya hingga berujung kematian.

"Saat itu sekitar pukul 17.00 WIB, ia memang permisi sama aku mau ke Unimed. Saat itu ia baru siap antar galon air ke rumah. Pergilah ia bersama dengan temannya yang juga meninggal akibat dianiaya satpam kampus itu," katanya.

Baca: Siswi Korban Percobaan Perkosaan di Kerinci, ke Sekolah Sambil Jualan Gorengan

Baca: Siswa SD Diajak Nyanyi Lagu Pilih Prabowo - Sandiaga Uno, Oknum Guru Terancam Mendekam di Penjara

Masih dikatakan Friska, saat kejadian, ada yang ngabarin kepada pihak keluarga bahwa Jhony bersama temannya diamuk massa lantaran dituduh mencuri.

"Awalnya dituduh sebagai pencuri sepeda motor, karena pas keluar tidak dapat menunjukkan STNK karena STNK dibawa oleh bapak saya. Jadi saya terus menghubungi hpnya gak diangkat juga." 

"Malah yang angkat orang lain yang bilang suami saya babak belur. Karena mendapat kabar tersebut aku bersama bapak mertua ke sana. Saya lihat sudah babak belur, sekarat."

"Dipegang nadinya sudah satu-satu detaknya. Itupun tidak dikasih satpam kami menyelamatkan nyawa nya untuk dibawa ke RS terdekat," katanya.

Jadi saat di sana, Friska menceritakan bahwa ia mencari HP milik suaminya yang mana satu telah dirusak.

"Jadi keterangan dari warga yang saat itu ada di lokasi. Keduanya pertama diamankan oleh satpam di pos," ungkapnya.

Lalu satpam meneriaki 'maling' sehingga memancing warga dan menghakiminya. "Entah dari mana satpam menuduh ada dua helm di dalam bagasi sepeda motor suami saya," kata Friska.

"Padahal Vario itu cuma muat satu helm saja. Kami saja susah membawa korban lantaran ditahan-tahan. Setelah kurang lebih setengah jam baru berhasil bawa suami saya ke RS, dikata dokter sudah tidak ada, meski sudah berupaya kami. Hancur hati ini," katanya sembari mata berkaca-kaca.

Baca: Doyan Tonton Film Dewasa, Remaja Ini Berhubungan Intim dengan Kambing dan Sapi, Kakak Turut Digarap

Baca: Sejumlah Anggota Dewan yang Diperiksa KPK dalam Kasus Uang Ketok Palu, Banyak Memilih Bungkam

Baca: Makanan Sehat yang Ampuh Cegah Munculnya Jerawat, Mulai Alpukat hingga Bawang Putih

Pihak keluarga meminta petugas kepolisian khususnya Polrestabes Medan dan Percutseituan agar berhasil menangkap tujuh pelaku lainnya.

"Katanya ada tujuh lagi yang diburu, namun hingga sekarang tidak dapat. Jangan hanya mentok mengamankan empat orang saja," kata Friska.

Peristiwa sebelumnya, Jhony dan Stefan menjadi amukan Satpam dan Mahasiswa Universitas Negeri Medan (Unimed) karena dituduh melakukan pencurian pada Selasa (19/2/2019).

Video yang diunggah warga pun viral dan ditonton ratusan warganet.

(mft/tribun-medan.com)

Artikel ini telah tayang di tribun-medan.com dengan judul Istri Jhony Bingung Anaknya Tanya Keberadaan Bapaknya

Sumber: Tribun Medan
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved